pembersih dengan kualitas tinggi. Adanya persepsi konsumen bahwa semakin banyak busa maka akan semakin baik daya cuci produk pembersih tersebut,
merupakan pernyataan yang tidak benar. Berdasarkan analisa keragaman Lampiran 10 b, jenis MESA memberikan
pengaruh nyata terhadap daya pembusaan produk, sedangkan konsentrasi NaOH dan interaksi antara jenis MESA dan konsentrasi NaOH tidak memberikan
pengaruh yang nyata. Analisa keragaman tersebut dilakukan pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05. Pengaruh jenis MESA terhadap nilai daya
pembusaan ditunjukkan pada Gambar 15.
M1 = MESA olein off grade ; M2 = MESA olein steady state ; M3 = MESA olein dominan C16 off grade ; M4 = MESA olein dominan C16 steady state
Gambar 15. Grafik pengaruh jenis MESA terhadap nilai daya pembusaan heavy duty cleaner
Hasil uji Duncan Lampiran 10 c menunjukkan bahwa jenis MESA olein offgrade M1 berbeda nyata dari jenis MESA lainnya. Nilai rata-rata daya
pembusaan yang dihasilkan dari perlakuan jenis MESA olein offgrade menunjukkan angka yang paling besar yaitu 48,44 ml200 ml larutan sampel
0,1. Menurut Cavitch 2001, setiap asam lemak memberikan sifat yang berbeda pada sabun yang dihasilkan. Asam lemak dengan rantai karbon 12-14 memberikan
fungsi yang baik untuk pembusaan sementara asam lemak dengan rantai karbon 16-18 baik untuk kekerasan dan daya detergensi. MESA olein offgrade memiliki
nilai daya pembusaan paling tinggi dikarena jenis MESA ini dibuat dari metil
ester olein yang belum difraksinasi, sehingga masih mengandung asam lemak C
12
dan C
14
yang memiliki fungsi baik dalam pembusaan, berbeda dengan MESA olein dominan C
16
yang dibuat dari metil ester olein hasil fraksinasi dengan kandungan dominan C
16
yang memberikan sifat baik untuk kekerasan dan daya detergensi.
4.4.3. Stabilitas Busa
Analisis stabilitas busa dilakukan untuk mengetahui kemampuan deterjen cair dalam mempertahankan kestabilan busa yang dihasilkan. Analisis ini
dilakukan berurutan dengan analisis daya pembusaan. Stabilitas busa disebabkan adanya penambahan NaOH yang menaikkan kerapatan muatan negatif diantara
dinding busa sampai kapasitas optimum dari dinding busa, sehingga stabilitas busa meningkat. Kenaikan muatan negatif membentuk gaya tolak menolak
diantara lapisan buih, yang menyebabkan antar buih tidak saling menyatu Stabilitas busa dikaitkan dengan penurunan volume busa terhadap faktor aging,
yaitu dengan menghubungkan volume busa terhadap waktu MPOB 2001 dalam Sidik 2009.
Nilai stabilitas busa produk yang dihasilkan berkisar antara 8,85 - 61,90 Lampiran 11 a. Berdasarkan analisa keragaman Lampiran 11 b, jenis MESA
memberikan pengaruh nyata terhadap stabilitas busa produk, sedangkan konsentrasi NaOH dan interaksi antara jenis MESA dan konsentrasi NaOH tidak
memberikan pengaruh yang nyata. Analisa keragaman tersebut dilakukan pada ting
kat kepercayaan 95 α = 0,05. Pengaruh jenis MESA terhadap nilai daya pembusaan ditunjukkan pada Gambar 16.
Hasil uji Duncan Lampiran 11 c menunjukkan bahwa formula heavy duty cleaner yang menggunakan jenis MESA olein off grade M1 berpengaruh nyata
terhadap stabilitas busa dibandingankan dengan jenis MESA yang lain. Nilai rata- rata daya pembusaan jenis MESA olein off grade yaitu 50. Nilai stabilitas busa
tertinggi dihasilkan dari produk dengan formula yang menggunakan jenis MESA olein off grade dan konsentrasi NaOH 50, yaitu 61,90. Nilai ini lebih tinggi
jika dibandingkan dengan nilai stabilitas busa yang dihasilkan oleh produk pembanding 46,02.
M1 = MESA olein off grade ; M2 = MESA olein steady state ; M3 = MESA olein dominan C16 off grade ; M4 = MESA olein dominan C16 steady state
Gambar 16. Grafik pengaruh jenis MESA terhadap nilai stabilitas busa heavy duty cleaner
Nantakupa 2010 telah melakukan formulasi produk pembersih sebagai biodegradable hard surface cleaner menggunakan kombinasi surfaktan metil
ester sulfonat MES dan sodium lauryl ether sulphate SLES dan menghasilkan stabilitas busa 92,50. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai stabilitas
heavy duty cleaner yang dihasilkan. Nilai stabilitas busa yang tinggi dapat diperoleh dengan menggunakan dua jenis surfaktan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Anonim 2008 dalam Nantakupa 2010, bahwa campuran dua jenis surfaktan mampu meningkatkan stabilitas busa. Faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi stabilitas busa yaitu kerapatan muatan di antara molekul-molekul surfaktan kapasitas dinding busa dan elastisitas dinding busa. Selain itu
pengukuran stabilitas busa dapat dipengaruhi oleh suhu saat pengukuran, kecepatan pengocokan dan kecepatan angin saat pengukuran.
4.4.4. Daya Cuci
Proses pembersihan terjadi melalui pembentukan micelle oleh surfaktan yang mampu membentuk globula zat pengotor. Proses pelepasan globula zat
pengotor terjadi melalui penurunan tegangan antar muka dan dibantu dengan adanya interaksi elektrostatik antar muatan Lynn 1996. Proses pencucian
menggunakan larutan heavy duty cleaner terhadap pipa yang sudah diberi