Heavy Duty Cleaner TINJAUAN PUSTAKA
atau penghancuran lemak, minyak, kotoran, rambut dan karat. Bahan lainnya yang terkandung pada produk heavy duty cleaner ini yaitu surfaktan yang cocok, agen
pemutihan, germisida, dan sejenisnya. Ahmed 2000 telah mempatenkan heavy duty degreaser cleaning
compositions and methods of using the same. Penemuan ini berhubungan dengan komposisi heavy duty degreaser clener dan metode untuk penggunannya.
Penemuan ini khususnya berhubungan dengan komposisi pembersih yang berguna untuk membersihkan minyak, pelumas dan saluran pembuangan gas pada
otomotif dan industri. Selain itu juga dapat digunakan untuk membersihkan minyak atau shortening yang tertinggal pada alat penggorengan atau peralatan
masak lainnya. Komposisi dari produk ini ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Komposisi heavy duty degreaser cleaning
Bahan Konsentrasi
EDTA-Na
4
30 13,65
HP
3
PO
4
75 4,52
Sulfonic L12-6 2,03
Neodol 91-2.5 2,03
Sodium xylene 15,10
Sumber: Ahmed 2000 Palmore 2011 telah mempatenkan vissualy enhancing heavy duty
degreaser-cleaning composition. Penemuan ini berhubungan dengan komposisi
pembersih gemuk atau pembersih pada umumnya, khususnya yangberhubungan dengan komposisi pembersih gemuk atau pembersih yang berguna untuk
menghilangkan minyak dan mentega dari permukaan logam. Komposisi dari produk ini ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Komposisi heavy duty degreaser cleaning
Bahan Konsentrasi
Sodium hidroksida 90,0
Trisodium fosfat 8,5
Tripotasium fosfat 1,0
Polychlorinated copper phthalocyanine 0,5
Sumber: Palmore 2011
Strand et al. 1972 telah mempatenkan heavy duty aerosol cleaner. Komposisi heavy duty aerosol cleaner diadaptasi untuk membersihkan lantai
dengan permukaan yang keras tanpa efek yang merugikan pada lantai tersebut. Pembersih ini terdiri dari suspensi thixotropic bentonit, partikel abrasif, agen
untuk pencegahan korosi, minimal satu asam lemak alkanolamide lebih tinggi untuk menghasilkan busa, dan air yang cukup untuk menghasilkan viskositas yang
diinginkan. Formula dari produk ini ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Formulasi heavy duty aerosol cleaner
Bahan Konsentrasi
Bentonit 24
Isopropyl alcohol 13
Amonium hidroksida, 28 6
Silika 72
Coconut fatty acid diethanol amide 5,1
Sumber: Strand et al. 1972 Pada penelitian ini, selain menggunakan surfaktan methyl ester sulfonic
acid MESA, dalam komposisinya terdapat NaOH. NaOH adalah zat padat rapuh berwarna putih yang sangat kuat dalam menyerap kelembaban dan karbon
dioksida dari udara. Istilah lain untuk NaOH adalah kaustik soda. Istilah kaustik soda digunakan karena sifatnya yang korosif terhadap kulit. Penggunaan
tradisionalnya dalam bidang sabun, tekstil dan pengolahan minyak bumi masih menonjol Austin 1984.
Menurut Buehr 1962, Salah satu konsumen terbesar kaustik soda adalah industri pulp dan kertas. Industri ini menggunakan kaustik soda dalam
pembuatan pulp dan proses pemutihan, de-inking limbah kertas, dan pengolahan limbah cair. Kaustik soda adalah bahan baku dasar dalam pembuatan berbagai
bahan kimia, yaitu digunakan sebagai perantara dan reaktan dalam proses yang menghasilkan pelarut, plastik, serat sintetis, pemutih, perekat, pelapis, herbisida,
pewarna, tinta, dan kegiatan farmasi yang berkaitan dengan aspirin. Kaustik soda, sebagai larutan 50, merupakan cairan yang tidak berbau
dan tidak berwarna. Pada semua bentuk, kaustik soda sangat korosif dan reaktif. Larutan kaustik soda bereaksi dengan logam seperti aluminium, magnesium,
seng, timah, kromium, perunggu, kuningan, tembaga, dan campuran
mengandung logam-logam ini. Kaustik soda dapat bereaksi dengan kebanyakan jaringan hewan, termasuk kulit, kulit manusia, dan mata Anonim
b
2009. Karakteristik larutan kaustik soda disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Karakteristik larutan kaustik soda 50 Boiling Point
289°F 143°C Melting Point
Mengkristal mulai suhu 54 – 49°F 12 – 15°C Solidification Point
41°F 5°C Daya larut
Larut dalam air, alkohol dan gliserol Specific Gravity Air = 1
1,53 pada suhu 60°F 15,6°C pH
14,0 pada suhu 20°C Sumber: Anonim 2009
b
Kaustik soda berfungsi sebagai penetralisir sifat keasaman yang dimiliki oleh MESA. Bahan ini berbentuk lempengan atau padatan tipis-tipis flake.
Sebelum direaksikan dengan MESA, flake tersebut harus dilarutkan dengan air. Jika larutan yang diinginkan berkadar 40 maka perbandingan antara lempengan
kaustik dengan air kurang lebih adalah 40:60 perbandingan pendekatan.