Sistem Penuangan Bahan, Silo dan Penimbangan

a b c Gambar 8. Magnetic Catcher a, Shifter b, Rotary Valve c

2. Sistem Kontrol

Sistem kontrol pencampuran menggunakan sistem SCADA. Pada sistem ini semua proses sudah dilakukan secara otomatis dan operator hanya memasukan parameter yang dikehendakinya. Keunggulan dari sistem SCADA adalah operator mampu melihat seluruh aktivitas yang sedang bekerja dan bisa melihat jika ada penyimpangan. Skema sistem kontrol yang digunakan pada sistem pencampuran ini dapat dilihat pada Gambar 9.: Gambar 9. Skema Sistem Automasi Pencampuran Rockwel Automation, 2004 Perbedaan signifikan antara sistem lama 7000 kgjam, manual dan sistem baru 9000 kgjam, automatis akan menyebabkan sistem baru lebih efisien dan efektif secara biaya karena adanya keuntungan sebagai berikut :

a. Konsistensi Kualitas

Konsistensi produk adalah sesuatu yang tidak bisa dinegosiasikan dengan konsumen, perubahan sedikit saja akan mempengaruhi persepsi dan selanjutnya perilaku dan pilihan produk. Karena seluruh parameter sudah terkunci dan tidak tergantung kepada orang, maka produk yang sudah menggunakan sistem otomatis akan konsisten kualitasnya dibandingkan dengan sistem manual.

b. Biaya produksi yang efisien serta memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi

Memenuhi permintaan konsumen yang cukup tinggi membutuhkan kapabilitas manufaktur berbagai jenis produk pada line yang ada. Pergantian formulasi dan pergantian setting dengan sistem pencampuran yang sudah otomatis akan semakin cepat dan mudah, sehingga sistem pencampuran ini akan menekan waktu persiapan pada pergantian formulasi dan perubahan setting parameter. Optimasi pencampuran akan membuat terjadinya penghematan biaya, karena akan memaksimumkan output dengan proses yang berkesinambungan antar batch, kecepatan dalam pindah formulasi, kecepatan seting parameter, dan meminimalkan biaya pemeliharaan perlatan serta menyiapkan laporan yang cepat dan akurat. Kegiatan yang dikontrol dari sistem otomatis Gambar 8 meliputi formulasi, parameter proses seperti suhu masing-masing urutan pencampuran, kecepatan proses sirkulasi, kecepatan shear pump, kecepatan agitator, kecepatan dosing bahan dari tempat penuangan ke silo, kecepatan penimbangan, tekanan blower, suhu dan titik embun udara. Gambar 10. Sistem Kontrol Proses Pencampuran

3. Desain Tanki dan Agitator Mixer

Desain tangki yang baru 9.000 kgjam, didasari kebutuhan untuk mendapatkan peningkatan kapasitas dengan tetap menghasilkan kualitas yang memenuhi standar. Kontruksi tanki pencampur terbuat dari stainless steel SUS 316 tanki dengan kapasitas terpasang adalah 9000 l. Semua inlet produk baik bahan bubuk maupun cair masuk dari bagian atas, yang masing-masing sudah dilengkapi dengan valve untuk buka tutup secara otomatis. Tanki dilengkapi dengan sensor pengukur berat yang akan memberikan informasi berapa banyak volume yang ada dalam tanki secara tepat setiap saat, data tersebut akan digunakan oleh PLC untuk menentukan urutan, atau seting parameter lainnya. Outlet produk terdapat pada bagian bawah tanki dimana “cones” tanki dibuat sedemikian rupa sehingga semua cairan akan tiris, selanjutnya outlet produk tersebut akan terhubung dengan pompa untuk sirkulasi dan proses selanjutnya. a b Gambar 11. Tanki Pencampuran a dan Agitator b Tabel. 10. Dimensi dan Spesifikasi Tanki Pencampuran 1. Jenis impeller, Mixer Horse Power 2. MaximumTS, thickest 3. Diameter tanki T, impeller D 4. DT Ratio 5. Maksimum speed, Disc saw type, 45 kW 72 , 5000 cp 2300 mm, 470 mm 0.202 1000 rpm,