0.1 ml. Kemudian viskositasnya lebih tinggi dan produk yang dihasilkan sebagaian masih menggumpal, terbukti pada saat percobaan terjadi penyumbatan
di filter 500 um. Dengan demikian jumlah energi yang dibutuhkan tidak mencukupi dengan adanya penambahan volume pencampuran dari 7000 kg ke
9000 kg. Meskipun pada 3000 rpm kualitas produk yang dihasilkan baik, namun jika
dilihat dari frekuensi-nya sudah mendekati batas maksimum operasi yaitu 70 Hz dari batas maksimum 75 Hz. Dengan mempertimbangkan pemakaian energi dan
umur dari mesin, maka untuk penelitian selanjutnya kecepatan yang digunakan adalah 2500 rpm. Sedangkan untuk parameter komposisi produk dan viskositas
yaitu TS, fat dan viskositas dari hasil penelitian pendahuluan semua perlakuan menunjukkan hasil yang relatif sama.
Jika dilihat dari desain proses pencampuran susu kental manis yang baru, maka proses tersebut terdiri dari unit bacth high shear mixer Pencampuran Tank
dan Ultra High Shear Mixer. Menurut Feature Report Chemical Engineering 2005, profil kualitas hasil pencampuran diindikasikan oleh ukuran distribusi
partikel seperti ditunjukkan pada Gambar 15. Secara nyata dapat dilihat bahwa dengan menggunakan ultra high shear mixer, distribusi partikel jauh lebih baik
disusul dengan batch high shear mixer dibandingkan inline high shear mixer tanpa sirkulasi.
Gambar 15. Profil Distribusi Particle Size Jenis-Jenis High Shear Mixer Feature
Report Chemical Engineering 2005
C. Hubungan Masing-Masing Perlakuan Terhadap Waktu Pencampuran
Pada penelitian ini dilakukan percobaan berbagai perlakuan untuk mengetahui hasil pencampuran yang optimal dari sisi kapasitas maupun kualitas.
Dari tabel 13 diperoleh bahwa kombinasi pengaruh kecepatan dosing susu bubuk ke dalam tanki pencampuran dengan waktu hidrasi terhadap waktu pencampuran
yang paling cepat, yaitu perlakuan A2B1 kecepatan inlet susu bubuk 150 kgmnt, dan waktu hidrasi 5 menit, dengan lama waktu pencampuran 64 menit. Pada
perlakuan tersebut, waktu pencampurannya jauh lebih cepat karena kecepatan dosing susu bubuknya lebih tinggi dan waktu transfer ke proses berikutnya normal
sesuai rancangan.
Tabel 13. Pengaruh Perlakuan Terhadap Waktu Pencampuran Susu Kental Manis
NO URUTAN
PENCAMPURAN Jumlah
PERLAKUAN Kg
A1B1 A1B2
A1B3 A2B1
A2B2 A2B3
A3B1 A3B2
A3B3
1 Dosing Air Panas
2.573,0 5
5 5
5 5
6 6
5 5
2 Karagenan
1,3 2
2 2
2 2
2 2
2 2
3 Dosing NaCl
9,4 1
4 Dosing Milk
Powder 1.860,0
15 15
15 12
12 12
10 10
10 5
Hidration 5
10 15
5 10
15 5
10 15
6 Sample QC
1 1
7 Dosing gula 1
3.957,0 15
15 15
15 15
15 15
15 15
8 Dosing gula 2
143,0 1
1 1
1 1
2 1
2 2
9 Dosing Minyak
sawit 670,0
10 Dosing
Ingredient 3,8
11 Final Circulation
15 15
15 15
15 15
15 15
15 12 Sample QC
1 1
1 1
13 Tranfer to BT
9.217,5 11
10 9
10 9
9 39
31 23
Total Waktu Pencampuran
Min 68
72 77
64 70
77 93
90 88
Dosing Susu Bubuk KgMin
124 124
124 155
155 155
186 186
186
Kapasitas KgMin
136 128
120 145
132 120
99 102
105
Keterangan :
A1B1 : kecepatan dosing susu bubuk 120 kgmin + waktu hidrasi 5 menit
A1B2 : kecepatan dosing susu bubuk 120 kgmin + waktu hidrasi 10 menit
A1B3 : kecepatan dosing susu bubuk 120 kgmin + waktu hidrasi 15 menit
A2B1 : kecepat an dosing susu bubuk 155 kgmin + waktu hidrasi 5 menit
A2B2 : kecepatan dosing susu bubuk 155kgmin + waktu hidrasi 10 menit
A2B3 : kecepatan dosing susu bubuk 155 kgmin + waktu hidrasi 15 menit
A3B1 : kecepatan dosing susu bubuk 185 kgmin + waktu hidrasi 5 menit
A3B2 : kecepatan dosing susu bubuk 185 kgmin + waktu hidrasi 10 menit
A3B3 : kecepatan dosing susu bubuk 185 kgmin + waktu hidrasi 15 menit