37 menghasilkan nilai dugaan kadar selulosa dalam pulp soda dVR sebesar 83,62.
Untuk validasi model dilakukan pulping pada kondisi proses optimum dan didapatkan bahwa kadar selulosa dalam pulp dVR yang dihasilkan adalah sebesar
57,22. Perbedaan antara nilai dugaan dan nilai percobaan adalah sebesar 31,57, menunjukkan bahwa model Persamaan 4.4 belum layak digunakan untuk
menduga kadar selulosa dalam pulp soda dVR.
4.2.5 Pendugaan model optimasi kadar lignin soda pulp dVR
Model dugaan yang menjelaskan hubungan antara kadar lignin dalam pulp soda dVR dan faktor perlakuan suhu T, waktu t, alkali aktif A berdasarkan
parameter regresi yang terdapat pada Tabel 4.4, disajikan dengan persamaan berikut:
Lignin = 7,789
– 4,760 t + 15,353 A + 14,578 A
2
4.5 Hasil analisis ragam Tabel 4.10 menunjukkan bahwa model dugaan kadar
lignin dalam pulp soda dVR bersifat layak p = 0,00 pada tingkat kepercayaan 95. Waktu pulping p = 0,05 dan alkali aktif p = 0,00 berpengaruh nyata
secara linear, namun suhu pulping p = 0,25 tidak berpengaruh nyata secara linear terhadap model dugaan pada tingkat kepercayaan 95. Alkali aktif p =
0,01 berpengaruh nyata secara kuadratis, sedangkan suhu pulping p = 0,22 dan waktu pulping p = 0,37 tidak berpengaruh nyata secara kuadratis terhadap
model dugaan pada tingkat kepercayaan 95. Interaksi antara suhu pulping, waktu pulping dan alkali aktif tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lignin
dalam pulp dVR pada tingkat kepercayaan 95. Nilai koefisien determinasi R
2
yang tinggi 92.45 menunjukkan bahwa model yang diperoleh layak untuk digunakan dan persamaan 4.5 dapat mewakili nilai kadar lignin pulp soda dVR.
Tabel 4.10 Analisis ragam model regresi kadar lignin pulp soda dVR Sumber
DB JK
KT Nilai F
Nilai p Regresi
Linear Suhu
Waktu Alkali
Kuadratis SuhuSuhu
WaktuWaktu AlkaliAlkali
Interaksi SuhuWaktu
SuhuAlkali WaktuAlkali
Galat Lack of fit
Galat murni Total
9 3
1 1
1 3
1 1
1 3
1 1
1 7
5 2
17 1644,74
1278,29 30,72
109,42 1138,15
301,55 1,20
0,89 299,46
64,90 35,49
16,73 12,68
134,40 129,03
5,37 1779,15
182,75 426,10
30,72 109,42
1138,15 100,52
35,13 17,74
299,46 21,63
35,49 16,73
12,68 19,20
25,81
2,69 9,52
22,19 1,60
5,70 59,28
5,24 1,83
0,92
15,60 1,13
1,85 0,87
0,66
9,61 0,00
0,00 0,25
0,05 0,00
0,03 0,22
0,37 0,01
0,40 0,22
0,38 0,44
0,10
DB = Derajat Bebas, JK = Jumlah Kuadrat; KT = Kuadrat Tengah
38 Plot kontur dan plot permukaan respon yang memperlihatkan pengaruh suhu
pulping dan alkali aktif terhadap kadar lignin dalam pulp soda dVR, disajikan pada Gambar 4.18. Sedangkan plot kontur dan plot permukaan respon yang
memperlihatkan pengaruh waktu pulping dan alkali aktif terhadap kadar lignin dalam pulp soda dVR, disajikan pada Gambar 4.19.
Gambar 4.18 Plot kontur a dan plot permukaan b pengaruh suhu pulping dan alkali aktif terhadap kadar lignin pulp soda dVR
Berdasarkan analisis ragam Tabel 4.10, waktu pulping mempunyai pengaruh linear terhadap kadar lignin dalam pulp soda dVR respon, alkali aktif
memberikan pengaruh linear dan kuadratis terhadap respon, sedangkan suhu pulping tidak berpengaruh terhadap respon. Karena salah satu tujuan dari optimasi
proses pulping adalah meminimalkan kadar lignin maka hasil analisis ragam menunjukkan bahwa semakin lama waktu pulping dan semakin tinggi alkali aktif
yang digunakan dalam proses pulping serat dVR, maka semakin rendah kadar lignin dalam pulp soda dVR yang dihasilkan.
Gambar 4.19 Plot kontur a dan plot permukaan b pengaruh waktu pulping dan alkali aktif terhadap kadar lignin pulp soda dVR
Kondisi optimum pulping serat dVR ditentukan berdasarkan nilai target kadar lignin terendah yang berhasil didapatkan pada penelitian ini, yaitu sebesar
39 4,47 pada selang suhu pulping dan alkali aktif yang digunakan dalam percobaan.
Adapun kondisi optimum pulping, yaitu pada suhu pulping 170 C, waktu pulping
selama 215 menit dan alkali aktif 35,95 menghasilkan nilai dugaan kadar lignin dalam pulp soda dVR 4,01. Untuk validasi model dilakukan pulping pada
kondisi proses optimum dan didapatkan bahwa kadar lignin dalam pulp dVR yang dihasilkan adalah 5,10. Perbedaan antara nilai dugaan dan nilai percobaan
adalah 27,18, menunjukkan bahwa model Persamaan 4.5 belum layak digunakan untuk menduga kadar lignin dalam pulp soda dVR.
4.2.6 Pendugaan model optimasi kristalinitas soda pulp dVR
Model dugaan yang menjelaskan hubungan antara kristalinitas dalam pulp soda dVR dan faktor perlakuan suhu T, waktu t, alkali aktif A berdasarkan
parameter regresi yang terdapat pada Tabel 4.4, disajikan dengan persamaan berikut:
Kristalinitas = 48,232 + 5,149 t + 7,236 A 4.6
Hasil analisis ragam Tabel 4.11 menunjukkan bahwa model dugaan kristalinitas dalam pulp soda dVR bersifat layak p = 0,05. Waktu pulping p =
0,03 dan alkali aktif p = 0,01 berpengaruh nyata secara linear terhadap model, namun suhu pulping p = 0,10 tidak berpengaruh nyata secara linear terhadap
model pada tingkat kepercayaan 95. Suhu pulping p = 0,32, waktu pulping p = 0,80 atau alkali aktif p = 0,39 tidak berpengaruh nyata secara kuadratis
terhadap model pada tingkat kepercayaan 95. Interaksi antara suhu pulping, waktu pulping dan alkali aktif juga tidak berpengaruh nyata terhadap kristalinitas
dalam pulp dVR pada tingkat kepercayaan 95. Namun nilai koefisien determinasi R
2
yang sebesar 83,02 menunjukkan bahwa model kuadratik yang diperoleh belum cukup layak untuk digunakan.
Tabel 4.11 Analisis ragam model regresi kristalinitas pulp soda dVR
Sumber DB
JK KT
Nilai F Nilai p
Regresi Linear
Suhu Waktu
Alkali Kuadratis
SuhuSuhu WaktuWaktu
AlkaliAlkali Interaksi
SuhuWaktu SuhuAlkali
WaktuAlkali Galat
Lack of fit Galat murni
Total 9
3 1
1 1
3 1
1 1
3 1
1 1
7 5
2
17 538,87
437,83 57,03
128,01 252,79
33,48 15,56
4,96 12,96
67,56 2,11
14,39 51,06
110,25 90,26
19,99 649,12
59,87 145,94
57,03 128,01
252,79 11,16
18,04 1,14
12,96 22,52
2,11 14,39
51,06 15,75
18,05 10,00
3,80 9,27
3,62 8,13
16,05 0,71
1,15 0,07
0,82 1,43
0,13 0,91
3,24
1,81 0,05
0,01 0,10
0,03 0,01
0,58 0,32
0,80 0,39
0,31 0,73
0,37 0,12
0,39
DB = Derajat Bebas, JK = Jumlah Kuadrat; KT = Kuadrat Tengah