Komponen kimia serat pelepah sawit dan ampas akar wangi

26 dari ekstrak etanol akar wangi mempunyai aktivitas biolarvasida terhadap Anopheles sundaicus , Aedes aegypti and Culex sp. Lailatul et al. 2010. Dari hasil analisis diketahui bahwa kadar lignin dan abu dalam akar wangi 39,53 lebih tinggi dari pelepah sawit 20,76 . Bagian tumbuhan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah akar tumbuhan akar wangi dan pelepah daun tumbuhan sawit. Kadar lignin dalam tumbuhan dipengaruhi oleh tempat tumbuh dan umur dari tumbuhan. Berbagai studi telah melaporkan hubungan antara pembentukan lignin lignifikasi dengan komposisi kimia tanah tempat tumbuhan tersebut tumbuh Mandre et al. 2011. Selain itu lignifikasi merupakan karakter penting untuk mengetahui tingkat diferensiasi sel dalam jaringan tumbuhan. Diferensiasi sel pada korteks akar dapat menentukan perpindahan komponen ke dalam atau ke luar akar dan juga ke bagian lain tumbuhan Soukup et al. 2004.

4.1.3 Sifat mekanik serat pelepah sawit dan ampas akar wangi

Persentase komponen amorf dan kristalin dalam serat alam merupakan faktor yang mempengaruhi karakteristik mekanik serat alam Sreekala et al. 2001. Di antara ketiga komponen dinding sel; yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin; selulosa yang paling mempengaruhi sifat mekanik serat. Selulosa merupakan polimer yang tersusun dari unit D-anhidroglukosa C 6 H 11 O 5 , dimana setiap unit molekul selulosa mengandung 3 gugus hidroksil. Gugus hidroksil tersebut dan kemampuannya untuk membentuk ikatan hidrogen berperan penting dalam pembentukan kristalin selulosa dan juga mempengaruhi sifat fisik selulosa. Selulosa membentuk struktur mikrokristalin dalam susunan yang teratur, disebut kristalin, sedangkan bagian dengan susunan tidak teratur disebut amorf John dan Thomas 2008. Sifat mekanik serat pelepah sawit dan akar wangi disajikan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Sifat mekanik serat pelepah sawit dan akar wangi Serat Pelepah Sawit Serat Akar Wangi Sebelum distilasi Ampas Regangan maksimum Keteguhan tarik Nmm 2 Modulus tarik GPa 0,64 76,17 19,18 ± ± ± 0,16 6,31 4,48 5,62 45,92 4,47 ± ± ± 2,85 13,79 1,94 3,12 30,12 4,88 ± ± ± 2,49 13,80 3,09 Diameter rata-rata serat pelepah sawit adalah 0,66 ± 0,12 mm sedangkan diameter serat akar wangi dan ampas akar wangi berturut-turut adalah 0,83 ± 0,14 mm dan 0,90 ± 0,21 mm dari pengukuran diameter terhadap 30 helai serat. Serat dengan diameter lebih kecil menunjukkan keteguhan tarik yang lebih besar dibandingkan serat dengan diamater lebih besar, ketika mengalami pembebanan yang sama. Uji mekanis terhadap serat pelepah sawit, akar wangi dan ampas akar wangi dilakukan terhadap 30 helai serat Lampiran 4, 5, 6. Serat pelepah sawit menunjukkan keteguhan tarik yang lebih besar 76,17 MPa dibandingkan serat akar wangi. Modulus tarik serat pelepah sawit 19,18 GPa juga lebih besar dari serat akar wangi. Namun regangan maksimum serat pelepah sawit 0,64 lebih rendah dari serat akar wangi. Data tersebut menunjukkan bahwa serat pelepah sawit lebih kuat dan lebih kaku namun lebih getas dibandingkan dengan serat akar wangi. 27 Modulus tarik serat akar wangi lebih rendah dibandingkan ampas akar wangi. Hal tersebut menunjukkan bahwa serat akar wangi lebih elastis dibandingkan dengan ampas akar wangi. Selain itu nilai maksimum strain dan kekuatan tarik serat akar wangi lebih tinggi dari ampas akar wangi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa serat ampas akar wangi bersifat lemah dan getas. Kurva stress-strain dari karakteristik mekanis serat pelepah sawit, serat dan ampas akar wangi ditunjukkan pada Gambar 4.9. Suhu dan tekanan tinggi selama proses penyulingan minyak atsiri akar wangi mempengaruhi sifat mekanik serat akar wangi. Selama proses penyulingan, terjadi degradasi komponen kimia akibat reaksi hidrolisis. Komponen kimia yang terdegradasi adalah ekstraktif dan hemiselulosa. Laju degradasi hemiselulosa oleh panas pada suhu 150 o C, lebih cepat 4 empat kali lipat dibandingkan laju degradasi selulosa. Sedangkan laju degradasi lignin lebih lambat dibandingkan laju degradasi selulosa pada suhu yang sama. Laju degradasi bahkan berlangsung lebih cepat pada kondisi pengukusan dengan adanya uap air dan udara, dibandingkan perlakuan panas pada kondisi kering dan tanpa udara Stamm 1956. Seperti telah disebutkan sebelumnya, kandungan selulosa dalam ampas akar wangi sebesar 30,33, tidak berbeda dengan kandungan selulosa dalam pelepah sawit. Sifat mekanik serat selain dipengaruhi oleh diameter serat juga dipengaruhi oleh karakteristik selulosa di dalam serat tersebut. Karena itu diperlukan penelaahan lebih lanjut mengenai karakteristik selulosa dalam pelepah sawit dan ampas akar wangi, sebelum memanfaatkan selulosa dari pelepah sawit dan ampas akar wangi sebagai penguat dalam produk komposit polimer.

4.2 Optimasi Kondisi Proses Pulping Soda Serat Pelepah Sawit OPF

dan Ampas Akar Wangi dVR Optimasi proses pulping soda terhadap serat pelepah sawit dan ampas akar wangi dilakukan menggunakan analisis permukaan respon dengan desain komposit terpusat. Analisis terhadap pulp soda meliputi perhitungan kadar zat ekstraktif, kadar hemiselulosa, kadar selulosa, kadar lignin dan kristalinitas dari pulp soda OPF dan dVR setelah proses pulping soda dengan variasi suhu T, Gambar 4.9 Kurva stress-strain dari serat pelepah sawit, serat dan ampas akar wangi 80 8 16 24 32 40 48 56 64 72 S tr e s s N m m 2 6 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 Stroke Strain Ampas akarwangi Akarwangi Pelepah sawit 28 waktu t dan alkali aktif A. Alkali aktif alkali charge adalah berat alkali dibandingkan dengan berat kering serat dan dinyatakan sebagai persentase. Untuk analisis permukaan respon, karakteristik pulp yang digunakan adalah kadar selulosa, kadar lignin dan kristalinitas. Data yang didapatkan dari penentuan komponen kimia dalam pulp soda, digunakan untuk membentuk model dugaan atau persamaan regresi setiap respon. Koefisien dari persamaan regresi setiap respon disajikan pada Tabel 4.4. Kadar selulosa, kadar lignin, kristalinitas, kadar zat ekstraktif dan kadar hemiselulosa dari pulp soda OPF dan dVR dari pulp soda yang dihasilkan pada berbagai variasi perlakuan disajikan pada Tabel 4.5. Tabel 4.4 Koefisien persamaan regresi kadar selulosa, kadar lignin, kristalinitas selulosa dari pulp soda OPF dan dVR Selulosa Lignin Kristalinitas OPF dVR OPF dVR OPF dVR Konstanta Suhu Waktu Alkali SuhuSuhu WaktuWaktu AlkaliAlkali SuhuWaktu SuhuAlkali WaktuAlkali R 2 69,497 1,134 1,296 12,801 -5,441 -4,660 -9,095 0,494 -0,050 3,095 93,12 79,786 5,969 3,910 16,838 -8,983 -2,003 -15,358 -8,181 5,190 -6,336 93,32 22,962 -2,324 -1,757 -10,265 -9,168 -5,393 -0,430 -3,597 -0,918 -4,016 94,23 7,789 -2,522 -4,760 -15,353 4,993 3,548 14,578 5,957 -4,091 3,560 92,45 45,552 2,535 3,324 7,033 0,678 -0,007 -2,472 2,065 5,317 0,035 94,57 48,232 3,437 5,149 7,236 -3,578 0,897 -3,033 1,453 -3,794 -7,145 83,02 Keterangan: Parameter yang tidak nyata pada tingkat kepercayaan 95, disajikan dalam Tabel 4.5 Komponen kimia dan kristalinitas pulp soda OPF dan dVR

4.2.1 Pendugaan model optimasi kadar selulosa pulp soda OPF

Berdasarkan parameter regresi yang terdapat pada Tabel 4.4, model dugaan yang menjelaskan hubungan antara kadar selulosa dalam pulp soda OPF dan faktor perlakuan suhu T, waktu t, alkali aktif A disajikan dengan persamaan berikut: Kadar Selulosa = 69,497 +12,801 A – 9,095 A 2 4.1 No Suhu C Waktu min Alkali Selulosa Lignin Kristalinitas Hemiselulosa Zat Ekstraktif OPF dVR OPF dVR OPF dVR OPF dVR OPF dVR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 160 180 160 180 160 180 160 180 153 187 170 170 170 170 170 170 170 60 60 180 180 60 60 180 180 120 120 19 221 120 120 120 120 120 20 20 20 20 40 40 40 40 30 30 30 30 13 47 30 30 30 53,22 54,31 53,70 54,65 70,03 70,21 74,05 75,77 61,74 64,87 64,05 64,12 50,80 68,50 70,05 67,89 70,81 52,87 61,44 72,18 61,35 75,70 84,68 79,12 82,56 58,33 81,11 73,36 80,04 44,76 81,93 81,82 78,56 79,35 21,50 20,89 26,56 22,27 13,34 12,83 14,13 7,13 16,18 12,34 22,73 13,34 34,76 11,24 21,41 23,51 23,81 32,05 27,56 13,81 25,54 11,73 9,25 6,32 4,47 19,20 5,29 13,24 8,36 38,92 4,74 5,96 8,71 8,88 39,99 37,48 40,88 43,52 43,01 50,25 46,18 54,11 45,35 48,49 42,36 50,11 36,21 51,33 46,17 47,12 43,13 32,58 34,83 44,17 53,04 47,55 49,00 53,60 52,54 40,20 49,95 48,83 50,27 39,47 51,77 51,82 46,09 46,64 20,17 23,33 19,79 21,28 14,15 22,62 15,24 16,07 19,55 22,48 19,82 22,52 18,57 20,94 18,10 19,82 18,14 8,47 7,23 9,10 8,05 10,01 9,08 11,44 9,33 18,52 10,57 10,68 9,34 6,73 9,89 8,97 10,57 10,12 0,42 0,82 0,50 0,84 0,38 0,43 0,46 0,16 0,48 0,41 0,65 0,30 1,06 0,44 0,38 0,56 0,43 1,93 1,96 2,01 1,96 1,48 1,94 1,72 1,96 1,66 2,20 1,48 1,79 2,81 1,87 2,44 1,50 1,62