Potensi serat pelepah sawit sebagai sumber bahan baku produk komposit

71 memanfaatkan pelepah sawit sebagai sumber serat untuk penguat dalam produk komposit polimer.

4.6.2 Daya dukung industri polipropilena di Indonesia terhadap pengembangan produk komposit

Polipropilena merupakan polimer termoplastik yang banyak digunakan dalam produk komposit, karena mempunyai densitas yang rendah, kemudahan untuk diproses, memiliki stabilitas dimensi, sifat mekanis dan elektrik yang baik. Terkait dengan analisis potensi pengembangan industri komposit polipropilena – serat alam, informasi mengenai industri polipropilena di Indonesia dibutuhkan untuk mengetahui daya dukung industri polipropilena terhadap pengembangan produk komposit. Kebutuhan polipropilena di Indonesia, mencapai 1 juta ton per tahunnya. Sementara itu, kapasitas pasokan lokal maksimal 800.000 tontahun yang dipasok Tabel 4.22 oleh tiga produsen yaitu Chandra Asri PT Tri Polyta, PT Polytama Propindo dan PT Pertamina Tabel 4.23. Hal tersebut terjadi karena produksi olefin termasuk polipropilena dalam negeri tahun 2013 sekitar 1,8 juta ton. Padahal, kapasitas terpasang mencapai 2,4 juta ton. Tidak maksimalnya penggunaan utilitas industri petrokimia disebabkan oleh terbatasnya pasokan bahan baku, yaitu minyak mentah Sambodo 2014. Tabel 4.22 Data produksi dan konsumsi polipropilena di Indonesia Tahun Produksi tonth Konsumsi tonth 2003 410.000 720.000 2004 492.000 792.000 2005 571.000 871.000 2006 705.000 957.000 2010 830.000 1.080.000 2015 1.203.000 1.503.000 Sumber: Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia INAplas 2010 Tabel 4.23 Data penyuplai kebutuhan polipropilena Produksi Persentase produksi Jumlah produksi tontahun PT Tri Polyta 44 460.000 PT Polytama 25 280.000 PT Pertamina 6 60.000 Impor 25 280.000 Sumber: Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia INAplas 2010 Keterbatasan pasokan minyak mentah untuk bahan baku industri olefin, mendorong PT Chandra Asri berencana untuk melakukan investasi pembangunan pabrik olefin baru berbasis batu bara. Pabrik tersebut akan mengolah metanol hasil gasifikasi batu bara ke olefin menjadi propilena. Selanjutnya, propilena diproses menjadi bijih plastik polipropilena PP. Kapasitas produksi terpasang lini produksi PP sekitar 1 juta ton per tahun. Lokasi pabrik direncanakan berada di kawasan Kalimantan yang merupakan salah satu lumbung batubara nasional. 72 Selain proyek tersebut, PT Chandra Asri berencana membangun pabrik olefin di Teluk Bintuni, Papua, bekerjasama dengan perusahaan asal Jerman, Ferrostaal Industrial Project GmBH. Pada proyek ini, metanol dihasilkan dari gas alam. Produk olefin yang dihasilkan antara lain etilena, propilena, PE, dan PP Sadiman 2015. Industri polipropilena di Indonesia, masih bisa dikembangkan dengan menggunakan bahan baku berbasis batubara atau gas alam yang memang banyak terdapat di Indonesia. Sehingga daya dukung industri polipropilena Indonesia dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

4.6.3 Kebutuhan komposit polipropilena-serat alam untuk komponen interior otomotif

Aplikasi komposit polipropilena-serat alam meliputi bidang yang luas, diantaranya; bidang otomotif, pesawat, konstruksi, furnitur, turbin, peralatan olahraga, peralatan elektronik atau peralatan telekomunikasi. Namun, dalam tulisan ini pembahasan mengenai kebutuhan komposit polipropilena-serat alam, dibatasi hanya pada industri otomotif. Komposit polipropilena-serat alam dapat mengurangi berat otomotif 35-40, harga bahan lebih murah, memiliki kemampuan menahan benturan dan peredam suara yang lebih baik Pervaiz dan Sain 2003. Industri otomotif, termasuk perakitan, bodi dan komponen adalah salah satu pasar terbesar dan paling signifikan di Indonesia. Pasar tersebut terus pulih dari krisis 1998 dengan jumlah perusahaan yang semakin banyak 445 perusahaan pada tahun 2005, menyerap tenaga kerja yang semakin banyak pula sekitar 185.000 hingga 204.596 orang, dan pertumbuhan yang kuat di investasi dan belanja bernilai tambah untuk riset dan pengembangan sumber daya manusia Layton dan Rustandie 2007. Seiring dengan terus berkembangnya permintaan otomotif mobil dan motor, kebutuhan akan pasokan komponen otomotif juga semakin meningkat. Komponen otomotif dapat dibagi menjadi enam kategori komponen utama, yakni a komponen mesin, b komponen kelistrikan, c komponen unit transmisi penggerak, d komponen suspensiperedam kejut, e komponen casis, dan f komponen bodi mobil Layton dan Rustandie 2007. Selanjutnya, tulisan ini akan membahas mengenai kebutuhan akan komponen interior bodi otomotif yang terbuat dari komposit polipropilena-serat alam. Industri otomotif dalam negeri telah mampu memproduksi mobil jenis MPV, SUV, light truck, maupun sedan, dan kendaraan roda dua motor dengan menggandeng pabrikan luar negeri untuk lisensinya. Industri otomotif nasional mengalami pertumbuhan dalam 3 tahun terakhir Tabel 4.24. Bahkan pada tahun 2014 penjualan mobil meningkat secara signifikan, yang disebabkan oleh produksi mobil jenis affordable energy saving car atau LCGC low cost green car . Kesadaran konsumen kelas menengah dengan pengetahuan mengenai keseimbangan alam dan lingkungan, semakin mendorong pertumbuhan kendaraan yang ramah lingkungan dan ekonomis. Mobil jenis LCGC, mobil dengan desain yang dapat menghemat bahan bakar baik dengan menggunakan mesin yang lebih efisien maupun dengan menerapkan bahan komposit yang ringan bagian interior maupun eksteriornya. 73 Tabel 4.24 Produksi dan penjualan mobil dan sepeda motor Indonesia 2012 2013 2014 Produksi Penjualan Produksi Penjualan Produksi Penjualan Mobil 1.053.270 1.116.230 1.208.211 1.229.901 1.298.523 1.208.028 Sedan 4.869 34.221 5.091 34.199 39.658 21.614 4x2 695.055 739.168 843.234 787.712 761.928 679.856 4x4 45.220 7.396 24.830 6.416 26.528 5.874 Bus 4.833 4.472 4.713 4.054 4.105 3.834 Pick uptruk 303.293 311.609 278.387 330.907 281.246 313.243 Double cabin 19.364 15.433 11.487 LCGC 52.956 51.180 185.058 172.120 Motor 7.079.721 7.064.457 7.736.295 7.743.879 7.926.104 7.867.195 Sumber : Gaikindo Gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia dan AISI Asosiasi industri sepeda motor Indonesia. Mobil jenis LCGC, menggunakan bahan komposit yang ringan, namun belum menggunakan komposit polipropilena-serat alam. Sampai saat ini mobil yang menggunakan komposit serat alam masih terbatas pada mobil kelas atas yang mengusung isu kesadaran lingkungan, sehingga dapat mengakomodasi produk komposit serat alam yang biaya produksinya masih relatif tinggi. Kendaraan dengan komposit polipropilena-serat alam dapat menghemat bahan bakar karena kendaraan tersebut lebih ringan dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Sebagai contoh, tanpa bahan plastik, berat kendaraan menjadi 200- 300 kg lebih berat Wijaya 2004. Komponen otomotif yang ringan berimplikasi pada penghematan bahan bakar minyak BBM yang digunakan. Penghematan BBM akibat pengurangan berat ini diperkirakan 0,5 liter100 km atau jika dianggap umur kendaraan bermotor 150.000 km per tahun maka penghematannya mencapai 750 liter per unit kendaraan per tahun. Pengurangan pemakaian BBM berarti penurunan polusi emisi gas buang. Substitusi bahan penguat yang selama ini menggunakan serat gelas berat jenis 2,5 gcm 3 , dengan serat alam yang mempunyai berat jenis lebih rendah 2,0 gcm 3 , dapat menjadi sesuatu hal yang berdampak positif bagi lingkungan di masa depan. Mobil kelas atas yang sudah menggunakan komposit serat alam diproduksi oleh pabrikan terkemuka. Perusahaan DaimlerChrysler telah menggunakan komposit serat alam untuk sekitar 50 komponen mobil Mercedes Benz E-Class yang diproduksinya Gambar 4.50. Perusahaan DaimlerChrysler menggunakan serat flax, sisal dan hemp untuk bagian door cladding, seatback lining dan lantai. Serat kelapa digunakan untuk alas sandaran punggung dan sandaran kepala jok. Serat kapas dimanfaatkan untuk menghasilkan komponen kedap suara dan serat kayu digunakan untuk seatback cushion. Serat abaca digunakan untuk underfloor body panels . Perusahaan BMW telah menggunakan 10,000 ton serat alam pada tahun 2004 untuk memproduksi komponen otomotif. Perusahaan General Motor menggunakan campuran kenaf dan flax untuk komponen package tray dan bagian dalam panel pintu untuk mobil Saturn L300s dan Opel Vectra yang dipasarkan di Eropa. Serat kayu digunakan untuk seatback mobil Cadillac De Ville dan landasan pada cargo area untuk mobil GMC Envoy dan Chevrolet TrailBlazer. Perusahaan Ford menggunakan serat kayu pada bagian dalam pintu geser mobil Freestar. Sedangkan Toyota menggunakan serat kenaf untuk bagian package