Bulan Stasiun klimatologi
Payakumbuh Pangkalan
P. Mangatas M. Paiti
Rata-rata
Januari X
225 264
180 269
234,50 Y
15 14
14 19
15,50 Februari
X 173
271 156
260 215,00
Y 12
14 14
12 13,00
Maret X
263 345
225 277
277,50 Y
16 15
18 17
16,50 April
X 237
258 201
399 273,75
Y 16
15 13
16 15,00
Mei X
161 220
123 322
206,50 Y
11 12
07 10
10,00 Juni
X 107
113 82
159 115,25
Y 08
07 05
09 7,25
Juli X
108 127
130 211
144,00 Y
09 07
11 10
9,25 Agustus
X 135
152 151
190 157,00
Y 11
10 13
11 11,25
September X
163 262
167 279
217,75 Y
12 13
15 17
14,25 Oktober
X 206
274 177
290 236,75
Y 13
16 16
16 15,25
November X
220 327
246 313
276,50 Y
17 16
16 19
17,00 Desember
X 212
432 289
343 319,00
Y 16
18 22
22 19,50
Jumlah X 2210
3045 2127
3312 2673,50
Jumlah Y 156
157 164
172 162,25
Rata-rata X 184,17
253,75 177,25
276 222,79
Rata-rata Y 13
13,08 13,67
14,33 13,52
Keterangan : X=Curah hujan mm, Y=Hari hujan hari Sumber : Tim Unit Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat, 2000
4.2.4 Topografi
Kawasan CA Lembah Harau terletak pada ketinggian antara 400 m dpl sampai 850 m dpl. Topografi kawasan ini adalah berbukit bergelombang, landai,
dan terdapat tebing-tebing yang curam. Kawasan ini memiliki keunikan karena banyak terdapat tebing terjal dengan sudut 90
, dengan ketinggian tebing 150-200 m.
4.2.5 Hidrologi
Kawasan CA Lembah Harau dialiri oleh 4 sungai, yaitu Batang Simolakama, Batang Air Putih, Sungai Air Tiris, dan Batang Harau. Sungai-
sungai dalam kawasan ini tidak begitu besar, tetapi mempunyai peranan penting bagi masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai tersebut, terutama untuk
pengairan areal pertanian, budi daya ikan, dan kebutuhan hidup sehari-hari.
4.2.6 Fasilitas
Kawasan TWA telah memiliki beberapa fasilitas yang telah dibangun, yaitu sebagai berikut Gambar 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
a. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota telah
membangun, gerbang masuk, pondok wisata, kolam renang, taman bermain anak, sepeda air, gazebo, kios makanansouvenir, toiletkamarganti, mushola,
parker. Kios yang ada, disewakan oleh Dinas Pariwisata dengan membayar Rp 10.000,- hingga Rp 20.000,- per bulan. Namun, banyak penyewa yang tidak
membayar dan beberapa masyarakat lain bukan penyewa membangun kios ilegal. Kondisi fasilitas kurang terpelihari akibat tidak adanya pengelolaan
yang baik. b.
BKSDA telah membangun kantor BKSDA dan mes. Semua fasilitas tidak berfungsi lagi. Hal ini diakibatkan adanya masalah antara BKSDA dengan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota dalam hal pengelolaan.
c. Masyarakat membangun kios makanansouvenir, toilet, camping ground,
panjat tebing. Fasilitas yang dibangun merupakan bangunan ilegal kecuali yang menyewa, karena tidak adanya persetujuan dari Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai pihak pengelola. d.
Swasta membangun tempat penginapan. Masih kurangnya campur tangan dari pihak swasta sehingga belum ada eksploitasi yang merugikan.
Gambar 4 Kios Makanan, Tanaman, dan Souvenir
Gambar 5 Toilet, Loket Tiket, dan Mushala
Gambar 6 Taman Bermain Anak
Gambar 7 Sepeda Air
Gambar 8 Area Berkemah dan Area Parkir
Gambar 9 Kantor BKSDA dan Penginapan oleh Pihak Swasta
4.2.7 Vegetasi