6.4 Pensosialisasian Kegiatan Konservasi kepada Masyarakat
Konservasi merupakan suatu tindakan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Lembah Harau miliki keanekaragaman flora dan fauna yang perlu
dijaga. Menurut hasil wawancara dengan BKSDA, telah terjadi gangguan lingkungan di Lembah Harau dan sekitarnya. Gangguan muncul karena aktivitas
masyarakat sekitar, yaitu adanya perkebunan gambir, kulit manis, dan jeruk disekitar kawasan Lembah Harau dan pembukaan lahan untuk jalan akses antar
desa. Hasil inventarisasi dan identifikasi daerah penyangga oleh BKSDA menyatakan bahwa kawasan hutan lindung dan hutan produksi yang saat ini
kondisinya lebih memprihatikan dibandingkan dengan kawasan cagar alam yang disangganya. Gangguan ini belum memiliki dampak yang nyata, tetapi dapat
berdampak besar untuk jangka panjang. Salah satu dampak yang telah terjadi adalah berkurangnya debit air di objek wisata air terjun terutama saat musim
kemarau. Salah satu cara untuk mengurangi dampak buruk, perlu dilakukan
pensosialisasian mengenai kegiatan konservasi kepada masyarakat dan stakeholder lainnya. Dalam Rencana Pengelolaan CA Lembah Harau tahun 2000
oleh BKSD, terdapat beberapa kegiatan pensosialisasian tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. inventarisasi dan identifikasi bersama masyarakat bagian-bagian kawasan
yang saat ini telah dimanfaatkan atau dikhawatirkan ; b.
mensosialisasikan keberadaan dan manfaat Lembah Harau melalui pengenalan jalur dan tanda pal batas kawasan, baik kepada masyarakat maupun instansi
pemerintah dan swasta; c.
mensosialisasikan keberadaan
kawasan melalui
program-program pemberdayaan masyarakat, yaitu
1 bersama masyarakat memasang papan pengumuman yang berisi pesan-
pesan untuk tidak mengkreasi gangguan terhadap cagar alam; 2
bersama masyarakat melaksanakan kegiataan penanaman jalur hijau batas kawasan dengan jenis tanaman multi-fungsi.
Pensosialisasian ini dapat menjadi bentuk kerja sama yang baik antara Pemda, BKSDA, dan masyarakat.
6.5 Peningkatan SDM Masyarakat Melalui Berbagai Pelatihan dan