5.4 Strategi Pengembangan Lanskap Berbasis Ekowisata
Strategi pengembangan dan pengelolaan ekowisata dilakukan dengan analisis SWOT. Pada kasus ini, analisis SWOT merupakan analisis lanjutan dari
analisis penilaian. Analisis SWOT dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dan menentukan prioritas strategi. Langkah pertama adalah
menentukan faktor-faktor internal dan eksternal TWA Lembah Harau. Faktor- faktor ditentukan berdasarkan wawancara dengan pengelola dan masyarakat,
analisis penilaian ODTW, kesiapan pengembangan CBE, dan kesiapan masyarakat dalam pengembangan ekowisata, dan studi pustaka. Faktor internal
terdiri dari kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses, sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang opportunities dan ancaman threats. Kekuatan
yang dimiliki TWA Lembah Harau adalah sebagai berikut: a.
memiliki objek wisata yang alami dan khas S1; b.
memiliki potensi pengembangan kegiatan wisata lainya S2; c.
kawasan mudah di akses S3; d.
tingkat sosial budaya masyarakat tinggi S4; e.
adanya kesadaran masyarakat untuk melestarikan kawasan S5; f.
tingkat keinginan masyarakat untuk berpartisipasi tinggi S6. Kelemahan yang dimiliki TWA Lembah Harau adalah sebagai berikut:
a. masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang cukup rendah W1;
b. kurangnya partisipasi masyarakat W2;
c. pelestarian kawasan belum optimal W3.
Peluang yang dimiliki TWA Lembah Harau adalah sebagai berikut: a.
potensi pasar tinggi O1; b.
adanya rencana pengembangan dan pengelolaan dari Pemda dan BKSDA O2;
c. memiliki sarana dan prasaran penunjang yang cukup O3.
Ancaman yang dimiliki TWA Lembah Harau adalah sebagai berikut: a.
kelestarian lingkungan mulai terganggu T1; b.
belum adanya kerja sama antara Pemda dan BKSDA T2. Langkah kedua adalah penilaian faktor internal dan eksternal. Penilaian
dilakukan dengan menentukan tingkat kepentingan dari masing-masing faktor.
Dalam kasus Lembah Harau, penilaian dilakukan oleh penulis berdasarkan keadaan kawasan. Hal ini dikarenakan kurangnya kesubjektifan pihak pengelola
dalam membandingka setiap faktor. Setiap faktor internal dan eksternal diberi nilai berdasarkan tingkat kepentingannya Tabel 39 dan 40. Selanjutnya
dilakukan pembobotan dari hasil perbandingan tingkat kepentingan.
Tabel 39 Tingkat Kepentingan Faktor Internal TWA Lembah Harau
S1 S2
S3 S4
S5 S6
W1 W2
W3 Total
Bobot S1
2 3
2 2
2 2
2 2
17 0,11
S2 2
3 2
2 2
2 2
2 17
0,11 S3
1 1
1 1
1 2
1 1
9 0,06
S4
2 2
3 2
2 2
2 2
17 0,11
S5 2
2 3
2 2
3 2
2 18
0,12 S6
2 3
4 3
2 3
2 2
21 0,14
W1
2 2
3 2
1 1
1 1
13 0,09
W2 2
3 4
3 2
2 3
2 21
0,14 W3
2 2
3 3
2 2
3 2
19 0,12
Total 152
1,00
Tabel 40 Tingkat Kepentingan Faktor Eksternal TWA Lembah Harau
O1 O2
O3 T1
T2 Total
Bobot O1
2 3
2 2
9 0,21
O2 2
3 3
2 10
0,24 O3
1 1
1 1
4 0,10
T1 2
2 3
2 9
0,21 T2
2 2
3 3
10 0,24
Total 42
1,00
Langkah ketiga adalah pembuatan Matriks IFE dan Matriks EFE. Setelah diperoleh bobot dari masing-masing faktor strategis internal dan eksternal,
dilakukan penentuan peringkat rating antara 1-4. Berdasarkan rumus menurut Departemen Kehutanan 2007, rating setiap faktor dikalikan dengan bobot untuk
memperoleh skor. Matriks IFE dan EFE dapat dilihat pada tabel 41 dan Tabel 42.
Tabel 41 Matriks Internal Factor Evaluation IFE TWA Lembah Harau
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot
Rating Skor
Kode Kekuatan
1 Memiliki objek wisata yang alami dank has
2 Memiliki potensi pengembangan kegiatan wisata
3 Kawasan mudah di akses
4 Tingkat sosial budaya masyarakat tinggi
0,11 0,11
0,06 0,11
4 2
3 3
0,44 0,22
0,18 0,33
S1 S2
S3 S4
5 Adanya kesadaran masyarakat untuk melestarikan kawasan
6 Tingkat keinginan masyarakat untuk berpartisipasi tinggi
0,12 0,14
4 4
0,48 0,56
S5 S6
Kelemahan 1
Masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang cukup rendah
2 Kurangnya partisipasi masyarakat
3 Pelestarian kawasan belum optimal
0.09 0,14
0,12 1
1 1
0,09 0,14
0,12 W1
W2 W3
Total 1,00
2,56
Tabel 42 Matriks External Factor Evaluation EFE TWA Lembah Harau
Faktor-faktor Strategi Ekternal Bobot
Rating Skor
Kode Peluang
1 Potensi pasar tinggi
2 Adanya rencana pengembangan dan pengelolaan dari
Pemda dan BKSDA 3
Memiliki sarana dan prasaran penunjang yang cukup 0,21
0,24 0,10
3 3
2 0,63
0,72 0,20
O1 O2
O3
Ancaman 1
Kelestarian lingkungan mulai terganggu 2
Belum adanya kerja sama antara Pemda dan BKSDA 0,21
0,24 1
2 0,21
0,48 T1
T2
Total
1,00 2,24
Berdasarkan Matriks IE, Taman Budaya berada pada kuadran V. Kuadran V menunjukkan TWA Lembah Harau berada pada posisi hold and maintain
Gambar 18. Strategi yang sesuai adalah strategi seperti pengembangan pasar dan produk.
I II
III IV
V VI
VII VIII
IX
Gambar 18 Matriks Internal-Eksternal IE TWA Lembah Harau
Langkah keempat adalah pembuatan tabel alternatif strategi. Penentuan alternatif strategi dilakukan dengan mempertimbangkan kombinasi faktor-faktor
internal dan eksternal yang saling terkait. Prioritas dari strategi ditentukan dari total skor dari kode pembobotan. Strategi yang memiliki total skor paling tinggi
menjadi prioritas paling utama. Perhitungan prioritas strategi dapat dilihat pada
4 3
2 1
tinggi sedang
rendah rendah
sedang tinggi
3 2
1
T o
tal Sk
o r
E FE
Total Skor IFE
Tabel 43, yang menghasilkan lima peringkat strategi. Kelima strategi menjadi konsep pengembangan lanskap berbasis ekowisata di kawasan Taman Wisata
Alam Lembah Harau yang akan dibahas dalam bab selanjutnya Tabel 44.
Tabel 43 Pemeringkatan Alternatif Strategi Pengembangan TWA Lembah Harau
Strategi Kode Pembobotan
Total Prioritas
S-O
1 Pengembangan produk wisata sesuai dengan
potensi objek dan kegiatan wisata 2
Pelibatan masyarakat ke dalam rencana pengembangan dan pengelolaan Pemda dan
BKSDA S1+S2+S3+O1+O3
S4+S5+S6+O2 1,67
2,09 3
1
S-T
1 Adanya kerja sama antara Pemda, BKSDA, dan
masyarakat S4+S5+S6+T2
1,85 2
W-O
1 Peningkatan SDM masyarakat terutama
mengenai ekowisata melalui berbagai pelatihan dan pendampingan
W1+W2+O2 0,95
5
W-T
1 Pensosialisasian kegiatan konservasi kepada
masyarakat W1+W2+W3+T1+T2
1,04 4
Tabel 44 Konsep Pengembangan Lanskap Berbasis Ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Lembah Harau
Strategi Prioritas
1 Pelibatan masyarakat ke dalam rencana pengembangan dan pengelolaan Pemda dan
BKSDA 2
Adanya kerja sama antara Pemda, BKSDA, dan masyarakat 3
Pengembangan produk wisata sesuai dengan potensi objek dan kegiatan wisata 4
Pensosialisasian kegiatan konservasi kepada masyarakat 5
Peningkatan SDM masyarakat terutama mengenai ekowisata melalui berbagai pelatihan dan pendampingan
1 2
3 4
5
V. KONSEP PENGEMBANGAN LANSKAP BERBASIS EKOWISATA di KAWASAN TAMAN WISATA ALAM LEMBAH HARAU