Metode Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata ODTW Metode Penilaian Kesiapan Pengembangan Community-Based

14 Kegiatan wisata - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, BKSDA Pertimbangan pengembangan b. Analisis adalah pengolahan hasil inventarisasi untuk mengetahui potensi dan kendala. Analisis dilakukan dengan dua metode yaitu penilaian dan analisis SWOT strength, weaknesses, opportunity, threats. Proses sintesis menghasilkan strategi pengembangan lanskap berbasis ekowisata pada kawasanTaman Wisata Alam Lembah Harau, Sumatera Barat. c. Produk akhir adalah konsep pengembangan lanskap berbasis ekowisata pada kawasanTaman Wisata Alam Lembah Harau, Sumatera Barat. Konsep ini merupakan penjelasan dari strategi pengembangan.

3.3 Metode Penilaian

3.3.1 Metode Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata ODTW

Penilaian ODTW ditentukan dalam Pedoman Penilaian Daya Tarik Wisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2007. Pedoman ini memiliki beberapa komponen aspek. Komponen aspek yang digunakan dalam kasus ini daya tarik, aksesibilitas, kondisi lingkungan sosial ekonomi, akomodasi serta sarana dan prasarana penunjang. Pengambilan data dilakukan melalui mengisi kriteria yang sesuai dengan kondisi dan gambaran kawasan. Kriteria dan pembobotan lebih lengkap disajikan pada Lampiran 1. Beberapa langkah dalam menentukan penilaian. Langkah pertama adalah penentuan nilai skor dengan persamaan Departemen Kehutanan, 2007. dengan S = skor; N = jumlah nilai dari unsur-unsur kriteria; B = bobot nilai . Langkah kedua adalah penentuan kategori penilaian. Kategori disusun berdasarkan jumlah total dari setiap dan seluruh penilaian. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Oktadiyani 2006, kategori penilaian akan dihitung dengan menggunakan persamaan S = N x B dengan Selang = nilai selang dalam penetapan selang kategori penilaian; S maks = nilai skor tertinggi; S min = nilai skor terendah; K = banyaknya kategori penilaian. Penelitian ini menggunakan lima tingkat kategori, yaitu sangat baik, baik, sedang, buruk, dan sangat buruk Tabel 2. Langkah ketiga adalah memasukkan total skor dari penilaian dari langkah pertama ke dalam kategori penilaian. Penentuan kategori dilakukan berdasarkan selang yang telah dilakukan. Berdasarkan kategori, dapat diketahui gambaran dari kondisi kawasan. Tabel 2 Kategori Penilaian ODTW Kategori Derajat Interval Sangat baik Baik Sedang Buruk Sangat buruk 2328-2640 2016-2327 1704-2015 1392-1703 1080-1391

3.3.2 Metode Penilaian Kesiapan Pengembangan Community-Based

Ecotourism CBE Penilaian kesiapan pengembangan CBE mengikuti Rancangan Standarisasi Community-Based Ecotourism CBE yang dikembangkan WTO dan INDECON dalam penelitian Untari 2009. Aspek yang dipergunakan adalah aspek sosial ekonomi, sosial budaya, lingkungan, dan pengelolaan. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kriteria yang sesuai dengan kondisi dan gambaran kawasan. Kriteria dan pembobotan disajikan pada Lampiran 2. Penentuan penilaian kesiapan pengembangan CBE menggunakan langkah yang sama pada metode penilaian ODTW. Bentuk kategori penilaian kesiapan pengembangan CBE dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Kategori Penilaian Kesiapan Pengembangan CBE Kategori Derajat Interval Sangat baik Baik Sedang Buruk Sangat buruk 1836-2040 1632-1835 1428-1631 1224-1427 1020-1223

3.3.3 Metode Penilaian Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan