Elastisitas Produksi dan Skala Usaha Benih X1 Pupuk Urea X2

54 Hasil analisis model penduga fungsi produksi padi sawah varietas ciherang secara sistematis telah memenuhi asumsi OLS, hal ini juga dapat dianalisis dengan melihat nilai p-value. Nilai p-value nol menunjukkan bahwa asumsi OLS terpenuhi, dan menunjukkan bahwa model fungsi produksi tersebut dapat digunakan dalam menduga hubungan antara variabel dependent outputhasil produsksi dan variabel independent input produksi.

6.2 Elastisitas Produksi dan Skala Usaha

Nilai koefisien regresi dalam model fungsi produksi Cobb Douglass merupakan nilai elastisitas produksi dari variabel-variabel produksi tersebut. Bersasarkan Tabel 18, penjumlahan nilai-nilai elastisitas dapat digunakan untuk menduga keadaan skala usaha. Model produksi yang diduga menunjukkan bahwa jumlah nilai-nilai parameter penjelas adalah 1,45726 Angka tersebut merupakan hasil dari penjumlahan koefisien regresi faktor produksi yang dalam hal ini dianggap sebagai elastisitas dari faktor-faktor tersebut. Jumlah nilai elastisitas lebih dari satu menunjukkan bahwa usahatani padi sawah varietas ciherang berada pada skala kenaikan hasil yang meningkat increasing return to scale. Nilai ini mengandung arti bahwa penambahan satu persen dari masing-masing faktor produksi secara bersama-sama akan meningkatkan produksi sebesar 1,45726 persen.

a. Benih X1

Penggunaan benih merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam kegiatan usahatani padi. Benih padi memiliki pengaruh yang positif dalam produksi padi sawah varietas ciherang dengan nilai koefisien sebesar 0.380. Nilai koefisien tersebut mengandung arti bahwa jika terjadi peningkatan penggunaan benih sebesar satu kilogram perhektar maka dapat meningkatkan produksi padi seebesar 0.380 ton perhektar dengan asumsi semua variabel lain tetap cateris paribus. Hal ini berkaitan dengan jumlah penambahan populasi tanaman ataupun umur bibit saat penanaman. Nilai elastisitas tersebut, menunjukkan bahwa benih yang digunakan berada pada daerah II, yaitu daerah rasional karena memiliki nilai yang berada diantara nilai nol dan satu 0Ep1. 55

b. Pupuk Urea X2

Nilai koefisien regresi penggunaan pupuk urea sebesar 0.225 dan mempunyai nilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa sarana input pupuk urea mempunyai pengaruh terhadap peningkatan produksi padi. Nilai tersebut mengandung arti bahwa setiap penambahan satu kilogram perhektar pupuk urea akan meningkatkan hasil produksi sebesar 0.225 kilogram perhektar dengan asumsi variabel lain tetap Cateris Paribus. Nilai elastisitas tersebut, menunjukkan bahwa pupuk urea yang digunakan berada pada daerah II, yaitu daerah rasional karena memiliki nilai yang berada diantara nilai nol dan satu 0Ep1.

c. Pupuk KCl X3