52
VI. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DI GAPOKTAN TANI BERSAMA
6.1 Analisis Fungsi produksi Padi Sawah Varietas Ciherang
Analisis dalam kegiatan produksi padi sawah varietas ciherang di Gapoktan Tani Bersama dilakukan dengan menghitungkan tingkat input yang
digunakan terhadap tingkat produksi yang diperoleh. Analisis yang digunakan analisis fungsi produksi Cobb-Duoglass. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh
dalam usahatani padi sawah varietas diherang adalah benih X1, pupuk urea X2, pupuk KCl X3, pupuk NPK X4 dan tenaga kerja X5. Faktor-faktor
tersebut merupakan input-input utama yang digunakan dalam usahatani padi sawah. Hasil pendugaan fungsi produksi padi sawah varietas ciherang di
Gapoktan Tani Bersama dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 .Hasil Pendugaan Fungsi Produksi Cobb-Douglass Usahatani Padi
Sawah Varietas Ciherang di Gapoktan Tani Bersama
Variabel Koefisien
Regresi T-Hitung
P-Value VIF
Konstanta 2,336
2,26 0,032
Benih X1 0,3804
1,39 0,176
1,6 Pupuk Urea X2
0,22502 2,57
0,016 2,7
Pupuk KCl X3 0,2183
1,65 0,110
5,0 Pupuk NPK X4
0,15144 2,27
0,031 2,4
Tenaga Kerja X5 0,4821
3,09 0,004
4,8
R-Sq = 89.0
R-Sqadj = 87.1 P
= 0.000 F-Hitung = 46.73
Dari Tabel 11, dapat diperoleh persamaan analisis fungsi produksi Cobb Douglass komoditi padi sawah varietas ciherang adalah sebagai berikut :
Ln Y = 2.34 + 0.380 Ln X1 + 0.225 Ln X2 + 0.218 Ln X3 + 0.151 Ln X4 + 0.482 Ln X5
Dimana : Y
: Produksi padi sawah tonHa X1
: Benih KgHa X2
: Pupuk Urea KgHa
53
X3 : Pupuk KCl KgHa
X4 : Pupuk NPK KgHa
X5 : Tenaga kerja HOK
Dari hasil pendugaan model menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 89.0 persen dengan nilai determinasi terkorelasi R
2
adjusted sebesar 87.1 persen. Nilai koefisien determinasi R
2
mempunyai arti bahwa sebesar 89,3 persen dari variasi produksi dapat dijelaskan secara bersama-
sama oleh faktor benih , pupuk urea , pupuk KCl , pupuk NPK dan tenaga kerja. Sedangkan 11 persen lagi dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. Faktor-
faktor lain diluar model yang diduga berpengaruh terhadap produksi padi adalah tingkat kesuburan tanah, jarak antara lahan dengan sumber air.
Untuk menguji variabel bebas yang digunakan dalam input produksi dapat dilakukan dengan cara uji-F uji signifikan korelasi ganda dengan menggunakan
model analisis fungsi produksi yang diperoleh. Nilai F-Hitung dibandingkan dengan nilai F-Tabel. Nilai F-Hitung tersebut masih lebih besar daripada nilai F-
Tabel hal ini menunjukkan bahwa semua faktor produksi yang digunakan dalam usahatani padi sawah yang meliputi benih X1, pupuk Urea X2, Pupuk KCl
X3, Pupuk NPK X4 dan Tenaga kerja X5 secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produksi padi sawah varietas ciherang.
Untuk melihat tingkat kelayakan asumsi OLS, dilakukan analisis terhadap model penduga fungsi produksi. Asumsi OLS meliputi multikolinearitas,
homoskedastisitas dan normalitas error. Analisis mengenai multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF Variance Inflation Factors pada Lampiran 5. Nilai VIF
yang lebih besar dari 10 menunjukkan adanya multikolinearitas pada model yang disusun. Nilai VIF pada model penduga fungsi produksi padi sawah varietas
ciherang tidak menunjukkan adanya nilai yang lebih dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidal ada multikol. Analisis asumsi homoskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan grafik yang tersaji dalam Lampiran 5. Pada grafik menunjukkan plot antara residual dengan fitted value yang tersebar dan tidak
menunjukkan pola yang sistematis. Hal ini juga menunjukkan bahwa model yang disusun tidak menunjukkan homoskedastisitas.
54
Hasil analisis model penduga fungsi produksi padi sawah varietas ciherang secara sistematis telah memenuhi asumsi OLS, hal ini juga dapat dianalisis
dengan melihat nilai p-value. Nilai p-value nol menunjukkan bahwa asumsi OLS terpenuhi, dan menunjukkan bahwa model fungsi produksi tersebut dapat
digunakan dalam menduga hubungan antara variabel dependent outputhasil produsksi dan variabel independent input produksi.
6.2 Elastisitas Produksi dan Skala Usaha