9
Alih fungsi lahan juga menjadi masalah dalam upaya memenuhi kebutuhan beras. Petani yang lahannya sempit merasa bahwa lahannya sudah
tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga petani menganggap bahwa nilai ekonomis dari lahan mereka akan lebih tinggi dijual menjadi areal
perumahan, industri atau perkantoran Lastary, 2006.
2.2 Karakteristik Tanaman Padi
Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras yang menjadi makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Padi yang mempunyai nama
latin Oryza sativa, dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau
lebih, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm sedangkan suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C Distanhut Bantul, 2007.
Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus sejak dilakukan persemaian
sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah dan harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman
terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi. Teknik bercocok tanam padi dimulai dari membuat persemaian, pengolahan
tanah, penanaman, pengairan dan penanganan pasca panen Distanhut Kab. Bantul 2007. Penggunaan benih yang dianjurkan adalah benih unggul dan bersertifikat,
jumlah kebutuhan benih 25-30 kgha. Benih yang akan disemai direndam selama 24 jam, kemudian diperam selama 48 jam.
Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah struktur tanah yang dikehendaki
oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa antara lain : pencangkulan, pembajakan, dan penggaruan. Penanaman dilakukan dengan
menggunakan jarak tanam. Jarak tanam yang digunakan bervariasi antara lain 20 cm x 20 cm, atau 25 cm x 25 cm, tergantung dari varietas yang ditanam. Benih
yang ditanam berumur antara 17-25 hari, tergantung jenis padinya berumur genjah
atau berumur dalam Budi, 2007.
10
Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses
pertumbuhan produksi. Pupuk yang sering digunakan oleh petani berupa pupuk alam organik dan pupuk buatan an organik. Dosis pupuk yang digunakan :
pupuk Urea 250 -300 kg ha, pupuk SP36 75 -100 kg ha, pupuk KCI 50 -100 kg ha atau disesuaikan dengan analisa tanah Distanhut Kab.Bantul, 2007.
Beberapa varietas unggul padi yang dapat dibudidayakan di Indonesia antara lain : angke, ciherang, batanghari, batutugi, batang gadis, cigeulis,
cisadane, cisokan, code, dodokan, fatmawati, gilirang, IR 64, rojolele, rokan, poso, kalimas dll Balai Penelitian Pengembangan Pertanian, 2008. Dari sekian
banyak jenis varietas unggul padi, tidak semuanya dapat dibudidayakan di tempat atau lokasi yang sama, tiap-tiap varietas mempunyai ciri dan kecocokan
penanaman di daerah tertentu. Saat ini varietas yang banyak dibudidayakan adalah varietas ciherang. Varietas unggul ini mempunyai deskripsi tanaman sebagai
berikut : Tahun lepas
: 2000 Potensi hasil
: 8 tonha Umur tanaman
: 115-125 hari Bentuk gabah
: Panjang ramping Warna gabah
: kuning bersih Tekstur nasi
: pulen dan rasa enak Tahan terhadap hama
: wereng coklat biotipe 2 dan 3 Tahan terhadap penyakit
: bakteri hawar daun strain III dan IV Anjuran tanam
: pada musim hujan dan kemarau dengan ketinggian di bawah 500 m dpl.
Hampir di seluruh pulau Jawa varietas Ciherang ini dibudidayakan. Tetapi
hasil di tiap-tiap lokasi bervariasi. Hal ini dikarenakan sistem bercocok tanam
yang dipakai atau diterapkannya berbeda-beda. Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten yang petaninya membudidayakan varietas ciherang, akan
tetapi hasil yang diperoleh perhektarnya belum maksimal.
11
2.3 Tinjauan Penelitian-penelitian Terdahulu