Matematika SMP KK H
61
Kegiatan Pembelajaran 4 Kemampuan Berpikir Orde Tinggi Higher order
thinking skills.
A. Tujuan:
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan menjelaskan pengertian penilaian berbasis kelas, pengertian
kemampuan berpikir orde tinggi higher oder thinking skills dan dapat menyusun soal kemampuan berpikir orde tinggi higher order thinking skills
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Peserta dapat; 1. Menjelaskan pengertian penilaian berbasis kelas
2. Menjelaskan pengertian kemampuan berpikir orde tinggi higher order thinking skills
3. Menyusun contoh soal kemampuan berpikir orde tinggi higher order thinking skills
C. Uraian Materi
Tantangan kemajuan teknologi seperti kalkulator maupun komputer telah cukup besar dalam merubah dunia matematika. Hal ini tidak semata pada aspek obyek apa
dalam matematika yg menjadi inti bagi pembelajaran, tetapi bagaimana matematika dipelajari dan sikap apa yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Oleh
karena itu, bagian substansi matematika, sikap terhadap matematika, maupun proses berpikir dalam matematika Higher Order Thinks Skills -HOTS misalnya
adalah juga hal-hal esensial dari komponen inti untuk pembelajaran matematika di bangku sekolah. Pengajaran tentang HOTS saat ini menjadi pusat perhatian
pendidikan dan pada bagian tertentu, kurikulum untuk matematika sekolah
62
Kegiatan Pembelajaran 4
menengah telah bergeser pada pengembangan berpikir HOTS. Harapan ke depan dan dimulai dari sekarang khususnya pembelajaran matematika di Indonesia,
pengembangan berpikir HOTS hendaknya menjadi bagian yang integral dalam penilaian berbasis kelas.
1. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian kelas adalah alat yang penting untuk guru. Airasian 2005 mendefinisikan penilaian kelas
sebagai proses mengumpulkan, memadukan, dan menginterpretasikan informasi untuk membantu peningkatan pembelajaran di
kelas. Jika dilakukan dengan benar, penilaian kelas membantu guru untuk lebih memahami hal-hal telah dan perlu dipelajari oleh siswanya. Dengan demikian,
penilaian kelas memungkinkan guru mengumpulkan bukti-bukti sejauh mana siswa tahu dan mampu. Bukti-bukti ini kemudian digunakan untuk menentukan strategi
pembelajaran oleh guru. Penilaian yang baik dan berangkatberbasis dari keadaan serta fenomena yang
terjadi di kelas, memungkinkan terjadinya perbaikan pembelajaran, sehingga prestasi siswa meningkat secara berkesinambungan. Oleh karena itu, pada
penilaian kelas fokus utama adalah meningkatkan prestasi siswa. Penilaian kelas tidak identik dengan penilaian hal-hal yang mudah diujikan dan diukur. Penilaian
kelas tidak semata dilakukan agar hasil pembelajaran terlihat tuntas untuk semua siswa.
Penilaian kelas yang baik memegang prinsip-prinsip sebagai berikut Puspendik, 2016:
Hasil penilaian bermanfaat untuk perbaikan pembelajaran. Hasil penilaian hendaknya mampu memetakan kemampuan yang telah dan belum dimiliki oleh
setiap siswa, sehingga pembelajaran menjadi menantang untuk setiap siswa. Menggunakan berbagai teknik penilaian. Penilaian kelas tidak hanya
mengunakan tes tertulis, tetapi juga tes lisan, tes praktek, penilaian antar teman dan portofolio dokumen
Hal yang dinilai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Rumusan indikator soal harus sesuai dengan standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan