Umpan Balik dan Tindak Lanjut Kunci Jawaban

30 Kegiatan Pembelajaran 2 fungsinya. Dengan demikian suatu alat evaluasi disebut valid jika ia dapat mengukur dengan tepat sesuatu yang dievaluasi itu Suherman, 2003. Untuk menentukan validitas suatu alat evaluasi hendaklah dilihat dari berbagai aspek, diantaranya validitas isi, validitas muka luar, validitas konstruksi psikologis, validitas ramal, dan validitas banding. Semua macam validitas di atas dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis berdasarkan pelaksanaannya, yaitu validitas logis teoretik dan validitas empirik. Macam-macam validitas tersebut diuraikan sebagai berikut Suherman, 2003. a. Validitas Teoretik Validitas teoretik atau validitas logis adalah validitas alat evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan judgement teoretik atau logis. Hal ini dimaksudkan bahwa untuk mempertimbangkan suatu alat evaluasi berdasarkan validitas teoretik dikaji atau dipertimbangkan oleh evaluator. Untuk mendapatkan bukti validitas, maka dapat digunakan teknik expert judgement oleh orang yang dianggap ahli terhadap hal yang ingin dinilai. 1 Validitas Isi content validity Validitas isi suatu alat evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang dievaluasikan, yaitu materi bahan yang dipakai sebagai alat evaluasi tersebut yang merupakan sampel representatif dari pengetahuan yang harus dikuasai. 2 Validitas Muka face validity Validitas muka suatu alat evaluasi disebut pula evaluasi bentuk soal pertanyaan, pernyataan, suruhan atau validitas tampilan, yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain. Matematika SMP KK H 31 3 Validitas Kontruksi Psikologis contruct validity Istilah konstruksi construct berkenaan dengan aspek psikologis. Pada umumnya alat evaluasi yang sering menyangkut validitas konstruksi ini berkenaan dengan aspek sikap, kepribadian, motivasi, minat, bakat. Validitas teoretik dapat dicarikan bukti validitasnya dengan cara memberikannya kepada orang yang dianggap memiliki kemampuan dalam menilai apakah instrumen tersebut dapat mengukur dengan tepat karakteristik atau kemampuan yang ingin diukur. Juga, orang tersebut menilai apakah soalpernyataan dalam instrumen tersebut jelas dan tidak menimbulkan salah tafsir sehingga tidak membingungkan testee pihak yang dikenai tes yang mungkin dapat mengakibatkan salah menjawab karena salah penafsiran atau ketidakjelasan. Berkaitan dengan validitas tampilan, dapat pula dilakukan uji keterbacaan oleh beberapa orangsiswa untuk mengetahui apakah orangsiswa tersebut memahami apa yang ditanyakan dalam instrumen tersebut. Tetapi ada baiknya jika siswa yang digunakan dalam uji keterbacaan bukan merupakan siswa yang akan dinilai menggunakan instrumen tersebut. b. Validitas Kriterium criterion related validity Validitas kriterium atau validitas berdasarkan kriteria ditinjau dalam hubungannya dengan kriterium tertentu. Validitas ini diperoleh dengan observasi atau pengalaman yang bersifat empirik. Cara menentukan tingkat indeks validitas kriterium ini ialah dengan menghitung koefisien korelasi antara alat evaluasi yang akan ditentukan validitasnya dengan alat ukur lain yang telah dilaksanakan dan diasumsikan telah memiliki validitas yang tinggi baik, sehingga hasil evaluasi yang digunakan sebagai kriterium itu telah mencerminkan kemampuan siswa sebenarnya. Makin tinggi koefisien korelasinya makin tinggi pula validitas alat ukur tersebut.