Kunci Jawaban Modul PKB 2017 Mat SMP KK H

62 Kegiatan Pembelajaran 4 menengah telah bergeser pada pengembangan berpikir HOTS. Harapan ke depan dan dimulai dari sekarang khususnya pembelajaran matematika di Indonesia, pengembangan berpikir HOTS hendaknya menjadi bagian yang integral dalam penilaian berbasis kelas.

1. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas

Penilaian kelas adalah alat yang penting untuk guru. Airasian 2005 mendefinisikan penilaian kelas sebagai proses mengumpulkan, memadukan, dan menginterpretasikan informasi untuk membantu peningkatan pembelajaran di kelas. Jika dilakukan dengan benar, penilaian kelas membantu guru untuk lebih memahami hal-hal telah dan perlu dipelajari oleh siswanya. Dengan demikian, penilaian kelas memungkinkan guru mengumpulkan bukti-bukti sejauh mana siswa tahu dan mampu. Bukti-bukti ini kemudian digunakan untuk menentukan strategi pembelajaran oleh guru. Penilaian yang baik dan berangkatberbasis dari keadaan serta fenomena yang terjadi di kelas, memungkinkan terjadinya perbaikan pembelajaran, sehingga prestasi siswa meningkat secara berkesinambungan. Oleh karena itu, pada penilaian kelas fokus utama adalah meningkatkan prestasi siswa. Penilaian kelas tidak identik dengan penilaian hal-hal yang mudah diujikan dan diukur. Penilaian kelas tidak semata dilakukan agar hasil pembelajaran terlihat tuntas untuk semua siswa. Penilaian kelas yang baik memegang prinsip-prinsip sebagai berikut Puspendik, 2016:  Hasil penilaian bermanfaat untuk perbaikan pembelajaran. Hasil penilaian hendaknya mampu memetakan kemampuan yang telah dan belum dimiliki oleh setiap siswa, sehingga pembelajaran menjadi menantang untuk setiap siswa.  Menggunakan berbagai teknik penilaian. Penilaian kelas tidak hanya mengunakan tes tertulis, tetapi juga tes lisan, tes praktek, penilaian antar teman dan portofolio dokumen  Hal yang dinilai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Rumusan indikator soal harus sesuai dengan standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan Matematika SMP KK H 63 kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum sebagai acuan pembelajaran.  Mengukur kompetensi yang esensial. Penekanan hal yang diukur hendaknya proporsional dengan esensi setiap kompetensi. Misal pada pelajaran matematika, kompetensi yang berhubungan dengan fungsi bilangan akan lebih banyak diukur dibandingkan dengan konversi bilangan romawi. Karena kompetensi fungsi bilangan akan lebih banyak terkait dengan topik-topik lainnya dibandingkan penguasaan konversi bilangan romawi.  Penilaian bersifat adil. Penilaian hendaknya berlaku adil untuk semua peserta didik. Misal untuk soal bahasa Indonesia menggunakan stimulus wacana yang netral bagi semua peserta. Wacana yang sangat spesifik misal tentang balap mobil Formula 1 memungkinkan adanya bias gender. Contoh lain misal penilaian keterampilan melalui percobaan. Bahan dan alat percobaan hendaknya tersedia secara terstandar untuk semua peserta didik, sehingga hasil percobaan tidak terpengaruh kualitas bahan dan alat.

2. Pengertian Higher Order Thinking Skills HOTS atau Kemampuan Berpikir Orde Tinggi

Pembahasan terkait dengan HOTS, seorang guru harus memperhtikan empat hal berikut. Pertama, tidak ada pengertian atau definisi yang sederhana, jelas, dan umum diterima terkait definisi HOTS. Pada kenyataannya, beberapa pengertian atau knsep tumpangtindih satu dengan yang lain, seperti metakognisi skil, kritis, dan berpikir kreatif. Namun demikian, pada umumnya setuju bahwa HOTS adalah non- algorithmic dan kompleks, ini melibatkan regulasi diri dari proses berpikir dan sering mendapatkan bermacam-macam solusi untuk tugas tersebut. Kedua, dalam kegiatan HOTS, tidak dapat dengan mudah dipisahkan satu dengan yang lain dalam pengerjan matematika. Ketiga, HOTS dapat diajarkan pada bentuk substansi yang khusus, tetapi mengaitkan mereka ke dalam area substansi cara yang nampak sebagai cara popular dalam pengajaran keahlianskills ini. Keempat, komputer menyediakan suatu alat yang ampuh untuk pengajaran HOTs karena alat ini memungkinan kemampuan interaktif dan kemampuan menyajikan dan menstimulasi masalah.