Waktu dan Tempat Penelitian Pertimbangan Etik Instrumen Penelitian

4. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari – Maret 2014 di Kelurahan Panji Dabutar Kecamatan Sitinjo. Alasan peneliti memilih daerah Kelurahan Panji Dabutar Kecamatan Sitinjo sebagai tempat penelitian karena memungkinkan peneliti untuk mendapatkan sampel yang memadai sesuai dengan kriteria penelitian dan merupakan kampung halaman peneliti sehingga memudahkan untuk melakukan penelitian.

5. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan etik penelitian, yaitu yang terlebih dahulu mengajukan permohonan izin penelitian kepada Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Setelah mendapatkan izin tersebut, peneliti memberi surat izin penelitian kepada Kepala Kantor Lurah Panji Dabutar untuk pengambilan data. Peneliti menjelaskan kepada keluarga dan calon responden tentang tujuan, manfaat penelitian dan proses penelitian kemudian peneliti membuat surat persetujuan pada keluarga calon responden. Calon responden yang bersedia berpartisipasi melakukan penelitian maka harus mengisi lembar persetujuan informed consent dan calon responden yang tidak bersedia maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak tanpa ada tekanan fisik maupun psikologis. Untuk menjaga kerahasiaan calon responden, peneliti tidak mencantumkan nama lengkap tetapi mencantumkan inisial atau memberi kode pada masing- masing lembar kuesioner pengumpulan data. Kerahasiaan informasi calon Universitas Sumatera Utara responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan sebagai hasil penelitian.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini dengan menggunakan kuesioner data demografi, kuesioner kualitas tidur yang sudah baku namun di revisi kembali berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Verawati 2008, dan kuesioner susu formula yang disusun oleh peneliti. a. Kuesioner Data Demografi Kuesioner data demografi untuk melihat data karakteristik responden yang meliputi usia anak, jenis kelamin, agama, dan suku. b. Kuesioner Kualitas Tidur Kuesioner kualitas tidur yang digunakan untuk melihat tingkat kualitas tidur batita. Kuesioner yang digunakan disusun berdasarkan modifikasi pada komponen parameter tidur secara umum dari Handbook of Public and Community Health Nursing Practice Stanhope Knollmueller, 2001, kuesioner St. Mary Hospitals Sleep Questionnaire. Instrumen terdiri atas 6 kelompok pertanyaan tentang kualitas tidur yang lebih rinci yang meliputi 1 lama waktu memulai tidur, 2 jumlah jam saat tidur malam hari, 3 frekuensi terbangun di malam hari, 4 kepulasan tidur, 5 frekuensi tidur siang hari, 6 jumlah jam tidur siang hari. Kuesioner berupa pertanyaan tertutup pilihan berganda terstruktur dengan skor 1-4. Setiap 1 pertanyaan, skor terendah adalah 1 dan tertinggi adalah 4. Skor 1 mengidentifikasi adanya kualitas tidur buruk, sementara skor 4 mengidentifikasi kualitas tidur yang baik, keenam skor masing-masing pertanyaan akan Universitas Sumatera Utara dijumlahkan untuk mendapatkan total skor kualitas tidur. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 6 dan nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 24. Semakin rendah nilai total skor kuesioner maka semakin buruk kualitas tidur yang dialami batita. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana1992, p= Rentang Banyak kelas Dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang selisih nilai tertinggi dan nilai terendah yaitu 18 dan 2 kategori kelas untuk kualitas tidur yaitu kualitas tidur buruk dan kualitas baik, maka didapatkan panjang kelas sebesar 9, menggunakan p=9 dan nilai terendah=6 sebagai batas bawah kelas interval pertama, data kualitas tidur pada batita dikategorikan yaitu 6-14 adalah kualitas tidur buruk dan 15-24 adalah kualitas tidur baik. c. Kuesioner Susu Formula Kuesioner Susu Formula ini dibuat oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang menggambarkan tentang penggunaan susu formula . Kuesioner ini terdiri dari 6 pernyataan. Jenis pernyataan tertutup sehingga peneliti hanya memberikan jawaban berupa tanda checklist √ pada lembar kuesioner yang tersedia.

7. Uji Reabilitas

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

6 79 69

Analisis Faktor Ketertarikan Ibu Terhadap Susu Formula Untuk balita (Studi Kasus: di Kecamatan Kualuh Selatan , Labuhan Batu Utara)

4 45 83

Hubungan Kualitas Tidur dan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

11 91 19

PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP PENGKOMSUMSIAN MINUMAN KERAS DI KALANGAN REMAJA DI DESA PANJI PORSEA KECAMATAN SITINJO KABUPATEN DAIRI.

0 1 29

PENGARUH PEMBERIAN SUSU FORMULA MENGGUNAKAN BOTOL SUSU (DOT) TERHADAP KEJADIAN RAMPAN Pengaruh Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Susu (Dot) Terhadap Kejadian Rampan Karies Pada Anak Prasekolah Di Kelurahan Pabelan.

0 2 17

PENGARUH PEMBERIAN SUSU FORMULA MENGGUNAKAN BOTOL SUSU (DOT) TERHADAP KEJADIAN RAMPAN Pengaruh Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Susu (Dot) Terhadap Kejadian Rampan Karies Pada Anak Prasekolah Di Kelurahan Pabelan.

0 3 15

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

0 0 22

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

0 0 9

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

0 0 14

Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Susu Formula Terhadap Kualitas Tidur Batita di Kelurahan Panji Dabutar Kecamatan Sitinjo

0 0 10