Uji Reabilitas Proses Pengumpulan Data

dijumlahkan untuk mendapatkan total skor kualitas tidur. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 6 dan nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 24. Semakin rendah nilai total skor kuesioner maka semakin buruk kualitas tidur yang dialami batita. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana1992, p= Rentang Banyak kelas Dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang selisih nilai tertinggi dan nilai terendah yaitu 18 dan 2 kategori kelas untuk kualitas tidur yaitu kualitas tidur buruk dan kualitas baik, maka didapatkan panjang kelas sebesar 9, menggunakan p=9 dan nilai terendah=6 sebagai batas bawah kelas interval pertama, data kualitas tidur pada batita dikategorikan yaitu 6-14 adalah kualitas tidur buruk dan 15-24 adalah kualitas tidur baik. c. Kuesioner Susu Formula Kuesioner Susu Formula ini dibuat oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang menggambarkan tentang penggunaan susu formula . Kuesioner ini terdiri dari 6 pernyataan. Jenis pernyataan tertutup sehingga peneliti hanya memberikan jawaban berupa tanda checklist √ pada lembar kuesioner yang tersedia.

7. Uji Reabilitas

Reabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan Universitas Sumatera Utara pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sama. Dalam penelitian ini dilakukan uji reablilitas internal yaitu pembagian instrumen hanya satu kali dengan satu bentuk instrumen yang akan diuji cobakan.Uji reabilitas dilakukan pada 20 orang batita yang mengkonsumsi susu formula dan 20 orang batita yang tidak mengkonsumsi susu formula sesuai kriteria eklusi dan inklusi sampel di Kelurahan Sidiangkat Kecamatan Sidikalang, dimana bukan sampel yang diteliti. Uji reabilitas dilakukan pada bulan Februari 2014 . Uji reabilitas untuk instrumen dianalis menggunakan analisis cronbach alpha. Cronbach alpha digunakan pada kuesioner ini karena menggunakan skala bertingkatlikert Arikunto, 2006. Hasil yang diperoleh terhadap kuesioner kualitas tidur adalah 0,815. Berdasarkan Polit Hungler 1999 yang menyatakan bahwa suatu instrumen akan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas lebih dari 0,70. Dengan demikian kuesioner kualitas tidur sudah reliabel, sehingga layak digunakan dalam penelitian selanjutnya.

8. Proses Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data, yaitu mengajukan surat permohonan izin kepada Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kemudian mengajukan surat permohonan izin kepada Kepala Lurah Panji Dabutar dan Kepala Puskesmas Pembantu Kelurahan Panji Dabutar. Sesudah izin penelitian diberikan, peneliti mendata jumlah batita yang memenuhi kriteria inklusi untuk dijadikan responden. Pengisian kuesioner pada penelitian ini dilakukan peneliti dengan cara mendatangi rumah setiap responden dan mengunjungi tempat posyandu ketika posyandu berlangsung di daerah Kelurahan Panji Dabutar. Setelah itu peneliti menjelaskan kepada keluarga dan responden Universitas Sumatera Utara tentang tujuan, manfaat penelitian dan proses penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan setelah proses pengumpulan data. Sesudah ibu bersedia menjadi responden penelitian maka peneliti memberikan lembaran informed consent sebagai bentuk persetujuan dan meminta responden untuk memberikan tanda tangannya pada lembar persetujuan tersebut. Setelah itu peneliti memberikan kuesioner data demografi, kuesioner kualitas tidur batita dan kuesioner susu formula pada ibu untuk batita yang mengkonsumsi susu formula, sedangkan pada batita yang tidak mengkonsumsi susu formula tidak diberikan kuesioner susu formula dan dilakukan selama 10 menit. Agar tidak terjadi kesalahan interpretasi pada keluarga responden, peneliti mendampingi keluarga responden selama pengisian kuesioner sehingga hal-hal yang kurang dimengerti keluarga responden dapat dijelaskan. Setelah keluarga responden selesai mengisi kuesioner, maka seluruh data dikumpulkan untuk dianalisa.

9. Analisa Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

6 79 69

Analisis Faktor Ketertarikan Ibu Terhadap Susu Formula Untuk balita (Studi Kasus: di Kecamatan Kualuh Selatan , Labuhan Batu Utara)

4 45 83

Hubungan Kualitas Tidur dan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

11 91 19

PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP PENGKOMSUMSIAN MINUMAN KERAS DI KALANGAN REMAJA DI DESA PANJI PORSEA KECAMATAN SITINJO KABUPATEN DAIRI.

0 1 29

PENGARUH PEMBERIAN SUSU FORMULA MENGGUNAKAN BOTOL SUSU (DOT) TERHADAP KEJADIAN RAMPAN Pengaruh Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Susu (Dot) Terhadap Kejadian Rampan Karies Pada Anak Prasekolah Di Kelurahan Pabelan.

0 2 17

PENGARUH PEMBERIAN SUSU FORMULA MENGGUNAKAN BOTOL SUSU (DOT) TERHADAP KEJADIAN RAMPAN Pengaruh Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Susu (Dot) Terhadap Kejadian Rampan Karies Pada Anak Prasekolah Di Kelurahan Pabelan.

0 3 15

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

0 0 22

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

0 0 9

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

0 0 14

Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Susu Formula Terhadap Kualitas Tidur Batita di Kelurahan Panji Dabutar Kecamatan Sitinjo

0 0 10