Kualitas tidur pada batita Pengaruh susu terhadap tidur

3.1 Kualitas tidur pada batita

Kualitas tidur adalah mutu atau keadaan fisiologis tertentu yang didapatkan selama seseorang tidur, yang memulihkan proses-proses tubuh yang terjadi pada waktu orang itu bangun. Jika kualitas tidurnya bagus artinya fisiologifaal tubuh dalam hal ini sel otak misalnya pulih kembali seperti semula saat bangun tidur Kozier, 2002. Kualitas tidur batita tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tapi juga sikapnya keesokan hari. Batita dikatakan mengalami gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam, terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam. Selama tidur batita terlihat selalu rewel, menangis dan sulit jatuh tidur kembali. Bila hal tersebut sering terjadi pada kebiasaan tidur batita, maka akan sangat mempengaruhi pertumbuhan anak, baik secara fisik maupun psikis. Besaran jumlah jam tidur anak, disesuaikan dengan tingkatan umurnya. Bayi baru lahir biasanya tidur selama 16-20 jam per hari, bayi usia 2-12 bulan jumlah waktu tidurnya mencapai 9-12 jam pada malam hari dengan tidur siang 1-4 kali sehari. Sedangkan anak usia 12 bulan-3 tahun, biasanya tidur 12-13 jam sehari dengan rata-rata tidur siang satu kali saja Ramli, 2010. Kualitas tidur batita dapat dinilai dari keadaan tidur yang dialami batita meliputi lama waktu yang dibutuhkan untuk memulai tidur pada malam hari, total jam waktu tidur malam hari, frekuensi terbangun dari tidur pada malam hari, kepuasan tidur yang dialami batita dan jumlah jam tidur pada siang hari Foreman,1995. Universitas Sumatera Utara

3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur dan kualitas tidur pada batita

Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya. Diantaranya yang dapat mempengaruhinya adalah:

3.2.1 Lingkungan

Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi batita dapat mempercepat terjadinya proses tidur. Lingkungan fisik tempat batita tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk tertidur dan tetap tertidur. Atur suasana kamar sehingga nyaman untuk tidur yang meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu, dan juga keadaan boksnya. Boks dapat diletakkan di dalam kamar tidur, di samping ranjang orang tua atau di kamar tersendiri. Dihindari suara bising yang membuat membuat anak mudah terjaga. Tidak menggunakan pewangi ruangan dan obat pengusir nyamuk yang bisa membuat anak sesak. Nyamuk memang sering membuat anak tidak nyenyak tidur. Menggunakan kelambu bisa melindungi batita dari serangan nyamuk. Keadaan lampu yang sangat terang akan membuat anak sulit membedakan siang dan malam. Keadaan yang gelap akan merangsang otak untuk memproduksi melatonin, hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pinela untuk memberitahu otak bahwa diluar hari sudah gelap Kozier, 2002. Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Latihan Fisik

Keletihan akibat aktivitas fisik yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan. Hal tersebut dapat terlihat bila batita melakukan aktivitas sehari-hari atau setelah melakukan pemijatan dan mencapai kelelahan. Latihan 2 jam atau lebih dalam hal ini pemijatan batita yang dilakukan sebelum waktu tidur membuat tubuh menjadi dingin dan mempertahankan suatu keadaan kelelahan yang dapat meningkatkan relaksasi Hidayat, 2006.

3.2.3 Nutrisi

Faktor penting untuk memaksimalkan periode emas pertumbuhan otak adalah terpenuhinya nutrisi dan kecukupan tidur batita. Batita sulit tidur atau sering terbangun dari tidurnya karena merasa belum kenyang. Karena itu, perlu diperhatikan kebutuhan makanan dan minuman batita sebelum tidur. Seperti pemberian minuman susu formula sebelum tidur merupakan cara pemenuhan minuman batita. Jika kebutuhan fisiknya dipenuhi, batita tidak akan sering terbangun di tengah malam. Potter and Perry, 2006.

3.2.4 Penyakit

Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan fisik dapat menyebabkan masalah tidur. Pada batita adanya gangguan atau rasa sakit pada gigi, telinga, kulit, saluran napas, saluran cerna, saluran kemih, otot atau tulangnya merupakan hal yang dapat mengganggu kenyamanan tidur batita Potter Perry, 2006. Universitas Sumatera Utara 4 Susu Formula 4.1 Pengertian Susu Formula Susu formula adalah minuman yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan yang diubah komposisinya sehingga dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Susu formula ada dalam bentuk cairan dan bubuk dengan formula tertentu, yang diberikan pada bayi dan anak-anak. Susu formula memiliki peranan yang penting dalam makanan atau minuman bayi dan anak-anak karena seringkali bertindak sebagai satu-satunya sumber gizi Judarwanto, 2012 . Susu formula efektif diberikan pada usia 6 bulan ke atas, dimana setelah pemberian susu eksklusif selama 6 bulan setelah lahir. Pada batita jumlah susu yang diberikan adalah 600-700 ml setiap harinya Nenglita, 2011. Susu formula merupakan makanan paling utama karena susu kaya akan gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu susu juga kaya akan karbohidrat, lemak, protein serta vitamin dan garam mineral yang bermacam- macam.

4.1.1 Karbohidrat. Kandungan karbohidrat pada susu formula antara 5.4

dan 8.2 gr setiap 100 ml. Dianjurkan supaya sebagai karbohidrat hanya atau hampir seluruhnya memakai laktosa, selebihnya glukosa atau destrin-maltosa. Tidak dibenarkan pada pembuatan susu formula untuk memakai tepung atau madu, maupun diasamkan acidified karena belum diketahui efek sampingannya dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Laktosa dalam usus dicerna oleh enzim laktase dan diserap sebagai glukosa dan galaktosa. Walupun aktivitas Universitas Sumatera Utara laktose pada bayi baru lahir memuaskan, sebagian masukan laktosa akan mengalami proses fermentasi oleh kuman-kuman usus besar dan diubah menjadi asam laknat, asam lemak dengan berat molekul rendah. Dengan demikian laktosa merupakan faktor penting untuk menurunkan pH tinja. PH yang rendah ini disertai kapasitas buffer yang rendah pula karena rendahnya kandungan protein dan fosfat, memberi dampak yang baik untuk menekan pertumbuhan Escherichia Coli pada usus anak Suhardjo, 2001.

4.1.2 Lemak. Berbentuk cair yang terdapat di dalam susu sangat mudah

dicerna dalam takaran yang mencukupi susuai dengan kebutuhan aktivitas keseharian. Dengan kata lain lemak itu terbakar dan tidak akan tertimbun dalam tubuh.

4.1.3 Protein.

Yang terdapat di dalam susu dapat memberikan asam amino utama kepada seseorang untuk membentuk jaringan tubuh dan membangun sel-sel tubuh yang beragam. Sehingga susu sangat penting bagi pertumbuhan anak, juga untuk orang dewasa pada masa penyembuhan. Protein juga berfungsi untuk menambah stamina dan meningkatkan imunitas tubuh manusia. Asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh juga dapat diganti dengan asam amino lain yang terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan atau nabati Zarnadi, 2012. 4.1.4 Glukosa. Adalah gula yang mengandung dua unsur yaitu glukosa dan galaktosa. Rasa manis susu 16 manis sukrosa, sehingga susu tidak terlalu berbahaya, karena susu hanya sedikit sekali mengandung galaktosa Zarnadi, 2012. Universitas Sumatera Utara

4.1.5 Vitamin. Beberapa unsur vitamin yang terkandung dalam susu,

diantaranya vitamin A berbentuk cair dan terdapat di dalam lemak, vitamin ini adalah sangat baik untuk anak-anak dan remaja untuk pertumbuhannya, karena ini merupakan unsur yang paling utama dalam pembentukan selaput retina pada mata yang disebut rods dan cons, dalam penyempurnaan fungsi penglihatan. Fungsi lain dari vitamin A ini adalah berperan dalam perawatan kulit dan kesehatan lendir, karena merupakan benteng pertahanan terhadap serangan mikroba dan virus. Selain vitamin A susu juga mengandung vitamin D yang berperan penting dalam tubuh dan bekerja sama dengan mineral serta kalsium dalam pembentukan jaringan tulang, sehingga susu sangat penting bagi pertumbuhan anak dan bayi yang masih menyusui Zarnadi, 2012. Selain itu, terdapat kandungan tambahan di dalam susu seperti AA-DHA, karoten, selenium, sphingomyelin, nukleotida, laktoferin, laktulosa, asam linoleat, asam linolenat, zat besi dan prebiotik .

4.1.1 AA Asam Arakidonat-DHA Dokosaheksaenoat

merupakan komponen dari asam lemak essensial yang terdapat pada otak. AA dan DHA berfungsi untuk perkembangan syaraf otak, untuk perkembangan organ penglihatan yang optimal dan pertumbuhan jaringan tubuh serta prostaglandin Ardinasari, 2011.

4.1.2 Karoten berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh,

memelihara sel-sel sehat dan melindungi bahaya kumulatif radikal bebas Ardinasari, 2011. Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Selenium yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan

tubuh sekaligus sebagai antioksidan Ardinasari, 2011.

4.1.3 Sphingomyelin berfungsi dalam mempercepat rangsangan dari satu

sel saraf ke sel saraf yang lain Ardinasari, 2011.

4.1.4 Nukleotida yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh,

meningkatkan hidrobakteria di dalam usus, menurunkan kejadian diare dan membantu absorpsi zat besi Ardinasari, 2011.

4.1.5 Laktoferin yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dari

serangan bakteri berbahaya dan mengikat zat besi yang dibutuhkan bakteri tersebut sebagai sumber makanan Ardinasari, 2011.

4.1.6 Laktulosa yang berfungsi untuk membantu kesehatan sistem

pencernaan dan memperbaiki penyerapan zat gizi Ardinasari, 2011.

4.1.7 Asam Lino leat Omega 6 dan Asam Linolenat Omega 3 yang

berfungsi membuat lentur pembuluh darah dan menghindari terjadi sumbatan pada pembuluh darah Ardinasari, 2011.

4.1.8 Zat besi yang berfungsi untuk pembentukan sel darah merah,

berperan dalam mylenisasi otak dan meningkatkan daya konsentrasi Ardinasari, 2011.

4.1.9 Prebiotik berperan dalam menstimulir pertumbuhan dan berfungsi

mencegah sembelit Ardinasari, 2011.

4.2 Pengaruh susu terhadap tidur

Universitas Sumatera Utara Intervensi gangguan tidur pada batita dapat dilakukan dengan intervensi makanan yang mengandung alfa protein yang kaya triptofan. Susu mengandung Alfa Protein cukup tinggi yang berperan dalam mengatur pola tidur bayi dan membuatnya dapat tidur lelap serta mempengaruhi keadaan prilaku bayi. Keadaan ini meliputi lama waktu yang dibutuhkan bayi sebelum terlelap, tidur tenang, menangis, dan keadaan terbangun. Adanya triptofan pada susu menjadi prekursor dari hormon melatonin dan serotin yang bertugas sebagai penghubung antarsaraf neurotransmitter serta pengatur pola kebiasaan neurobehavioral. Dan ini berdampak pada pola kesadaran, persepsi atas rasa sakit dan pola tidur Wahyu, 2005. Triptofan merupakan faktor penting dalam menentukan perkembangan otak, sebab itu zat ini penting dikonsumsi bayi dan anak. Triptofan adalah asam amino essensial yang berfungsi sebagai prekusor pembentukan serotonin. Triptofan akan dikonversi menjadi serotonin di dalam tubuh. Konversi triptofan menjadi serotonin dibantu oleh vitamin B6 dan vitamin C. Serotonin merupakan neurotransmitter yang bertanggung jawab terhadap transfer impuls-impuls saraf ke otak. Serotonin juga berperan dalam menginduksi rasa kantuk dan relaksasi serta memiliki efek meredakan rasa sakit. Fungsi serotonin di dalam otak adalah mempengaruhi moodperasaan seseorang, mempengaruhi keinginanhasrat seseorang terhadap aktivitas, memunculkan rangsangan lapar, mengantuk, mengatur suhu tubuh dan berperan penting dalam aktivitas memory dan regulasi selera makan. Universitas Sumatera Utara Serotonin di dalam tubuh kemudian diubah menjadi hormon melatonin. Melatonin merupakan hormon yang dibuat oleh kelenjar pineal, sebuah kelenjar kecil di otak. Hormon ini diproduksi secara alami dalam tubuh apabila matahari sudah mulai tenggelam mendekati senja. Melatonin membantu mengendalikan siklus tidur dan bangun. Melatonin mulai meningkat di pertengahan sampai larut malam, tetap tinggi untuk hampir sepanjang malam, dan kemudian turun di pagi hari. Cahaya mempengaruhi berapa banyak tubuh Anda memproduksi melatonin. Hormon melatonin mempunyai kecenderungan menurun jumlah dan kadarnya di dalam darah. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya kemampuan sel untuk melaksanakan fungsinya, memperlambat regenerasi dan meningkatkan resiko timbulnya sel-sel abnormal sehingga seseorang tersebut menjadi tidak teratur ritme hidupnya karena sukar, mudah terjaga dan mudah mengalami kecemasan Ali, 2006. Manfaat penggunaan melatonin adalah untuk memperbaiki kua litas tidur sulit tidur, jet lag serta gangguan irama biologis lainnya yang mengganggu tidur, membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempunyai potensi sebagai antioksidan, mempertahankan kesehatan jantung termasuk menstabilkan kadar kolesterol di dalam darah dan menurunkan resiko timbulnya ketidakteraturan detak jantung yang biasa timbul pada orang tua, mencegah kanker serta mendukung pengobatan kanker Ali, 2006. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendukung tidur lelap adalah rasa santai dan rileks di seluruh tubuh. kecepatan metabolisme tubuh dan ketegangan pikiran harus dirilekskan sebelum tidur. Salah satu cara yang sering Universitas Sumatera Utara digunakan dapat membantu tidur lelap adalah meminum susu sebelum tidur. Susu dapat menimbulkan efek rileks dan nyaman pada tubuh. Mekanisme menuju kenyamanan dalam tidur merupakan interaksi molekul-molekul dalam susu dan merupakan reaksi yang terjadi dalam tubuh akibat asupan susu tersebut. Substansi utama dalam susu yang dapat membantu relaksasi adalah mineral susu dan protein susu. Susu dapat memperlambat metabolisme tubuh dan menimbulkan rasa kantuk. Vitamin B6 dan vitamin C yang ada pada susu turut membantu pembentukan serotonin dan hormon melatonin Made, 2006. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konseptual pada penelitian ini mendeskripsikan kebiasaan mengkonsumsi susu formula variabel independen mempengaruhi kualitas tidur batita variabel dependen. Sasaran penelitian adalah anak usia batita yang ada di Kelurahan Panji Dabutar Kecamatan Sitinjo. Dalam penelitian ini, kualitas tidur responden akan diketahui dari variabel tidur yaitu lama waktu yang dibutuhkan untuk memulai tidur pada malam hari, total jam waktu tidur malam hari, frekuensi terbangun dari tidur pada malam hari, kepulasan tidur yang dialami batita, frekuensi tidur siang hari dan jumlah jam tidur pada siang hari Foreman,1995. Variabel Independen Variabel Dependen Skema 3.1 Kerangka konsep Pengaruh pemberian susu formula terhadap kualitas tidur batita.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

6 79 69

Analisis Faktor Ketertarikan Ibu Terhadap Susu Formula Untuk balita (Studi Kasus: di Kecamatan Kualuh Selatan , Labuhan Batu Utara)

4 45 83

Hubungan Kualitas Tidur dan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

11 91 19

PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP PENGKOMSUMSIAN MINUMAN KERAS DI KALANGAN REMAJA DI DESA PANJI PORSEA KECAMATAN SITINJO KABUPATEN DAIRI.

0 1 29

PENGARUH PEMBERIAN SUSU FORMULA MENGGUNAKAN BOTOL SUSU (DOT) TERHADAP KEJADIAN RAMPAN Pengaruh Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Susu (Dot) Terhadap Kejadian Rampan Karies Pada Anak Prasekolah Di Kelurahan Pabelan.

0 2 17

PENGARUH PEMBERIAN SUSU FORMULA MENGGUNAKAN BOTOL SUSU (DOT) TERHADAP KEJADIAN RAMPAN Pengaruh Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Susu (Dot) Terhadap Kejadian Rampan Karies Pada Anak Prasekolah Di Kelurahan Pabelan.

0 3 15

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

0 0 22

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

0 0 9

Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Terhadap Kualitas Tidur Pria Dewasa di Lingkungan X Kelurahan Harjosari 2 Medan

0 0 14

Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Susu Formula Terhadap Kualitas Tidur Batita di Kelurahan Panji Dabutar Kecamatan Sitinjo

0 0 10