Pembentukan Langkah langkah mengembangkan ragam gerak tradisi
Seni Budaya Seni Tari SMP KK D
111
merupakan sederetan pose. Untuk mendapatkan efek yang mengagetkan dapat pula transisi dibuat tajam. Sebaliknya, bila dibutuhkan perasaan nyang
tenang, transisi harus dibuat secara halus. 5 Urutan Sequence
Jika transisi erat hubungannya dengan hubungan fungsional antar bagian, maka sequence memasalahkan penempatan logis dari bagian-bagian secara
kronologis sehingga tiap-tiap bagian terjalin membentuk urutan maknawi.
Sebuah gerakan boleh jadi secara mandiri memiliki potensi ekspresif. Akan tetapi, jika gerakan itu tidak diletakan berurutan dengan gerakan-gerakan
tertentu yang dapat membantu menonjolkan kehadirannya, maka gerak tadi secara sendirian niscaya tidak akan mampu menjadi ekspresif. Gerakan
tertentu harus didekatkan dengan gerakan tertentu lainnya agar dapat berperanan secara maksimum.
6 Klimaks Sebuah komposisi tari harus mempunyai awal, perkembangan ke arah titik
puncak, dan diakhiri oleh suatu yang mengesankan. Klimaks adalah bagian dari komposisi yang menampilkan puncak kekuatan emosional atau
keefektifan strutural. Dalam menetukan klimaks, seorang penata tari harus mempertimbangkan sebuah bagian dari komposisinya yang oleh karena
maknanya harus ditonjolkan. Setelah itu, ia harus mengatur dan menyusun materi-materi komposisinya sedemikian rupa sehingga berdasarkan
pertimbangan keruangan, dinamika, dan waktu, gerak-gerak akan menunjang ke titik kulminasi itu. Dalam sebuah komposisi tari, klimaks dapat dicapai
dengan mempercepat tempo, memperluas jangkauan gerak, menambah jumlah penari, menambah dinamika gerakan atau dapat pula dengan
menahan gerakan-gerakan secara serentak sehingga sesaat timbul ketegangan yang maksimal.
Sebuah komposisi tari yang tidak memberikan penojolan klimaks akan memberikan kesan monoton, sehingga akan memperlemah nilai estetis yang
diharapkan dalam sebuah karya tari.
Kegiatan pembelajaran 4
112
7 Keseimbangan Balance Keseimbangan berkaitan dengan penyusunan bagian-bagian dalam
perwujudannya yang serentak, pengaturannya dapat dilakukan secara simetris atau asimetris. Bagi seorang penata tari, keseimbangan mempunyai
peranan yang penting. Keseimbangan itu tidak hanya dalam arti literer dalam pengontrolan gerak, tetapi juga dalam pengaturan pola lantai dan pengaturan
para penari serta kelompok-kelompok penari dalam hubungannya satu sama lain. Seorang penata tari harus mempertimbangkan kekuatan relatif tiap-tiap
ruangan pentas pentas muka kuat, pentas belakang lemah dan seterusnya, serta intensitas relatif dari rangkaian gerak yang saling berlawanan dalam
usahanya untuk mencapai keseimbangan koreografis. Dengan memperbanyak jumlah penari yang melakukan gerak, gerakan-gerakan
penari yang lembut dapat mengimbangi gerakan yang kuat dan dinamis, dan area pentas yang lemah dapat diperkuat dengan gerak yang secara
proporsional mempunyai kekuatan yang besar. Berdasarkan uraian di atas, keseimbangan tidak diartikan sebagai
pembagian yang sama diantara bagian, akan tetapi pengertian keseimbangan lebih mengarah kepada tuntutan keseimbangan nilai estetik
sesuai dengan ungkapan isinya. Keseimbangan tidak hanya dapat diwujudkan melalui bentuk-bentuk simetris, bisa juga melalui bentuk-bentuk
asimetris. 8 Harmoni
Harmoni yaitu pengaturan kekuatan-kekuatan yang saling mempengaruhi diantara berbagai macam bagian dari sebuah komposisi. Pemilihan gerakan
dilakukan berdasarkan pertimbangan struktural, kedinamisan, dan yang bersesuaian satu sama lain, yaitu tugas utama seorang penata tari. Manakala
keselarasan antara bagian-bagian itu tercapai, akan dirasakan hasil akhirnya. Bukan saja hasilnya merupakan kesatauan yang utuh, melainkan juga setiap
bagian yang tersusun terangkat disebabkan oleh kerja sama elemen-elemen pendukung lainnya.
Seni Budaya Seni Tari SMP KK D
113
Harmoni lebih tertuju kepada keserasian yang terpadu dari elemen-elemen dan bagian-bagian dan tergabung secara harmonis, sehingga nilai-nilai
estetis yang diekspresikan dari karya tari tersebut bisa terwujudkan sesuai dengan apa yang telah direncanakan pada konsep garapannya
9 Kesatuan yang utuh Unity Prinsip bentuk bentuk seni yang paling penting dan paling mendasar adalah
bahwa sebuah karya seni harus mempunyai kesatuan. Walaupun terdiri dari berbagai macam elemen penyusun, di dalam sebuah karya seni hubungan
antara elemen-elemen itu harus padu sehingga tidak dapat mengurangi atau menambah elemen baru tanpa merusak kesatauan yang telah dicapai.
Selanjutnya, isi dan bentuk sebuah karya seni bukanlah dua fase yang berbeda atau terpisah, tetapi keduanya telah menyatu sehingga
menghasilkan efek artistik yang tunggal. Oleh karena itu, seorang penata tari pertama-tama harus memiliki konsepsi yang sangat jelas tujuannya di dalam
menciptakan sebuah tarian. Dengan konsep semacam ini, ia harus memilih gerakan-gerakan yang tepat untuk mewujudkan tujuan itu. Hal ini tidak berarti
bahwa setiap gerakan yang diambil harus mempunyai arti literer atau pantomimik. Akan tetapi setiap gerakan harus dipilih karena karena
pertimbangan kualitas, jangkauan, arah, dan penggunaan waktu serta struktur dinamikanya sehingga dapat membantu mengungkapkan dan
menguatkan tema pokok tariannya Secara sadar atau tidak, selama proses komposisi seorang penata tari akan
selalu bergelut dengan prinsip-prinsip bentuk seni di atas. Prinsip-prinsip bentuk seni itu harus ia gunakan tidak hanya dalam pemilihan gerak, struktur
ritmis dan desain keruangan, tetapi juga dalam pemilihan iringan, tata pakaian, dan tata pentas, agar dapat sekaligus menunjang komposisi secara
keseluruhan. Peranan tiap-tiap prinsip dalam setiapkomposisi dapat berubah-ubah sesuai
dengan kebutuhhan kreatif penata tarinya. Nilai setiap prinsip bentuk seni ini sesungguhnya terletak pada keberhasilan dalam membantu menjelaskan
pemikiran seorang penata tari sebagaimana terwujud di dalam komposisinya.
Kegiatan pembelajaran 4
114