Tari Pakarena tari tradisi dari Sulawesi Selatan

Seni Budaya Seni Tari SMP KK D 53

m. Tari Sekapur Sirih tari tradisi dari Jambi

Tari Sekapur sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi dan Riau.Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati. Tari ini menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu. Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan. Properti yang digunakan: ceranowadah yang berisikan lembaran daun sirih, payung, keris. Pakaian: baju kurung adat Jambi, iringan musik langgam melayu dengan alat musik yang terdiri dari : biola, gambus, akordion, rebana, gong dan gendang. Gambar 18. Tari sekapur sirih Sumber: https:id.wikipedia.orgwikiTari_Sekapur_Sirih n. Tarian Woleka tari tradisi dari NTT Woleka merupakan upara adat yang dilakukan untuk memenuhi kaul. Upacara ini dilakukan bagi orang yang memohon berkat kepada leluhuralkhalik, misalnya ingin memperoleh hasil panen yang bagus, sembuh dari penyakit, meminta menantu dan lain-lain.dan setelah perminyaan itu dikabulkan orang tersebut akan menyelenggarrakan woleka sebagai wujud Kegiatan Pembelajaran 2 54 rasa syukur kepada sang Khalik dan para leluhur. Niat tersebut diumumkan di perdengarkan malalui bunyi gong dan tambur sehingga umum dapat mengetahui bahwa orang tersebut akan berpesta Woleka. Budaya adalah warisan. Budaya adalah jati diri sehingga dikembangkan kearah yang benar sehingga dapat membawa dampak positif bagi semua lapisan masyarakat secara turun temurun. Properti yang digunakan dalam tarian ini adalah pedang dan sampur. Gambar 19. Para penari memakai properti parang dan sampur Sumber: http:2.bp.blogspot.com

o. Tari Kuda Kepang tari tradisi dari Yogyakarta

Kuda Kepang Kuda: kuda, kepang: bambu yang dianyam. Tarian rakyat ini dilakukan oleh laki-laki yang menunggang kuda-kudaan pipih yang terbuat dari anyaman bambu dan dicat. Tungkai-tungkai penari sendiri menciptakan ilusi dari gerakan seekor kuda. Pertunjukan ini dikenal dengan kuda lumping Jawa Barat, jathilan Yogyakarta dan reyog Jawa Timur. Sering kali seorang penunggang kuda diiringi oleh beberapa pemusik dan seorang yang bertopeng atau tanpa topeng dengan sepucuk cambuk, serta melakukan perjalanan sepanjang kota dan berhenti di sebuah sudut jalan untuk sebuah pertunjukan. Pada sebuah jathilan di Yogyakarta dilengkapi dengan empat