34
3.14.1 Uji ekstrak n-heksana biji pepaya burung terhadap bakteri
Echerichia coli
Sebanyak 0,1 ml inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah itu dituang media nutrient agar sebanyak 20 ml dengan suhu 45–50
o
C, lalu dihomogenkan. Pada media yang telah padat dibuat lubang dengan
pencadang logam kemudian dipipet 0,1 ml larutan uji ekstrak n-heksana dari biji pepaya burung dengan berbagai konsentrasi, kemudian diinkubasi dalam
inkubator pada suhu 37±1
o
C selama 18–24 jam, lalu diukur diameter daerah hambatan zona jernih pertumbuhan di sekitar lubang dengan menggunakan
jangka sorong.
3.14.2 Uji ekstrak n-heksana biji pepaya burung terhadap bakteri
Staphylococcus aureus
Sebanyak 0,1 ml inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah itu dituang media nutrient agar sebanyak 20 ml dengan suhu 45–50
o
C, lalu dihomogenkan. Pada media yang telah padat dibuat lubang dengan
pencadang logam kemudian dipipet 0,1 ml larutan uji ekstrak n-heksana dari biji pepaya burung dengan berbagai konsentrasi, kemudian diinkubasi dalam
inkubator pada suhu 37±1
o
C selama 18–24 jam, lalu diukur diameter daerah hambatan zona jernih pertumbuhan di sekitar lubang dengan menggunakan
jangka sorong.
3.14.3 Uji ekstrak n-heksana biji pepaya coklat terhadap bakteri
Echerichia coli
Sebanyak 0,1 ml inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah itu dituang media nutrient agar sebanyak 20 ml dengan suhu 45–50
o
C, lalu dihomogenkan. Pada media yang telah padat dibuat lubang dengan
Universitas Sumatera Utara
35 pencadang logam kemudian dipipet 0,1 ml larutan uji ekstrak n-heksana dari
biji pepaya coklat dengan berbagai konsentrasi, kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37±1
o
C selama 18–24 jam, lalu diukur diameter daerah hambatan zona jernih pertumbuhan di sekitar lubang dengan menggunakan
jangka sorong.
3.14.4 Uji ekstrak n-heksana biji pepaya coklat terhadap bakteri