36 hambatan zona jernih pertumbuhan di sekitar lubang dengan menggunakan
jangka sorong.
3.14.6 Uji ekstrak etanol biji pepaya burung terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Sebanyak 0,1 ml inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah itu dituang media nutrient agar sebanyak 20 ml dengan suhu 45–50
o
C, lalu dihomogenkan. Pada media yang telah padat dibuat lubang dengan
pencadang logam kemudian dipipet 0,1 ml larutan uji ekstrak etanol dari biji pepaya burung dengan berbagai konsentrasi, kemudian diinkubasi dalam
inkubator pada suhu 37±1
o
C selama 18–24 jam, lalu diukur diameter daerah hambatan zona jernih pertumbuhan di sekitar lubang dengan menggunakan
jangka sorong.
3.14.7 Uji ekstrak etanol biji pepaya coklat terhadap bakteri Echerichia
coli
Sebanyak 0,1 ml inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah itu dituang media nutrient agar sebanyak 20 ml dengan suhu 45–50
o
C, lalu dihomogenkan. Pada media yang telah padat dibuat lubang dengan
pencadang logam kemudian dipipet 0,1 ml larutan uji ekstrak etanol dari biji pepaya coklat dengan berbagai konsentrasi, kemudian diinkubasi dalam
inkubator pada suhu 37±1
o
C selama 18–24 jam, lalu diukur diameter daerah hambatan zona jernih pertumbuhan di sekitar lubang dengan menggunakan
jangka sorong.
Universitas Sumatera Utara
37
3.14.8 Uji ekstrak etanol biji pepaya coklat terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Sebanyak 0,1 ml inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah itu dituang media nutrient agar sebanyak 20 ml dengan suhu 45–50
o
C, lalu dihomogenkan. Pada media yang telah padat dibuat lubang dengan
pencadang logam kemudian dipipet 0,1 ml larutan uji ekstrak etanol dari biji pepaya coklat dengan berbagai konsentrasi, kemudian diinkubasi dalam
inkubator pada suhu 37±1
o
C selama 18–24 jam, lalu diukur diameter daerah hambatan zona jernih pertumbuhan di sekitar lubang dengan menggunakan
jangka sorong.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Makroskopis 4.1.1 Hasil makroskopis tanaman pepaya
Hasil pemeriksaan makroskopis terhadap pepaya burung dan pepaya coklat yang diperoleh dari desa Namu Ukur dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 1. Hasil makroskopis pepaya
NO. Hal yang dibandingkan
Pepaya Pepaya burung
Pepaya coklat
1. Tinggi pohon
± 1,5–3 meter ± 1,75–6 meter
2. Ukuran buah
Panjang Diameter
± 10–15 cm ± 7,5–15 cm
± 20–40 cm ± 5–15 cm
3. Bentuk buah
Bulatbulat telur Lonjongmeman
jang 4.
Warna daging buah Kuning terang
Jinggaorange kecoklatan
5. Bentuk daun
Menjari dengan lekukan tidak
dalam Menjari
6. Warna tangkai daun
Kuning kehijauankeunguan
Hijau kekuningan
7. Rasa Buah
Sedikit manis Manis
Tabel 1 di atas menunjukkan hasil pemeriksaan makroskopis terhadap pepaya burung dan pepaya coklat yang diperoleh dari desa Namu Ukur
menunjukkan bahwa pepaya burung mempunyai ukuran pohon yang lebih rendah, ukuran buahnya lebih kecil dan berbentuk bulat dan terkadang sedikit
bulat telur. Daging buah pepaya burung berwarna kuning terang, daunnya menjari namun belum terpisah sempurna. Tangkai daun ada yang berwarna
Universitas Sumatera Utara