Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri

14 dua bagian, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif Dwidjoseputro, 1994. Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828 Anonim, 2010. Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu, berbentuk bola, batang atau spiral berdiameter sekitar 0,5-10 mikrometer µm dan coklatnya 1,5-2,5 mikrometer µm. Berkembang biak dengan cara membelah diri Dwijoseputro, 1994.

2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri

Pada pertumbuhan bakteri terjadi sintesa yang khas dan berimbang dari komponen-komponen protoplasma dari bahan-bahan gizi nutrient yang terdapat dalam lingkungannya. Ini merupakan proses yang terus berubah menurut waktu dan merupakan sifat utama makhluk hidup. Bakteri-bakteri merupakan kelompok organisme yang sangat omnivor memakan segalanya. Mereka mampu melaksanakan proses-proses metabolisme dengan memanfaatkan segala macam sumber bahan makanan, mulai substrat anorganik sampai bahan organik yang sangat kompleks. Faktor-faktor yang memperngaruhi pertumbuhan bakteri yaitu: a. Temperatur Tiap-tiap bakteri mempunyai temperature optimum yaitu di mana bakteri tersebut tumbuh sebaik-baiknya, dan batas-batas temperature dimana Universitas Sumatera Utara 15 pertumbuhan dapat terjadi. Pembelahan sel terutama sangat peka terhadap pengaruh merusak dari temperature tinggi. Bentuk-bentuk besar dan ganjil bizarre = aneh sering dijumpai pada biakan pada suhu tinggi daripada suhu optimum. Berdasarkan batas-batas suhu pertumbuhan, bakteri dibagi atas golongan : 1. Psikhrofilik : -5 sampai +30 C dengan optimum 10-20 C 2. Mesofilik : 10-45 C dengan optimum 20-40 C 3. Termofilik : 25-80 C dengan optimum 50-60 C Temperatur optimum biasanya merupakan refleksi dari lingkungan normal organisme tersebut. Oleh karena itu bakteri-bakteri yang pathogen bagi manusia biasanya tumbuh dengan baik pada 37 o C. b. pH pH perbenihan juga mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Kebanyakan bakteri yang patogen mempunyai pH optimum 7,2–7,6. Meskipun suatu perbenihan pada permulaannya baik bagi suatu bakteri, tetapi pertumbuhan selanjutnya juga akan terbatas karena produk metabolisme bakteri-bakteri itu sendiri. Hal itu teruatama dijumpai pada bakteri-bakteri yang bersifat fermentative yang menghasilkan sejumlah besar asam-asam organic yang bersifat menghambat. c. Tekanan Osmotik Bakteri-bakteri dengan sifat perbenihan yang biasa dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan cepat, tetapi bagi bakteri-bakteri yang berasal dari air laut dan bakter-bakteri yang diadaptasikan terhadap Universitas Sumatera Utara 16 pertumbuhan dalam larutan gula berkadar tinggi faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan. Bakteri-bakteri yang memerlukan kadar garam tinggi disebut halofilik, sedangkan yang memerlukan tekanan osmotik yang tinggi disebut osmofilik. d. Potensial oksidasi-reduksi Eh Potensial oksidasi-reduksi Eh suatu perbenihan merupakan faktor yang menentukan apakah suatu bakteri yang dibiakkan dapat tumbuh atau tidak. Eh kebanyakn perbenihan bila berkontak dengan udara adalah kurang lebih +0,2– o,4 volt pada pH 7. Bakteri-bakteri anaerob tidak mungkin tumbuh kecuali apabila Eh perbenihan mencapai -0,2 volt. e. Oksigen Berdasarkan keperluan oksigen, bakteri dibagi dalam 5 golongan: 1. Bakteri anaerob obligat hidup tanpa O2, 2. Bakteri anaerob aerotoleran tidak mati dengan adanya O2. 3. Bakteri anaerob fakultatif mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa O2 4. Bakteri aerob obligat tumbuh subur bila ada oksigen dalam jumlah besar. 5. Bakteri mikroaerofilik hanya tumbuh baik dalam tekanan O2 yang rendah. Syahrurachman, 1994. Berdasarkan reaksi bakteri terhadap pewarnaan gram, maka bakteri dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu: a. Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang dapat mengikat zat warna utama kristal violet sehingga tampak berwarna ungu tua. Universitas Sumatera Utara 17 b. Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang kehilangan warna utama kristal violet ketika dicuci dengan alkohol dan menyerap zat warna kedua sewaktu pemberian safranin tampak berwarna merah Lay, 1994.

2.4.3 Bakteri Escherichia coli