19
2.5.1 Pengukuran aktivitas antibakteri
Pengukuran aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode dilusi pengenceran atau dengan metode difusi.
a. Metode Dilusi
Metode ini menggunakan antimikroba dengan konsentrasi yang berbeda-beda dimasukkan pada media cair. Media tersebut langsung
diinokulasikan dengan bakteri dan diinkubasi. Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan konsentrasi terkecil suatu zat antibakteri dapat menghambat
pertumbuhan atau membunuh bakteri uji. Metode dilusi agar membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya sehingga jarang digunakan Jawetz, et al.,
2001. b.
Metode Difusi Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi agar
dengan menggunakan cakram kertas, cakram kaca, pencetak lubang. Prinsip metode ini dalah mengukur zona hambatan pertumbuhan bakteri yang terjadi
akibat difusi zat yang bersifat sebagai antibakteri di dalam media padat melalui pencadang. Daerah hambatan pertumbuhan bakteri adalah daerah jernih di
sekitar cakram. Luas daerah hambatan berbanding lurus dengan aktivitas antibakteri, semakin kuat daya aktivitas antibakterinya maka semakin luas
daerah hambatnya. Metode ini dipengaruhi oleh banyak faktor fisik dan kimia, misalnya: pH, suhu, zat, inhibitor, sifat dari media dan kemampuan difusi,
ukuran molekul dan stabilitas dari bahan obat Jawetz, et al., 2001.
Universitas Sumatera Utara
20 c.
Metode Turbidimetri Pada cara ini digunakan media cair. Pertama dilakukan penuangan
media kedalam tabung reaksi, lalu di tambahkan suspensi bakteri, kemudaian dilakukan pemipetan larutan uji, dilakukan inkubasi. Selanjutnya dilakukan
pengukuran kekeruhan, kekeruhan yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri diukur dengan menggunakan instrumen yang cocok, misalnya spektrofotometer
setelah itu dilakukan penghitungan potensi antimikroba Depkes, 1995
a
.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Fitokimia dan Mikrobiologi Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental parametrik dengan tahapan meliputi pengumpulan sampel, pembuatan simplisia, skrining senyawa
kimia, pembuatan ekstrak n-heksana dan ekstrak etanol serta uji aktivitas antibakteri dari ekstrak n-heksana dan ekstrak etanol dari biji pepaya burung
dan pepaya coklat terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 10536 dan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 29737. Penentuan aktivitas antibakteri
ekstrak n-heksana dan ekstrak etanol dari biji pepaya burung dan pepaya coklat dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan punch hole. Parameter
yang diukur dalam penelitian ini adalah diameter hambat zona jernih disekitar lubang yang diukur dengan menggunakan jangka sorong. Menurut Depkes
1995
a
, suatu zat dikatakan memiliki zona hambat yang efektif sebagai antibakteri jika diameter zona hambat lebih kurang 14 sampai 16 mm pada
konsentrasi maksimal 500 mgml.
3.3 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas, alumunium foil, autoklaf Fison, blender, botol kaca maserasi, bunsen, cawan
Universitas Sumatera Utara