30
3.9 Sterilisasi Alat dan Bahan
Alat-alat dan bahan-bahan untuk pemeriksaan mikrobiologi harus disterilkan terlebih dahulu sebelum dipakai. Alat-alat gelas disterilkan di dalam
oven pada suhu 170
o
C selama 1 jam. Media disterilkan di autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit. Jarum ose dan pinset dengan lampu bunsen Lay, 1994.
3.10 Pembuatan Media Untuk Bakteri Uji 3.10.1 Nutrient agar
Komposisi: Bacto beef extract
3,0 g Bacto peptone
5,0 g Bacto agar
15,0 g Air suling
ad 1 L
Sebanyak 28 gram serbuk Nutrient Agar NA dilarutkan dalam air suling steril sedikit demi sedikit kemudian volumenya dicukupkan hingga 1 L
dengan bantuan pemanasan sampai semua bahan larut sempurna, kemudian disterilkan di autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit Difco, 1977.
3.10.2 Nutrient broth NB
Komposisi: Bacto Beef Extract
3,0 g Bacto Peptone
5,0 g Air suling ad
1 L
Sebanyak 13 gram serbuk Nutrient Broth NB dilarutkan dalam air suling steril sedikit demi sedikit kemudian volumenya dicukupkan hingga 1 L
Universitas Sumatera Utara
31 dengan bantuan pemanasan sampai semua bahan larut sempurna, kemudian
disterilkan di autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit Difco, 1997.
3.10.3 Pembuatan agar miring
Ke dalam tabung reaksi yang steril dimasukkan 3 ml media nutrient agar steril, didiamkan pada temperatur kamar sampai sediaan membeku pada
posisi miring membentuk sudut 45
o
C, kemudian disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 5
o
C.
3.11 Pembuatan Stok Kultur Bakteri 3.11.1 Pembuatan stok kultur bakteri
Echerichia coli
Satu koloni bakteri Echerichia coli diambil dengan jarum ose steril, lalu diinokulasikan pada permukaan media nutrient agar miring dengan cara
menggores, kemudian diinkubasikan pada suhu 37 ± 1
o
C selama 24 jam Depkes, 1995
a
.
3.11.2 Pembuatan stok kultur bakteri Staphylococcus aureus
Satu koloni bakteri Staphylococcus aureus diambil dengan jarum ose steril, lalu diinokulasikan pada permukaan media nutrient agar miring dengan
cara menggores, kemudian diinkubasikan pada suhu 37 ± 1
o
C selama 24 jam Depkes, 1995
a
.
3.12 Pembuatan Inokulum Bakteri 3.12.1 Pembuatan inokulum bakteri
Echerichia coli
Koloni bakteri Echerichia coli diambil dari stok kultur dengan menggunakan jarum ose steril, kemudian disuspensikan ke dalam 10 ml larutan
Universitas Sumatera Utara
32 Nutrient Broth NB steril lalu diinkubasikan pada suhu 37 ± 1
o
C sampai didapat kekeruhan dengan transmitan 25 menggunakan alat spektrofotometer
visible coklat gelombang 580 nm Depkes, 1995
a
.
3.12.2 Pembuatan inokulum bakteri Staphylococcus aureus
Koloni bakteri Staphylococcus aureus diambil dari stok kultur dengan
menggunakan jarum ose steril, kemudian disuspensikan ke dalam 10 ml larutan Nutrient Broth NB steril lalu diinkubasikan pada suhu 37 ± 1
o
C sampai didapat kekeruhan dengan transmitan 25 menggunakan alat spektrofotometer
visible coklat gelombang 580 nm Depkes, 1995
a
.
3.13 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak Biji Pepaya 3.13.1 Pembuatan larutan uji ekstrak
n-heksana biji pepaya 3.13.1.1 Larutan uji ekstrak
n-heksana biji pepaya dari pepaya burung dengan berbagai konsentrasi
Sebanyak 1 g ekstrak n-heksana biji pepaya dari pepaya burung ditimbang, lalu ditambahkan DMSO 1 ml dan diaduk hingga larut, setelah itu
ditambahkan aquabidest steril hingga volume total 2 ml lalu dihomogenkan, maka didapat konsentrasi 500 mgml, kemudian dibuat pengenceran dengan
konsentrasi 400, 300, 200,100, dan 50 mgml.
3.13.1.2 Larutan uji n-heksana biji pepaya dari pepaya coklat dengan
berbagai konsentrasi
Sebanyak 1 g ekstrak n-heksana biji pepaya dari pepaya coklat ditimbang, lalu ditambahkan DMSO 1 ml dan diaduk hingga larut, setelah itu
ditambahkan aquabidest steril hingga volume total 2 ml lalu dihomogenkan,
Universitas Sumatera Utara
33 maka didapat konsentrasi 500 mgml, kemudian dibuat pengenceran dengan
konsentrasi 400, 300, 200,100, dan 50 mgml.
3.13.2 Pembuatan larutan uji ekstrak etanol biji pepaya 3.13.2.1 Larutan uji ekstrak etanol biji pepaya dari pepaya burung
dengan berbagai konsentrasi
Sebanyak 1 g ekstrak etanol biji pepaya dari pepaya burung ditimbang, lalu ditambahkan DMSO 1 ml dan diaduk hingga larut, setelah itu ditambahkan
aquabidest steril hingga volume total 2 ml lalu dihomogenkan, maka didapat konsentrasi 500 mgml, kemudian dibuat pengenceran dengan konsentrasi 400,
300, 200,100, dan 50 mgml.
3.13.2.2 Larutan uji ekstrak etanol biji pepaya dari pepaya coklat dengan berbagai konsentrasi
Sebanyak 1 g ekstrak etanol biji pepaya dari pepaya coklat ditimbang, lalu ditambahkan DMSO 1 ml dan diaduk hingga larut, setelah itu ditambahkan
aquabidest steril hingga volume total 2 ml lalu dihomogenkan, maka didapat konsentrasi 500 mgml, kemudian dibuat pengenceran dengan konsentrasi 400,
300, 200,100, dan 50 mgml.
3.14 Pengujian Aktivitas Antibakteri Terhadap Ekstrak