Aspek Pengawasan Mutu Aspek Inspeksi Diri dan Audit Mutu

69 Setiap selesai melakukan proses produksi peralatan dibersihkan baik bagian luar maupun bagian dalam sesuai dengan prosedur untuk mencegah kontaminasi silang dengan produk selanjutnya yang akan dibuat.

4.6 Aspek Produksi

Proses produki dimulai dengan turunnya Surat Perintah Kerja Produksi SPKP oleh bagian Perencanaan Produksi dan Pengendalian Inventaris Production Planning and Inventory Control PPIC kepada bagian produksi disertai Bukti Serah Terima Bahan Baku BSTBB dan Bukti Serah Terima Bahan Kemas BSTBK. Tahapan produksi meliputi mulai dari penerimaan bahan baku dan bahan kemas. BSTBB diserahkan ke bagian penimbangan dan BSTBK diserahkan ke bagian penandaan. Barang yang diminta akan diserahkan ke bagian produksi untuk dilakukan proses produksi hingga pengemasan primer maupun pengemasan sekunder. Jika produk telah jadi dan telah diluluskan maka produk jadi dimasukkan digudang disertai lampiran Bon Barang Jadi oleh bagian produksi. Produk jadi yang disimpan digudang selanjutnya dikirim ke ULS.

4.7 Aspek Pengawasan Mutu

Pengawasan Mutu berhubungan dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa pengujian yang diperlukan telah dilakukan dan bahan yang belum dilakukan tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan memenuhi syarat. Untuk menjaga mutu obat yang dihasilkan pada setiap tahapan produksi pada PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan, dilakukan pengawasan mutu Universitas Sumatera Utara 70 In Process Control IPC. Personil Pengawasan Mutu memiliki akses ke area produksi untuk melakukan pengambilan sampel dan investigasi bila diperlukan. Pengawasan mutu tidak terbatas pada kegiatan laboratorium, tapi juga terlibat dalam semua keputusan yang terkait dengan mutu produk.

4.8 Aspek Inspeksi Diri dan Audit Mutu

Inspeksi diri bertujuan untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan pengawasan mutu industri farmasi memenuhi ketentuan CPOB. Inspeksi diri mencakup aspek personalia, bangunan dan peralatan, dokumentasi, produksi, pengawasan mutu, keluhan dan penarikan kembali produk serta distribusi. Tim inspeksi diri terdiri dari tenaga ahli dari komponen kerja dipabrik, perwakilan dari bagian produksi, pengawasan mutu dan teknik. Sekurang- kurangnya tim inspeksi diri terdiri dari tiga orang, mempunyai pengetahuan CPOB dengan baik, independen dan objektif, dapat berasal dari lingkungan dalam atau luar perusahaan. Hasil inspeksi diri dicatat dalambentuk laporan yang mencakup semua hasil pengamatan yang dilakukan selama inspeksi dan saran untuk tindakan perbaikan, serta adanya program penindak-lanjutan yang efektif. Penyelenggaraan audit mutu berguna sebagai pelengkap inspeksi diri. Audit mutu meliputi pemeriksaan dan penilaian semua atau sebagian dari sistem manajemen mutu dengan tujuan spesifik untuk meningkatkannya. Audit mutu umumnya dilaksanakan oleh spesialis dari luar atau independen atau suatu tim yang dibentuk khusus untuk hal ini oleh manajemen perusahaan. Universitas Sumatera Utara 71

4.9 Aspek Penanganan Keluhan terhadap Produk, Penarikan Kembali dan Produk Kembalian