Manajemen Mutu Pemastian Mutu

13

2.6 Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB

2.6.1 Manajemen Mutu Pemastian Mutu

Peningkatan tuntutan terhadap jaminan khasiat, keamanan, dan kualitas produk, maka “konsep pengawasan mutu” hanya bisa mendeteksi kesalahan yang sudah terjadi, maka konsep yang demikian sudah tidak memadai lagi. Jaminan terhadap khasiat, keamanan, dan mutu produk industri farmasi tersebut hanya bisa dilakukan dengan sistem yang secara proaktif mencegah sebelum terjadinya kesalahan danatau penyimpangan dalam proses pembuatan obat tersebut. Konsep ini disebut dengan “Konsep Penjaminan Mutu”. Pemastian mutu merupakan suatu konsep luas yang mencakup semua hal baik secara tersendiri maupun secara kolektif yang akan mempengaruhi mutu dari obat yang dihasilkan. Pemastian mutu adalah totalitas semua pengaturan yang dibuat dengan tujuan untuk memastikan bahwa obat dihasilkan dengan mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya, karena itu Pemastian Mutu mencakup Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB ditambah dengan faktor lain di luar pedoman ini seperti desain dan pengembangan produk. Struktur organisasi mutu menurut CPOB yaitu Pengawasan Mutu benar- benar terpisah dengan fungsi Pemastian Mutu. Manager Pemastian Mutu berada langsung dibawah direksi perusahaan sehingga merupakan “wakil perusahaan” dalam urusan mutu Quality Management Representative. Dengan model organisasi seperti ini, maka mutu benar-benar tertanam ke dalam produk, karena seluruh aspek dalam organisasi “diawasi” oleh bagian Pemastian Mutu. Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB adalah bagian dari Pemastian Mutu yang memastikan bahwa obat dibuat dan dikendalikan secara konsisten Universitas Sumatera Utara 14 untuk mencapai standar mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan dipersyaratkan dalam izin edar dan spesifikasi produk. ISO-9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas yang dikeluarkan oleh International Organization for Standarization ISO. Tujuan implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO- 9001:2008 adalah untuk meningkatkan daya saing industri yang bersangkutan.

2.6.2 Personalia