Produksi Kegiatan Industri PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan

53 3. Hydrocortisone 2,5 krim tube 5 gram. 4. Chloramphenicol 250 mg kapsul strip 10 kapsul. 5. Calcium Lactate 500 mg tablet 100 tablet per botol dan strip 10 tablet. 6. Paracetamol 500 mg tablet strip 10 tablet. 7. Glyceryl Guaicolate 100 mg ; 300 mg strip 10 tablet. 8. Gentamicin 0,1 salep tube 5 gram. 9. Antalgin 500 mg tablet 100 tablet per botol dan strip 10 tablet. 10. Vitamin B complex tablet 100 tablet per botol dan strip 10 tablet. 11. Fungoral krim tube 10 gram 12. Ketoconazole 2 krim tube 10 gram 13. Ketoconazole 2 krim tube 15 gram

3.4 Kegiatan Industri PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan

Adapun kegiatan di industri PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan adalah:

3.4.1 Produksi

Produksi adalah semua kegiatan pembuatan mulai dari penerimaan bahan awal, pengolahan sampai dengan menghasilkan obat jadi. Kegiatan produksi ini dilakukan di area tertutup dan tidak berhubungan langsung dengan bagian gudang ataupun perkantoran. Produksi dilaksanakan setelah adanya Surat Perintah Kerja Produksi SPKP dari bagian Perencanaan Produksi dan Pengendalian Inventaris PPPI ke bagian Produksi dan dilakukan Produksi sesuai dengan Prosedur Tetap Protap yang telah ditetapkan serta mendokumentasi setiap tindakan yang dilakukan selama produksi. Laporan proses produksi memuat Sediaan, Nomor Batch, Besar Batch, Universitas Sumatera Utara 54 Tahapan Proses, Operator, Tanggal, Jam, Hasil, Pengawasan yang berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu Batch sediaan dan kualitas sediaan yang dihasilkan. Laporan proses produksi ini diisi oleh petugas yang melakukan suatu tahapan proses produksi dan diketahui oleh supervisor produksi. Selama proses produksi berlangsung dilakukan Pengawasan Selama Proses In Process Control IPC baik terhadap produk antara maupun produk ruahan dari tiap tahap produksi. Bagian pengawasan mutu akan melakukan In Process Control setelah seksi bagian produksi membuat permohonan pemeriksaan produk antara maupun produk ruahan yang sedang diperiksa, apabila tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan diberi label merah dan tidak boleh diteruskan sebelum persyaratan yang ditentukan atau bahan tersebut akan dimusnahkan jika tidak memungkinkan untuk diproses ulang. Sedangkan produk yang diperiksa atau yang berstatus karantina diberi label kuning dan jika lulus dari pemeriksaan akan diberi label hijau dan dapat diteruskan keproses selanjutnya. Tugas dari bagian produksi PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan: 1. Melaksanakan pembuatan obat sesuai dengan Surat Perintah Kerja Produksi SPKP dari bagian Perencanaan Produksi dan Pengendalian Inventaris PPPI, mulai dari permintaan bahan baku ke gudang, penimbangan, pengolahan, pengemasan, sampai pengiriman obat jadi ke gudang obat jadi sesuai dengan prosedur tertulis yang telah ditetapkan pada Prosedur Tetap Protap. 2. Melaksanakan dokumentasi atas semua tindakan yang dilakukan selama proses pengolahan dan pengemasan dengan berpedoman pada Prosedur Tetap Universitas Sumatera Utara 55 Protap. Sebelum dimulainya kegiatan produksi, petugas yang terlibat dalam kegiatan produksi ataupun yang memasuki area produksi harus memakai pakaian bersih, masker, penutup kepala dan melakukan desinfeksi tangan dengan desinfektan yang tersedia sebelum memakai sarung tangan. Sasaran utama yang harus dicapai oleh bagian produksi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan produk yang diminta sesuai dengan jumlah yang ditetapkan secara efektif dan efisisen. 2. Memenuhi dan menyerahkan permintaan sesuai dengan jumlah dan waktu penyerahan yang diminta. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memulai kegiatan produksi: 1. Ruang produksi harus tetap terjaga kebersihan, dimana kegiatan pembersihan dilakukan tiap pagi sebelum dimulai kegiatan produksi dan sore hari sesudah selesai kegiatan produksi. 2. Temperatur dan kelembaban tiap ruangan produksi diatur sedemikan rupa menggunakan Unit Pengatur Udara Air Handling Unit AHU yaitu Penyejuk Udara Air Conditioner AC sentral. 3. Peralatan yang digunakan harus dipastikan selalu dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan produksi. 4. Ruangan produksi harus mendapat penerangan dan pertukaran udara yang cukup agar kegiatan produksi berjalan lancar. Sebelum proses produksi berlangsung, dibuat laporan proses produksi yang bertujuan untuk dokumentasi, sehingga jika terrjadi kekeliruan atau kesalahan pada proses produksi, maka segera diketahui pada proses mana kesalahan tersebut Universitas Sumatera Utara 56 terjadi dan dilakukan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut. Laporan proses produksi berguna untuk menghitung jam kerja yang diperlukan dalam mengerjakan satu batch sediaan. Laporan ini dibuat dan ditanda tangani oleh petugas yang melaksanakan tahapan proses produksi. Obat yang telah selesai diproduksi akan dilakukan pengemasan primer di bagian produksi yang selanjutnya diserahkan ke bagian pengemasan melalui Kotak Hantar Passing Box untuk dilakukan pengemasan sekunder sampai dihasilkan obat jadi. Obat jadi yang telah selesai dikemas, ditimbang dan dicatat selanjutnya dibuat permohonan periksa ke Bagian Pemastian Mutu untuk dilakukan Analisis Kemasan Akhir Finished Pack Analysis. Obat jadi yang lulus pemeriksaan selanjutnya diserahkan ke gudang penyimpanan obat jadi.

3.4.2 Pengawasan Mutu