4
BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI
PT. KIMIA FARMA PERSERO TBK. PLANT MEDAN
2.1 Sejarah Perusahaan
Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1917. Nama perusahaan ini pada
awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal
kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Perusahaan Negara
Farmasi Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama
perusahaan berubah menjadi PT. Kimia Farma Persero. Sejak berdirinya
hingga sekarang ini PT. Kimia Farma Persero Tbk. telah mengalami beberapa perubahan Anonim,
, yaitu: 1.
Periode I 1957-1959 Periode ini adalah periode dimana pemerintah melaksanakan
nasionalisasi perusahaan farmasi milik bangsa Belanda yang ada di Indonesia. Program nasionalisasi ini dikoordinasi oleh Badan Pengambil
Alihan Perusahaan Farmasi BAPPHAR. 2.
Periode II 1960-1968 Periode ini adalah periode pembentukan Perusahaan Negara Farmasi
PNF dan perusahaan-perusahaan farmasi milik Belanda yang telah
Universitas Sumatera Utara
5 dinasionalisasikan sebelumnya. Perusahaan Negara Farmasi PNF ini
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1961 dibawah koordinasi Badan Pimpinan Umum Farmasi Negara sebagai peleburan Badan Pengambil
Alihan Perusahaan Farmasi BAPPHAR yang bernaung dibawah Departemen Kesehatan.
3. Periode III 1969-1970
Untuk meningkatkan efisiensi setiap Badan Usaha Milik Negara BUMN, dikeluarkan Intruksi Presiden Nomor 17 tahun 1967 sehingga
Departemen Kesehatan melebur perusahaan-perusahaan milik negara tersebut ke dalam Perusahaan Negara Farmasi PNF dan Alat-Alat
Kesehatan Bhinneka Kimia Farma serta Perusahaan Negara Farmasi PNF Kasa Husada di Surabaya dirubah menjadi Perusahaan Umum dan
Perusahaan Daerah, kemudian Perusahaan Negara Farmasi PNF Sari Husada di Yogyakarta berdiri sendiri sebagai anak perusahaan.
4. Periode IV 1971-2001
Periode IV dimulai tahun 1971 ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 116 tahun 1971 yang berlaku sejak tanggal 19
Maret 1971. Perusahaan Negara Farmasi PNF dan Alat-Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma setelah melalui proses audit dinyatakan lulus untuk
menjadi Perseroan Terbatas PT. yang selanjutnya disahkan pada tanggal 16 Agustus 1971 sebagai PT. Kimia Farma Persero Tbk. dengan akta
notaris dan diumumkan dalam berita negara.
Universitas Sumatera Utara
6 5.
Periode V 2001-sekarang Pada periode ini tepatnya tanggal 28 Juni 2001 PT. Kimia Farma
Persero menjadi Perusahaan Terbuka Tbk. dengan nama PT. Kimia Farma Persero Tbk. dimana untuk privatisasi tahap I saham yang lepas
adalah sebanyak 9 dengan rincian 3 untuk program Kepemilikan Saham Karyawan dan Manajemen KSKM PT. Kimia Farma Persero Tbk. dan
sebanyak 6 untuk masyarakat umum. Pada tanggal 4 Januari 2003 PT. Kimia Farma membentuk 2 anak
perusahaan yaitu: a.
PT. Kimia Farma Health Care b.
PT. Kimia Farma Trading Distribution Pada tanggal 4 Juli 2001, PT. Kimia Farma Persero kembali mengubah
statusnya menjadi perusahaan publik - PT. Kimia Farma Persero Tbk, dalam penulisan berikutnya disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut,
Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia.
Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian
diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.
Dengan dukungan kuat Penelitian dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional,
yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen
Universitas Sumatera Utara
7 industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang
Baik CPOB dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri.
Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, sirup kering, suspensi, sirup, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini merupakan satu-
satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini telah memperoleh
sertifikat, yaitu: Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dan ISO International Organization for Standardization 9001:2008.
Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunannya, rifampisin, obat asli indonesia dan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.
Selain itu, Plant Bandung juga memproduksi tablet, sirup, serbuk dan produk kontrasepsi Pil Keluarga Berencana Pil KB. Unit produksi ini telah menerima
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dan ISO International Organization for Standardization 9002.
Plant Semarang mengkhususkan diri pada minyak jarak, minyak nabati, serta bedak. Untuk menjamin kualitas produksi, unit ini secara konsisten
menerapkan Sistem Manajemen Mutu SMM ISO International Organization for Standardization 9001:2008 serta telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan
Kosmetika yang Baik CPKB dan memperoleh sertifikat HACCP untuk memproduksi minyak nabati.
Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodium dan
garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet
Universitas Sumatera Utara
8 besi untuk obat penambah darah. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas
produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirup dan cairan obat. Unit ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik
CPOB, ISO International Organization for Standardization 9002 dan ISO International Organization for Standardization 14001.
Plant Medan di Tanjung Morawa, Sumatera Utara, memproduksi obat dalam sediaan tablet, krim dan kapsul. Mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan
Obat yang Baik CPOB untuk seluruh jenis sediaan yang diproduksi serta menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO International Organization for
Standardization 9001:2008. PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan berdiri pada tahun 1967
dengan nama Perusahaan Negara Farmasi PNF Radja Farma dan dulunya juga merupakan perusahaan farmasi milik Belanda yang dinasionalisasikan oleh
pemerintah Indonesia. Pada tahun 1971 perusahaan ini berubah nama menjadi PT. Kimia Farma Persero Tbk. dan menjadi perusahaan cabang dari PT. Kimia
Farma Persero Tbk. Jakarta. Dengan adanya Surat Keputusan Direksi Nomor 14DIRVI2004 pada tanggal 14 Juni 2004 maka PT. Kimia Farma Persero
cabang Medan berubah menjadi PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan. Distribusi obat-obatan dikelola oleh Unit Logistik Sentral ULS yang berada di
Jakarta. Unit Logistik Sentral ULS ini nantinya yang mendistribusikannya melalui PT. Kimia Farma Trading Distribution.
Universitas Sumatera Utara
9
2.2 Visi dan Misi PT. Kimia Farma Persero Tbk