16 3 Memotivasi Diri Sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri
dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun
yang mereka kerjakan.
4 Mengenali Emosi Orang Lain Empati, kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri
emosional, merupakan keterampilan bergaul dasar. Orang yang empatik lebih mampu
menangkap sinyal-sinyal
sosial yang
tersembunyi yang
mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain. 5 Membina Pengaruh
Seni membina pengaruh, sebagian bessar merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain. Orang-orang yang hebat dalam keterampilan ini
akan sukses dalam bidang apapun yang mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain, mereka adalah bintang-bintang pergaulan.
Sedangkan menurut Tridhonanto 2009: 5 aspek kecerdasan emosi adalah diantaranya adalah kecakapan pribadi yakni kemampuan mengelola diri sendiri,
kecakapan sosial yakni kemampuan menangani suatu pengaruh, dan keterampilan sosial yakni kemampuan mengunggah tanggapan yang dikehendaki orang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka penelitian ini menggunakan aspek-aspek dalam kecerdasan emosi yang diungkapkan oleh Goleman yang
meliputi mengenali emosi diri, mengenali emosi diri, memotivasidiri, mengenali emosi orang lain dan membina pengaruh dikarenakan aspek-aspek tersebut lebih
rinci dan menyeluruh.
2. Kreativitas
a. Pengertian Kreativitas
Menurut Anik Pamilu 2007: 9 kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk mencipta yang ditandai dengan orisinilitas dalam berekspresi yang bersifat
imajinatif. Menurut Yeni Rachmawati 2005: 15 menyatakan bahwa:
17 “Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang tealah ada. Kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi
antara tahap perkembangan
”. Menurut Semiawan 2005: 16 mengemukakan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Sedangkan, Utami Munandar 1992: 47 menjelaskan
bahwa: “Kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan
identitas individu dalam bentuk terpadu dalam pengaruh dengan diri sendiri, dengan alam dan dengan orang lain, kemampuan berpikir divergen yang
membutuhkan pengalaman dalam mengekspresikan dirinya dalam menghasilkan sesuatu yang orisinil dari dirinya sendiri
”. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif,
fleksibel, suksesi, dan diskontinuitas, yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Belajar
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori 2004: 44 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas belajar di kategorikan dalam dua
kelompok, yaitu faktor yang mendukung dan menghambat. Faktor-faktor yang mendukung perkembangan kreativitas belajar adalah:
1 Situasi yang menghadirkan ketidak lengkapan serta keterbukaan. 2 Situasi yang menimbulkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan.
3 Situasi yang mendorong menghasilkan sesuatu. 4 Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian.
5 Sesuatu yang menekankan inisiatif diri.
18 6 Kewibahasaan yang memungkinkan untuk mengembangkan potensi kreativitas
secara lebih luas. 7 Perhatian dari orang tua terhadap minat anaknya, stimuli dari lingkungan
sekolah dan motifasi diri. Faktor-faktor yang menghambat berkembangnya kreativitas belajar adalah:
1 Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam menanggung resiko atau upaya mengejar sesuatu yang belum diketahui.
2 Konformitas terhadap teman-teman kelompokmnya dan tekanan sosial. 3 Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi dan
penyelidikan. 4 Streotif peran seks atau jenis kelamin.
5 Diferensiasi antara bekerja dan bermain. 6 Otoriatarianisme
7 Tidak menghargai terhadap fantasi dan hayalan.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas belajar di kategorikan dalam dua kelompok yaitu faktor
yang mendukung dan menghambat.
c. Karakteristik Kreativitas Belajar