Pengujian Linearitas Persamaan Garis Regresi Penentuan Efisiensi Biosorpsi Ion Logam Pb

46 y : absorbansi larutan standar a : intersep b : slope r : koefisien relatif n : frekuensi data

b. Pengujian Linearitas Persamaan Garis Regresi

Persamaan garis regresi yang linier dapat diketahui dengan adanya hubungan yang bermakna antara absorbansi dengan konsentrasi larutan. Linearitas persamaan garis regresi dilakukan dengan menghitung F reg menggunakan rumus: ∑ = ∑ − ∑ ∑ � ∑ = ∑ − ∑ 2 � ∑ = ∑ − ∑ 2 � � = ∑ 2 ∑ 2 = ∑ − ∑ 2 ∑ 2 �� � = �� = � − � � = �� � �� � = � � � 47 � = � �� � � Keterangan: N : banyaknya data JK : jumlah kuadrat RJKreg : rerata jumlah kuadrat regresi RJKres : rerata jumlah kuadrat residu db : derajat kebebasan Freg : harga bilangan F garis regresi Harga F reg hasil perhitungan dibandingkan dengan harga F reg tabel pada taraf signifikansi 1 dengan derajat kebebasan db reg = 1. Jika harga F reg hitung lebih besar daripada F reg tabel maka persamaan garis regresi dinyatakan linier.

c. Penentuan Efisiensi Biosorpsi Ion Logam Pb

2+ Efisiensi biosorpsi ion logam Pb 2+ dapat dihitung berdasarkan rumus berikut: = � ��� −� � ℎ� � ��� Keterangan: E : efisiensi biosorpsi ion logam Pb 2+ Cawal : konsentrasi ion ion logam Pb 2+ sebelum biosorpsi. Cakhir : konsentrasi ion ion logam Pb 2+ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Pertumbuhan S. Cerevisiae

Pengukuran Optical Density OD dilakukan dengan menggunakan Spectronic 20 pada panjang gelombang 600 nm. Alasan pengukuran sel dengan menggunakan OD 600 dikarenakan metode ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan metode lain, yang berupa, tidak memerlukan banyak peralatan gelas, dan tidak memerlukan waktu yang lama. Data yang diperoleh dapat disajikan dalam bentuk kurva pertumbuhan, yang menunjukkan gambaran mengenai profil serta kecepatan pertumbuhan dari sel S. cerevisiae. Berdasarkan kurva pertumbuhan ini dapat diketahui kondisi sel S. cerevisiae yang dihasilkan optimum, dimana asupan nutrisi bagi sel S. cerevisiae masih tersedia dan kultur dari sel telah berada pada kondisi aktif. Sehubungan dengan kondisi tersebut, diharapkan ragi S. cerevisiae yang digunakan dalam penelitian dapat berfungsi sebagai biosorben yang baik. Sebelum dilakukan pengukuran OD 600 , ragi S. cerevisiae yang terdapat dalam agar miring diinokulasi menggunakan kawat ose ke dalam media YPD cair dengan inkubasi selama 48 jam. Pengukuran absorbansi terhadap kultur sel dilakukan pada jam ke 0, 2, 4, 6, 8, 16, 24 dan 48 jam dengan menggunakan panjang gelombang 600 nm. Nilai yang dihasilkan dari pengukuran OD 600 sebanding dengan jumlah sel ragi S. cerevisiae. Untuk nilai OD 600 sebesar 1