Interferensi Ion Cd HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

60 yang terserap mengalami penurunan pada jam ke-8 sampai ke-10. Penurunan efisiensi biosorpsi terjadi karena ragi mengalami kejenuhan serta dapat pula dimungkinkan karena petumbuhan ragi terhambat oleh adanya ion Pb 2+ . Data rerata OD 600 kultur sel dan konsentrasi ion logam Pb 2+ dalam sampel menunjukkan bahwa ragi masih dapat tumbuh dan memiliki efisiensi penyerapan logam Pb 2+ maksimum pada waktu kontak 6 jam.

E. Interferensi Ion Cd

2+ terhadap Biosorpsi Ion Pb 2+ pada Variasi Waktu Kontak Data pertumbuhan sel ragi S. cerevisiae setelah dikontakkan dengan larutan Pb 2+ pada variasi waktu kontak dengan adanya interferensi logam Cd 2+ disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. OD 600 pada Variasi Waktu Kontak dengan Interferensi Cd 2+ No. Waktu Kontak Jam OD 600 Awal Pengen- ceran x Rata -rata Konsentr asi SelmL OD 600 Akhir Rata- rata Pengen- ceran x Konsentr asi SelmL 1. 0,18 10 0,19 7 1,97 x 10 7 0,21 0,248 10 2,48 x 10 7 0,213 0,285 2. 2 0,228 10 0,25 2 2,52 x 10 7 0,305 0,310 10 3,10 x 10 7 0,275 0,315 3. 4 0,28 10 0,27 9 2,79 x 10 7 0,351 0,350 10 3,5 x 10 7 0,278 0,349 4. 6 0,408 10 0,38 4 3,84 x 10 7 0,476 0,430 10 4,30 x 10 7 0,36 0,383 5. 8 0,31 10 0,31 9 3,19 x 10 7 0,336 0,358 10 3,58 x 10 7 0,328 0,38 6. 10 0,28 10 0,31 3 3,13 x 10 7 0,284 0,335 10 3,35 x 10 7 0,345 0,385 61 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 R er at a OD 600 waktu kontak Jam OD 600 awal inkubasi OD 600 akhir inkubasi Pengukuran OD 600 terhadap kultur sel ragi dilakukan pada jam ke-6 sebelum dikontakkan dengan larutan Pb 2+ dan ion Cd 2+ . Pengukuran berikutnya dilakukan pada jam ke-16. Konsentrasi ion logam yang terbiosorpsi oleh sel ragi diukur menggunakan SSA pada jam ke-6 untuk konsentrasi awal dan jam ke-16 untuk konsentrasi akhir. Berdasarkan data OD 600 seperti yang tersaji pada Tabel 11 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terhadap pertumbuhan ragi S. cerevisiae setelah dikontakkan dengan larutan Pb 2+ dan ion Cd 2+ . Pada rentang jam ke-0 sampai jam ke-6 menunjukkan bahwa semakin lama waktu kontak antara sel ragi dengan larutan yang mengandung ion logam maka semakin besar pula rerata OD 600 . Data ini memberi gambaran bahwa ragi masih dapat tumbuh meskipun adanya ion logam Pb 2+ dan ion logam Cd 2+ , walaupun keberadaannya mampu menghambat pertumbuhan ragi. Hubungan antara OD 600 kultur sel pada variasi waktu kontak dengan ion logam Pb 2+ dan ion logam Cd 2+ disajikan pada Gambar 13. Gambar 13. Hubungan antara OD 600 Sel Ragi S. cerevisiae Sebelum dan Sesudah Dikontakkan pada Variasi Waktu Kontak dengan Ion Pb 2+ dan Cd 2+ . 62 Persamaan garis regresi linier yang digunakan untuk menghitung konsentrasi ion Pb 2+ yang terserap yaitu Y= 0,03087x + 0,002, dengan variabel x yang menandakan besarnya konsentrasi Pb 2+ dalam ppm, serta variabel Y yang menggambarkan besarnya absorbansi larutan. Data hasil pengukuran SSA mengenai konsentrasi ion Pb 2+ yang terbiosorpsi oleh S. cerevisiae disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Konsentrasi Ion Pb 2+ yang Terbiosorpsi pada Waktu Kontak dengan Interferensi Cd 2+ No. Waktu Kontak Jam Pb 2+ Awal, Penambahan Cd 2+ ppm Rata- rata Pb 2+ Akhir, Setelah Penambahan Cd 2+ ppm Rata- rata Pb 2+ Terbiosorp si ppm 1. 15,23 15,34 13,89 13,030 2,31 15,45 12,17 2. 2 15,63 15,68 12,19 12,345 3,33 15,72 12,5 3. 4 15,43 15,38 10,36 10,480 4,90 15,32 10,6 4. 6 15,25 15,29 13,39 8,360 6,93 15,32 3,33 5. 8 15,98 15,80 8,7 8,955 6,85 15,62 9,21 6. 10 15,18 15,26 10,621 10,982 4,28 15,34 11,342 Hasil pada Tabel 12, dapat diilustrasikan melalui Gambar 14 yang menunjukkan hubungan antara variasi waktu kontak dengan konsentrasi ion Pb 2+ yang terbiosorpsi dengan adanya interferensi Cd 2+ . Dalam grafik ini dapat dilihat 63 waktu kontak maksimum dari ragi S. cerevisiae yang media pertumbuhannya mengandung ion logam Pb 2+ dengan adanya interferensi Cd 2+ . Gambar 14. Grafik Hubungan antara Variasi Waktu Kontak dengan Konsentrasi Ion Pb 2+ yang Terbiosorpsi dengan Adanya Interferensi Cd 2+ . Melalui konsentrasi Pb 2+ yang terbiosorpsi dapat dilakukan perhitungan efisiensi biosorpsi yang disajikan melalui Tabel 13. Tabel 13. Efisiensi Biosorpsi Ion Logam Pb 2+ dengan Interferensi Cd 2+ pada Variasi Waktu Kontak No. Sampel Waktu Kontak Jam Efisiensi Biosorpsi 1. A 15,06 2. B 2 21,24 3. C 4 31,84 4. D 6 45,31 5. E 8 43,32 6. F 10 28,04 2 4 6 8 10 2 3 4 5 6 7 K o n se n tr as i P b 2+ y an g t er b io so rp si p p m waktu jam B 64 2 4 6 8 10 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 E fis iens i P en yer ap an Waktu Kontak Jam Hasil perhitungan efisiensi penyerapan dapat dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara efisiensi biosorpsi ion logam Pb 2+ oleh sel ragi S. cerevisiae dengan variasi waktu kontak dengan interferensi Cd 2+ yang disajikan pada Gambar 15. Gambar 15. Efisiensi Biosorpsi Ion Logam Pb 2+ oleh Sel Ragi S. cerevisiae pada Variasi Waktu Kontak dengan Interferensi Cd 2+ Gambar 15 menunjukkan besarnya efisiensi biosorpsi ion Pb 2+ yang terinterferensi ion Cd 2+ pada variasi waktu kontak, terjadi kenaikan efisiensi pada jam ke-0 hingga jam ke-6. Pada jam ke-6 terjadi penyerapan ion Pb 2+ secara maksimal, kemudian pada jam ke-8 hingga jam ke-10 penyerapan ion Pb 2+ oleh ragi S. cerevisiae telah menurun. Penurunan jumlah biosorspi ini mengindikasikan bahwa ragi S. cerevisiae telah berada pada kondisi jenuh oleh adanya ion logam Pb 2+ dan ion logam Cd 2+ . Berdasarkan data tersebut pula dikatakan bahwa waktu kontak maksimum antara sel ragi dengan ion logam Pb 2+ terjadi pada jam ke-6 dengan konsentrasi ion 65 yang terserap sebesar 6,93 ppm dan efisiensi sebesar 45,31. Data ini menunjukkan bahwa pada rentang waktu tersebut memungkinkan seluruh sisi aktif penyusun S. cerevisiae telah berikatan dengan ion logam Pb 2+ yang terdapat dalam media pertumbuhan. Selanjutnya dapat dilakukan perbandingan antara efisiensi biosorpsi ion logam Pb 2+ tanpa dan dengan interferensi Cd 2+ pada variasi waktu kontak. Adanya perbandingan ini untuk mengetahui waktu optimum pengikatan ion logam Pb 2+ . Tabel 14. Efisiensi Biosorpsi Ion Logam Pb 2+ tanpa dan dengan Interferensi Cd 2+ pada Variasi Waktu Kontak No. Waktu Kontak Jam Efesiensi Biosorpsi Tanpa Interferensi Cd 2+ Interferensi Cd 2+ 1. 58,47 15,06 2. 2 69,17 21,24 3. 4 75,08 31,84 4. 6 81,01 45,31 5. 8 71,67 43,32 6. 10 73,63 28,04 Selanjutnya melalui tabel efisiensi di atas dapat digambarkan grafik yang menyatakan hubungan antara perbandingan efisiensi penyerapan tanpa dan dengan interferensi vs waktu kontak. Grafik efisiensi penyerapan ion Pb 2+ tanpa dan dengan interferensi disajikan melalui Gambar 16. 66 2 4 6 8 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 E fi si en si P en ye ra p an Waktu Jam efisiensi penyerapan ion Pb 2+ tanpa interferensi efisiensi penyerapan ion Pb 2+ dengan interferensi Gambar 16. Perbandingan Efisiensi Biosorpsi Ion Logam Pb 2+ oleh Sel Ragi S. cerevisiae Tanpa dan dengan Interferensi Cd 2+ pada Variasi Waktu Kontak Berdasarkan Gambar 16 menunjukkan bahwa waktu kontak optimum tanpa dan dengan interferensi Cd 2+ terjadi pada waktu kontak 6 jam. Namun dapat dilihat melalui grafik efisiensi biosorpsi ion Pb 2+ dengan menggunakan interferensi Cd 2+ lebih mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelumnya. Penurunan ini dapat disebabkan adanya ion penganggu yang terdapat dalam media, sehingga menghambat proses biosorpsi ion Pb 2+ , serta dengan adanya ion pengganggu berupa Cd 2+ yang menyebabkan adanya kompetisi pengikatan ion logam dalam dinding sel. Berdasarkan teori asam-basa lewis lunak-keras, gugus S 2- yang terdapat pada dinding sel terletak pada daerah basa lunak dan Cd 2+ terletak pada asam lunak sehingga akan lebih mudah berikatan dibandingkan dengan ion logam Pb 2+ yang terletak pada daerah asam intermediate. 67

F. Pengaruh pH Media terhadap Efisiensi Biosorpsi Ion Pb