55
dengan nilai OD
600
sebesar 0,248. Pada konsentrasi tersebut sel S. cerevisiae masih tumbuh dengan baik. Untuk penelitian selanjutnya menggunakan konsentrasi ion
Cd
2+
sebesar 20 ppm, hal ini karena jika menggunakan konsentrasi ion Cd
2+
sebesar 25 ppm sel S. cerevisiae berada pada fase pertumbuhan maksimum dan akan menyebabkan pertumbuhan ragi S. cerevisiae tidak optimal. Konsentrasi 20
ppm ini digunakan untuk mengetahui efisiensi biosorpsi ion Pb
2+
pada variasi waktu kontak dan pH media dengan interferensi Cd
2+
.
D. Pengaruh Waktu Kontak terhadap Efisiensi Biosorpsi Ion Pb
2+
Profil pertumbuhan ragi S. cerevisiae saat dikontakkan dengan larutan Pb
2+
sebesar 15 ppm pada variasi waktu kontak selama 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 jam disajikan pada Tabel 8. Pengukuran OD
600
dilakukan sebelum dikontakkan dengan larutan Pb
2+
, yaitu pada jam ke-6 dan setelah dikontakkan selama 10 jam, pada jam ke-16. Pengukuran konsentrasi Pb
2+
dilakukan dengan menggunakan SSA terhadap kultur sel pada jam ke-6 untuk mengetahui konsentrasi awal dan pada
jam ke-16 untuk mengetahui konsentrasi akhir Pb
2+
. Berdasarkan data besarnya OD
600
pada Tabel 8 menunjukkan bahwa waktu kontak dapat mempengaruhi pertumbuhan ragi S. cerevisiae pada media yang
mengandung Pb
2+
15 ppm.
56
Tabel 8. OD
600
Ragi S. cerevisiae pada Variasi Waktu Kontak
No. Waktu
Kontak Jam
OD
600
Awal Pengen-
ceran Rata
-rata Konsen-
trasi SelmL
OD
600
Akhir Rata
-rata Pengen-
ceran x Konsen-
trasi Selml
1. 0,266
10 0,26
2, 63 x 10
7
0,290 0,30
10 3,00 x
10
7
0,260 0,310
2. 2
0,360 10
0,37 3,69 x
10
7
0,422 0,44
10 4,40 x
10
7
0,378 0,458
3. 4
0,385 10
0,39 3,87 x
10
7
0,474 0,44
1 10
4,41 x 10
7
0,389 0,408
4. 6
0,408 10
0,38 3,84 x
10
7
0,486 0,47
7 10
4,77 x 10
7
0,360 0,468
5. 8
0,366 10
0,35 3,52 x
10
7
0,420 0,41
7 10
4,17 x 10
7
0,337 0,413
6. 10
0,297 10
0,33 3,34 x
10
7
0,371 0,37
7 10
3,77 x 10
7
0,371 0,382
Pada variasi waktu 0 sampai dengan 6 jam nilai OD
600
mengalami peningkatan dan menurun mulai variasi waktu 8 jam dan 10 jam. Hal ini
menandakan bahwa sel S. cerevisiae masih dapat tumbuh dengan baik pada rentang waktu 0-6 jam, meskipun adanya ion Pb
2+
dalam media pertumbuhan ragi. Hasil pada Tabel 8, dapat diilustrasikan melalui Gambar 10 yang menunjukkan
bahwa semakin lama variasi waktu media yang mengandung larutan ion Pb
2+
menyebabkan semakin kecil rerata OD
600
. Semakin kecil rerata OD
600
ini dapat disebabkan adanya ion Pb
2+
dalam media yang dapat menghambat pertumbuhan sel S. cerevisiae.
57
Gambar 10. Hubungan antara OD
600
Sel Ragi S. cerevisiae Sebelum dan Sesudah Dikontakkan pada Variasi Waktu Kontak.
Data mengenai selisih antara konsentrasi Pb
2+
awal dengan konsentrasi Pb
2+
akhir menggambarkan jumlah ion logam yang terserap oleh S. cerevisiae. Besarnya data tersebut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan garis
regresi linier dari kurva kalibrasi larutan standar Pb
2+
yang memiliki persamaan Y= 0,03087x + 0,002, dengan variabel x yang menandakan besarnya konsentrasi
Pb
2+
dalam ppm, serta variabel Y yang menggambarkan besarnya absorbansi larutan. Data hasil pengukuran SSA mengenai konsentrasi ion Pb
2+
yang terbiosorpsi oleh S. cerevisiae disajikan pada Tabel 9.
-1 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
0.00 0.05
0.10 0.15
0.20 0.25
0.30 0.35
0.40 0.45
0.50
R er
at a
OD
600
Waktu Kontak Jam OD
600
awal inkubasi OD
600
akhir inkubasi
58
2 4
6 8
10 9
10 11
12 13
K on
s en
tr as
i ion P
b
2+
y an
g ter
bios or
ps i
pp m
Waktu jam
B
Tabel 9. Konsentrasi Ion Pb
2+
yang Terbiosorpsi pada Variasi Waktu Kontak
No Waktu
Kontak Jam
Pb
2+
Awal ppm
Rata- rata
Pb
2+
Akhir ppm
Rata-rata Pb
2+
Terabsorpsi ppm
1. 15,34
15,34 6,78
6,37 8,97
15,26 5,96
2. 2
15,15 15,15
5,23 4,67
10,48 15,88
4,11 3.
4 15,15
15,4 4,28
3,775 11,375
15,65 3,27
4. 6
15,98 15,98
4,41 3,035
12,945 15,32
1,66 5.
8 15,9
15,9 4,34
4,505 11,395
15,56 4,67
6. 10
15,72 15,72
4,04 4,145
11,575 15,42
4,25
Hasil pada Tabel 9, dapat diilustrasikan melalui Gambar 11 yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi Pb
2+
yang terbiosorpsi dengan waktu kontak. Dalam grafik ini dapat dilihat waktu kontak maksimum dari ragi S.
cerevisiae yang media pertumbuhannya mengandung ion logam Pb
2+
.
Gambar 11.
Grafik Hubungan antara Variasi Waktu Kontak dengan Konsentrasi Ion Pb
2+
yang terbiosorpsi.
59
Melalui konsentrasi Pb
2+
yang terbiosorpsi dapat dilakukan perhitungan efisiensi biosorpsi yang disajikan melalui Tabel 10.
Tabel 10. Efisiensi Biosorpsi Ion Logam Pb
2+
pada Variasi Waktu Kontak
No. Sampel
Waktu Kontak Jam
Efisiensi Biosorpsi
1. A
58,47 2.
B 2
69,17 3.
C 4
75,08 4.
D 6
81,01 5.
E 8
71,67 6.
F 10
73,63 Berdasarkan perhitungan dari Tabel 10 dapat dibuat grafik yang menyatakan
hubungan antara efisiensi penyerapan S. cerevisiae dengan variasi waktu kontak.
Gambar 12. Efisiensi Biosorpsi Ion Logam Pb
2+
oleh Sel Ragi S. cerevisiae pada Variasi Waktu Kontak
Pada Gambar 12 menunjukkan bahwa konsentrasi ion Pb
2+
yang terbiosorpsi oleh sel ragi S. cerevisiae mengalami kenaikan pada jam ke-2 hingga jam ke-4 dan
maksimum pada jam ke-6 dengan efisiensi sebesar 81,01. Konsentrasi ion Pb
2+
2 4
6 8
10 55
60 65
70 75
80 85
E fis
iens i
P en
y er
ap an
Waktu Kontak Jam
60
yang terserap mengalami penurunan pada jam ke-8 sampai ke-10. Penurunan efisiensi biosorpsi terjadi karena ragi mengalami kejenuhan serta dapat pula
dimungkinkan karena petumbuhan ragi terhambat oleh adanya ion Pb
2+
. Data rerata OD
600
kultur sel dan konsentrasi ion logam Pb
2+
dalam sampel menunjukkan bahwa ragi masih dapat tumbuh dan memiliki efisiensi penyerapan
logam Pb
2+
maksimum pada waktu kontak 6 jam.
E. Interferensi Ion Cd