Gambaran Pelaksanaan Penelitian Penggunaan Pestisida

67 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 GAMBARAN UMUM

4.1.1 Gambaran Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Ngablak dan Puskesmas Pakis, Kabupaten Magelang dengan pengambilan total sampel sebanyak 50 responden. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 2 minggu, yaitu mulai dari tanggal 15 sampai dengan 28 Mei 2016. Responden penelitian diambil dari warga desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ngablak dan Puskesmas Pakis, yaitu terdiri dari 36 desa. Kelompok kasus diambil dari catatan kelahiran yang terdapat di puskesmas, kemudian dilakukan penelusuran ke rumah-rumah untuk dilakukan wawancara dan observasi. Sedangkan responden dengan kelompok kontrol didapatkan dari tetangga kelompok kasus yang memiliki riwayat melahirkan kurang dari 1 tahun. Pelaksanaan penelitian ini dibantu oleh satu orang personil yang berdomisili di wilayah penelitian, sehingga dapat mempermudah dalam penelusuran alamat responden.

4.1.2 Penggunaan Pestisida

Berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa jenis pestisida yang sering digunakan oleh petani di Kecamatan Ngablak dan Kecamatan Pakis. Berikut ini merupakan daftar pestisida yang digunakan oleh responden dalam penelitian ini. Data berikut tidak dapat mewakili semua petani yang ada di wilayah Kecamatan Ngablak dan Kecamatan Pakis karena hanya diambil sampel saja. 68 Tabel 4.1 Karakteristik Pestisida yang Digunakan Petani di Kecamatan Ngablak dan Kecamatan Pakis. No. Nama Dagang Jenis Bahan Aktif Golongan 1 Rizotin Insektisida Sipermetrin 100 gl Piretroid 2 Dursban Insektisida Klorpirifos 200 gl Organofosfat 3 Profile Insektisida Profenofos 430 gl Organofosfat 4 Curacron Insektisida Profenofos 430 gl Organofosfat 5 Imidor Insektisida Imidakloprid 50 gl Nitroimidazolidin, neonikotinoid 6 Demolish Insektisida Abamektin 18 gl Amidin, Avermectin 7 Furadan Insektisida Karbofuran 3 Karbamat 8 Lannate Insektisida Metomil 25 Karbamat 9 Fra-red Insektisida Klorfenapir 250 gl Pirol 10 Kardan Insektisida Kartap hidroklorida 4 - 11 Matador Insektisida Lamda sihalotrin 25 gl Piretroid, trifluo rometil 12 Thiodan Insektisida Endosulfan 0,2 Organoklorin 13 Ammate Insektisida Indosakarb 150 gl - 14 Basudin Insektisida Diazinon 0,12 Organofosfat 15 Dasinon Insektisida Metil parathion Organofosfat 16 Antracol Fungisida Propineb 70 Karbamat 17 Daconil Fungisida Klorotalonil 500 gl Kloronitile 18 Raban Fungisida Mankozeb 80 Ditiokarbamat, organomangan, organo-seng 19 Siodan Fungisida Simoksanil 20 Urea 20 Manteb Fungisida Mankozeb 80 Ditiokarbamat, organomangan, organo-seng 21 Dapper Fungisida Klorotalonil 75 Kloronitile 22 Antila Fungisida Mankozeb 80 Ditiokarbamat, organomangan, organo-seng 23 Manzate Fungisida Mancozeb 83 Ditiokarbamat, organomangan, organo-seng 24 Acrobat Fungisida Dimetomorf 50 Morfolin 69 No. Nama Dagang Jenis Bahan Aktif Golongan 25 Topsin Fungisida Metil tiofanat 75 Karbamat 26 Dithane Fungisida Mancozeb 80 Ditiokarbamat, organomangan, organo-seng 27 Sidazeb Fungisida Mancozeb 80 Ditiokarbamat 28 Goal Herbisida Oksifluoren 240 gl Diphenyl-ether 29 RoundUp Herbisida Isopropil amina glifosat 865 gl Organofosfat 30 Allypus Herbisida 2,4-D natrium 75, metil metsulfuron 0,7 dan etil klorimuron 0,7 - Sumber: Data Primer Penelitian, 2016 Berikut ini jenis pestisida yang biasa digunakan oleh responden kelompok kasus dalam penelitian ini. Tabel 4.2 Jenis Pestisida pada Responden Kasus No. Nomor Responden Jenis pestisida Insektisida Fungisida Herbisida 1 R01 1, - 28, 2 R02 3, 16, - 3 R03 1,4 - - 4 R04 1, 16, - 5 R05 12,4 16, - 6 R06 11, - 28 7 R07 5, 17, 29 8 R08 10, 19, - 9 R09 11,13 16,18, 29 10 R10 4,11, 16,20, 17 28,29 11 R11 11,10 16,17, 28 12 R12 1, 26, - 13 R13 11, 19,23 - 14 R14 11, 24,25,27, - 15 R15 1,3 - - 16 R16 3,6,8, 16, 29 17 R17 1,2, 19,20 29 18 R18 1,4 - - 70 No. Nomor Responden Jenis pestisida Insektisida Fungisida Herbisida 19 R19 2,11, 16,17 28, 20 R20 11,15 25, - 21 R21 14, - - 22 R22 3,9,11 16,17 30 23 R23 3, 16,17 - 24 R24 3,11,15 16 - 25 R25 11, 15 25 - nomor insektisidafungisidaherbisida merujuk pada tabel 4.1 Berdasarkan tabel tersebut maka dapat diketahui bahwa merk insektisida yang sering dipakai oleh responden kelompok kasus antara lain: Matador , Rizotin , Profile , dan Curacron. Matador dan Rizotin merupakan golongan pestisida piretroid yang memiliki bahan aktif lamda sihalotrin 25 gl dan sipermetrin 100 gl , sedangkan Curacron dan Profile termasuk golongan pestisida organofosfat yang berbahan aktif profenofos 430 gl. Fungisida yang sering digunakan oleh petani kelompok kasus bermerk Antracol dan Daconil dengan bahan aktif propineb 70 dan klorotalonil 500 gl yang termasuk pestisida karbamat . Sedangkan herbisida yang paling banyak digunakan adalah Goal dan RoundUp yang termasuk golongan organofosfat . Selain itu petani juga menggunakan pengatur tumbuh tanaman seperti Atonik, Gandasil, Progip dan Agrotonik. Menurut Material Safety Data Sheet MSDS beberapa jenis pestisida yang banyak digunakan kelompok kasus tersebut tidak bersifat toksik terhadap sistem reproduksi atau tidak bersifat teratogenik, antara lain Rizotin, Curacron, Imidor, Profile, Carbofuran, Lannate, Diazinon, Matador, Dasinon , dan Daconil . Beberapa merk pestisida yang bersifat teratogenik berdasarkan MSDS adalah Durshban, Demolish, Antracol, Goal, dan Round Up. Pada MSDS disebutkan 71 bahwa pengujian pada tikus memiliki efek peningkatan kematian keturunan pada induk yang terpapar Durshban yang berbahan aktif Klorpirifos 200 gl. Demolish, Antracol dan Goal dapat menyebabkan gangguan perkembangan embrio tikus sehingga menyebabkan kelahiran cacat. Selain itu, pestisida merk Round Up dapat menghambat perkembangan embrio pada induk yang terpapar dan dapat berpengaruh terhadap berat badan induk dan anak Shyngenta, MSDs.

4.2 HASIL PENELITIAN