77
Berdasarkan tabel 4.12 hasil dari uji
chi square
diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas paparan pestisida dengan
kejadian BBLR. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai-
p value
yang diperoleh 0,05 yaitu 0,077.
4.2.2.3 Hubungan antara Pencampuran Pestisida dengan Kejadian BBLR
Hasil perhitungan tabel silang antara pencampuran pestisida dengan kejadian BBLR dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini.
Tabel 4.13 Tabulasi Silang antara Pencampuran Pestisida dengan Kejadian BBLR
Pencampuran pestisida
Kejadian BBLR Jumlah
Nilai-
p
BBLR Tidak BBLR
N n
N
Buruk 2
8 2
4 0,490
Baik 23
92 25
100 48
96 Total
25 100
25 100
50 100
Pada hasil tabulasi silang terdapat nilai
expected count
kurang dari 5 lebih dari 20, sehingga tidak memenuhi syarat uji
chi square,
maka digunakan uji alternatif yaitu uji
fisher
. Hasil dari uji
fisher
menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pencampuran pestisida dengan kejadian BBLR.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai-
p
yang diperoleh 0,05 yaitu 0,490.
4.2.2.4 Hubungan antara Kelengkapan APD dengan Kejadian BBLR
Hasil perhitungan tabel silang antara intensitas paparan pestisida dengan kejadian BBLR dapat dilihat pada tabel berikut.
78
Tabel 4.14 Tabulasi Silang antara Kelengkapan APD dengan Kejadian BBLR Kelengkapan
APD
Kejadian BBLR Jumlah
Nilai-
p
OR BBLR
Tidak BBLR n
n N
Tidak lengkap 24
96 14
56 38
76 0,003
18,857 Lengkap
1 4
11 44
12 24
Total 25
100 25
100 50
100
CI 95 = 2.195 - 161.985
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelengkapan alat pelindung diri APD yang dipakai saat bekerja
di ladang dengan kejadian BBLR di Kecamatan Ngablak dan Kecamatan Pakis yaitu dengan nilai-
p
0,003. Perhitungan
risk estimate
diperoleh
odds ratio
OR sebesar 18,857. Hal tersebut dapat diartikan bahwa ibu hamil yang bekerja di
ladang dengan menggunakan APD yang tidak lengkap berisiko mengalami BBLR 18,857 kali dibandingkan menggunakan APD lengkap.
4.2.2.5 Hubungan antara Penanganan Peralatan Penyemprotan dengan
Kejadian BBLR
Hasil perhitungan dari uji
chi square
antara penanganan peralatan penyemprotan dengan kejadian BBLR dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.15 Tabulasi Silang Penanganan Peralatan Penyemprotan dengan BBLR Penanganan
peralatan penyemprotan
Kejadian BBLR Jumlah
Nilai-
p
BBLR Tidak BBLR
N n
N
Buruk 5
20 5
20 10
20 1,00
Baik 20
80 20
80 40
80 Total
25 100
25 100
50 100
Berdasarkan tabel 4.15 hasil dari uji
chi square
diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas paparan pestisida dengan
79
kejadian BBLR. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai-
p value
yang diperoleh 0,05 yaitu 1,00.
4.2.2.6 Hubungan antara Penyimpanan Pestisida dengan Kejadian BBLR
Hasil perhitungan dari uji
chi square
antara penanganan peralatan penyemprotan dengan kejadian BBLR dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.16 Tabulasi Silang antara Penyimpanan Pestisida dengan Kejadian BBLR Penyimpanan
pestisida
Kejadian BBLR Jumlah
Nilai-
p
OR BBLR
Tidak BBLR n
n N
Di dalam rumah 19
76 5
20 24
48 0,001
12,667 Di luar rumah
6 24
20 80
26 52
Total 25
100 25
100 50
100
CI 95 = 3.308 - 48.504
Berdasarkan tabel 4.16 hasil uji
chi square
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penyimpanan pestisida dengan kejadian BBLR
dengan nilai-
p
0,001. Perhitungan
risk estimate
diperoleh
odds ratio
OR sebesar 12,667. Hal tersebut dapat diartikan bahwa penyimpanan pestisida di dalam
rumah responden lebih berisiko mengalami BBLR 12,667 kali dibandingkan dengan penyimpanan pestisida di luar rumah responden.
80
BAB V PEMBAHASAN
5.1 FAKTOR RISIKO PAPARAN PESTISIDA YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN BBLR 5.1.1
Hubungan antara Pekerjaan Ibu Hamil yang Berkaitan dengan Pestisida dengan Kejadian BBLR
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan ibu hamil terkait pestisida dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah
BBLR di wilayah kerja Puskesmas Ngablak dan Puskesmas Pakis dengan nilai-
p volue
0,05, yaitu sebesar 0,014, artinya bahwa ibu hamil yang melakukan
kegiatan pertanian yang berhubungan langsung dengan pestisida lebih berisiko terpapar pestisida, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya BBLR.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari dkk. 2012 di Wanasari Kabupaten Brebes, yaitu menyebutkan bahwa
keterlibatan ibu hamil dalam kegiatan pertanian dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi BBLR dengan nilai
p-value
0,019,
RP
3,556,
CI
1,183-10,687. Keterlibatan ibu hamil dalam pertanian terdiri dari berbagai jenis pekerjaan dan
beberapa diantaranya terlibat langsung dengan pestisida, misalnya ketika ibu menyiapakan dan mencampur pestisida atau menyemprot tanaman di ladang.
Keterlibatan ibu hamil tersebut dapat menyebabkan adanya pajanan pestisida yang terakumulasi pada tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam kandungan dan dapat menyebabkan bayi lahir dengan BBLR.