91
H. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya Nana Sudjana dan Ibrahim,
2001:120. Menurut Sugiyono 2009:121 instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa, reliabilitas
merupakan keajegan konsistensi suatu instrumen yang digunakan untuk menunjukkan sejauhmana dapat memberikan hasil yang relatif
sama bila dilakuan pada waktu yang berlainan sehingga dapat dipercaya dan diandalkan.
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan reliabilitas konsistensi antar rater. Reliabilitas konsistensi antar rater yaitu prosedur
pemberian skor terhadap suatu instrumen yang dilakukan oleh beberapa orang rater Saifuddin Azwar, 1997. Menurut Ahmad Rohani, 2010
keterandalan antar rater yaitu koefisien kesepakatan antar pengamat rater. Wahyu Widhiarso 2009:13 mengemukakan reliabilitas antar
rater dipakai menilai konsistensi beberapa rater dalam menilai suatu obyek semakin banyak kemiripan hasil penilaian antara satu rater
dengan rater lainnya maka koefisien yang dihasilkan tinggi. Uji reliabilitas instrumen menggunakan reliabilitas konsistensi
antar rater yaitu kesepakatan antar pengamat. Dengan demikian, langkah untuk mengetahui reliabilitas instrument ini, dilakukan melalui
92
pemberian skor oleh judgment ahli, terhadap kualitas isi instrument unjuk kerja menggunakan checklist dengan skala penilaian yaitu layak=
1 dan tidak layak= 0, dimana jumlah itemnya 6. Adapun item penilaian terhadap
reliabilitas instrument,
dapat dilihat
melalui kisi-kisi
kelayakan instrument unjuk kerja yang terdapat di bawah ini:
Tabel 11. Kisi-kisi kelayakan instrumen penilaian unjuk kerja Variabel
Aspek Indikator
No
Pencapaian Kompetensi
ketrampilan kerajinan
manipulating fabric
Kualitas isi lembar
penilaian unjuk
kerja Kesesuaian isi penilaian unjuk kerja dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar 1
Kejelasan aspek penilaian 2
Keruntutan aspek penilaian dan indikator keberhasilan
3 Kejelasan
kriteria pencapaian
indikator keberhasilan
4 Kejelasan pembobotan setiap aspek penilaian
5 Kejelasan penentuan nilai akhir
6 Berdasarkan kisi-kisi instrument di atas, kemudian dihitung
jumlah skor yang dinyatakan layak dan tidak layak oleh judgment. Setelah diperoleh hasil dari tabulasi skor, kemudian dikategorikan
kualitas instrument penilaian unjuk kerja berdasarkan perhitungan statistik perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
Adapun pengkategorian kualitas instrument unjuk kerja dan hasil uji validitas dan reliabilitas instrument, yakni seperti berikut
Tabel 12. Pengkategorian kualitas instrument unjuk kerja Kategori
Skor Interpretasi
Layak ≥3 – 6
Instrumen unjuk kerja dinyatakan layak digunakan untuk pengambilan data
Tidak Layak
0 – 3 Instrumen
unjuk kerja
dinyatakan tidak
layak digunakan untuk pengambilan data
93
Setelah diperoleh hasil pengkategorian kualitas instrument unjuk kerja melalui perhitungan perhitungan pengakategorian selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran, kemudian didapatkan hasil reliabilitas instrument melalui kesepakatan judgment. Reliabilitas konsistensi antar
rater ini diperoleh berdasarkan hasil skor yang diberikan oleh judgment, yang kemudian dikategorikan menjadi layak dan tidak layak. Adapun
rangkuman hasil skor yang diperoleh dari judgment rater yaitu:
Tabel 13. Rangkuman hasil uji validitas dan reliabilitas kualitas instrumen unjuk kerja
Judgment Expert
Perolehan Skor
Hasil
Ahli 1 4
Layak digunakan untuk pengambilan data Ahli 2
6 Layak digunakan untuk pengambilan data
Ahli 3 6
Layak digunakan untuk pengambilan data Berdasarkan tabel 13. di atas, maka dapat dijelaskan bahwa hasil
skor yang diberikan oleh para judgment rater terhadap item-item aspek penilaian kelayakan instrumen unjuk kerja yaitu; rater pertama
memberikan skor 4 rater kedua memberikan skor 6, dan rater ketiga memberikan skor 6. Dengan demikian, hasil skor yang diberikan oleh
ketiga rater apabila dikategorikan dalam kualitas instrumen, maka ketiga hasil skor dinyatakan sudah layak digunakan untuk pengambilan
data. Artinya, instrumen penelitian tersebut sebelum digunakan untuk pengambilan data telah valid layak dan reliabel andal, hasil
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5
94
I. Teknik Penggumpulan data
Pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Teknik penggumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan : 1. Penilaian unjuk kerja
Pencapaian kompetensi pada penelitian ini difokuskan pada pencapaian kompetensi membuat manipulating fabric dengan sulam
pita pada kerajinan gantungan kunci. Oleh sebab itu, pengukuran pencapaian
kompetensi menggunakan
penilaian unjuk
kerja. Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian berdasarkan hasil
pengamatan untuk menilai perbuatan atau praktek kerja siswa. Penilaian unjuk kerja ini dilakukan oleh guru mata pelajaran
keterampilan di SMP Negeri 2 Piyungan dengan menilai satu persatu siswa dari persiapan, proses pembuatan manipulating fabric, sampai
hasil produk yang dihasilkan siswa. 2. Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya- karya dari seseorang
Sugiyono, 2008:240. Dokumen yang akan digunakan sebagai alat penggumpul data berupa silabus, foto- foto hasil karya siswa, dan
hasil nilai siswa yang diberikan oleh guru.
95
J. Teknik Analisis Data