Keterampilan Kerajinan Manipulating Fabric

30

d. Keterampilan Kerajinan Manipulating Fabric

Pembelajaran keterampilan kerajinan manipulating fabric pada penelitian ini, difokuskan pada standar kompetensi membuat produk kerajinan jahit dan sulam dalam mata pelajaran keterampilan kelas VII semester 2 di SMP Negeri 2 Piyungan, dengan kompetensi dasar membuat manipulating fabric dengan sulam pita pada kerajinan gantungan kunci. Sulam pita adalah suatu teknik menghias kain dengan cara menjahitkan pita ke atas benda yang akan dihias menggunakan berbagai macam tusuk hias AJ. Boesra, 2006:20. Ada dua jenis sulam pita yaitu Japanese style Gaya Jepang dan Eropa Style Gaya Eropa. Perbedaan antara sulam pita Jepang dan sulaman pita Eropa terletak pada pengaplikasian kain sulam pita dan bentuk motif sulam. Untuk kain sulam pita gaya Jepang dapat langsung diaplikasikan pada baju sulam pita atau motif sulaman di atas kain, sedangkan sulam pita gaya Eropa harus dibentuk terlebih dahulu menyerupai motif corsase ataupun motif sulaman daun baru bisa diaplikasikan ke kain sulaman dengan cara dijahit ataupun direkatkan http:www.geocities.commenyulam.htm. diakses 24.10.2009. Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan sulam pita banyak jenisnya. Salah satu teknik sulam pita yang digunakan dalam penelitian ini adalah sulam pita teknik gathering. 31 Gathering adalah teknik manipulasi merekayasa bahan dengan menggunakan 1 atau lebih setikan baik dengan mesin maupun tangan yang kemudian ditarik sehingga membentuk kerutan secara merata Collete Wolf, 1996: 3. Dalam pembuatan sulam pita, gathering termasuk sulam pita gaya Eropa style. Sulam pita teknik gathering adalah teknik membuat bentuk bunga dengan pita yang menggumpul. Tekniknya dipadu dengan running stitch, yaitu pita dijahit dengan benang jahit menggunakan running stitch. Efeknya tergantung pada lebar pita, penempatan running stich di tengah, di tepi, atau zig-zag serta jarak running stitch-nya. Jarak tusuk kecil memberikan efek gelombang yang halus sedangkan jarak tusuk lebar menghasilkan gelombang yang besar dan dalam AJ. Boesra, 2006:22. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa sulam pita teknik gathering adalah teknik membuat kerutan menggunakan pita dengan cara menjelujur pita kemudian ditarik sampai terbentuk hasil yang diinginkan. Menurut Colette Wolf dalam Marniati 2005 ada beberapa kompetensi yang harus dikuasi dalam keterampilan membuat manipulating fabric yaitu 1 Fabric tekstil Setiap tekstil kain memiliki karakteristik tertentu Untuk membuat manipulating fabric, dapat menggabungkan beberapa teknik, dalam hal ini yaitu teknik sulam yang diaplikasikan pada kain sehingga menghasilkan suatu bentuk tekstil baru. 32 2 Color texture patter warna permukaan kain corak atau pola Faktor warna, kilau permukaan kain dan corak atau pola yang ada pada bahan tekstil harus diperhatikan karena dapsat mempengaruhi cahaya, bayangan dan bentuk permukaan kain pada bahan tekstil. 3 Design desain Di dalam membuat manipulating fabric harus diatur dalam suatu komposisi desain yang menarik. Hal ini bergantung pada teknik, yang digunakan, dalam hal ini yakni teknik sulam 4 Scale and propotion skala dan proporsi Pembuatan manipulating fabric harus mempertimbangkan bentuk yang proporsional dengan memainkan skala dalam desain tersebut. 5 Practical applicability hasil yang dapat dipakai secara nyata Pemilihan teknik manipulating fabric, harus mempertimbangkan daya pakainya, seperti perawatannya yang digunakan pada bahan tekstil seperti apakah harus di dry cleaning cuci kering agar tidak rusak, tidak boleh disetrika supaya tidak kempes atau cukup digantung saja. Apapun teknik yang dipilih, yang terpenting tidak menyusahkan dalam pemakaian sehari- hari. 6 Skill ketrampilan menjahit Kompetensi yang terakhir dan terpenting adalah ketrampilan menjahit. Ketrampilan menjahit ini sangat berpengaruh untuk hasil yang maksimal, seperti keterampilan menjahit tangan dalam menggabungkan berbagai teknik jahit dan teknik sulam. 33

e. Pengukuran