19 b.
Tunarungu perseptif adalah ketunarunguan yang terjadi karena terganggunya organ-organ pendengaran yang terdapat dibelahan telinga
bagian dalam, seperti; rumah siput, serabut saraf pendengaran, dan corti.
c. Tunarungu campuran adalah ketunarunguan yang disebabkan karena
rangkaian organ-organ telinga yang berfungsi sebagai penghantar dan penerima rangsang suara mengalami gangguan, sehingga yang tampak
pada telinga tersebut telah terjadi campuran antara ketunarunguan
konduktif dan perspektif.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai klasifikasi anak tunarungu, dapat disimpulkan bahwa penanganan untuk setiap anak tunarungu berbeda-
beda tergantung kondisi kelainan pendengaran, kondisi fisik atau kemampuan intelektualnya. Penanganan berupa pendidikan yang diberikan
kepada anak tunarungu juga harus memperhatikan kebutuhan dasar anak. Karena anak tunarungu sangat miskin dalam hal informasi, maka kebutuhan
pokok anak adalah dalam hal berbicara, sehingga pendidikan yang diberikan hendaknya adalah yang dapat melatih dan memberikan pengalaman
berkomunikasi. Materi dasar sebelum melatih berbahasa dan komunikasi adalah dengan cara memberikan penguasaan kosakata.
B. Kajian Tentang Kemampuan Penguasaan Kosakata
1. Pengertian Kosakata
Kosakata merupakan unsur penting dalam berbahasa. Kosakata terdiri dari kata-kata yang mempunyai makna. Kata merupakan unsur terpenting di
20 dalam bahasa, tanpa kata mungkin tidak ada bahasa, sebab kata itulah yang
merupakan perwujudan dari bahasa Abdul Chaer, 2006:86. Dalam berbahasa, untuk menyerupai suatu informasi yang sesuai memerlukan
ketepatan dalam memiliki kata. Menurut Soenardi Djiwandono 1996:43, mengemukakan pendapat mengenai kosakata sebagai berikut;
“penguasaan kosakata dapat dibedakan menjadi penguasaan kosakata aktif-produktif dan penguasaan yang pasif-reseptif. Kosakata aktif yang
merupakan bagian dari kosakata aktif-produktif adalah kosakata yang dapat digunakan seseorang pemakai bahasa secara wajar dan tanpa
banyak kesulitan, dalam mengungkapkan kesulitan. Kosakata pasif yang merupakan bagian dari kosakata pasif-reseptifadalah kemampuan
seorang pemakai bahasa yang hanya mampu menggunakannya untuk memahami ungkapan bahasa orang lain, tanpa mampu menggunakannya
sendiri secara wajar dalam ungkapan-ungkapannya
” Menurut Soedjito dan Djoko Saryono 2011:3, memberikan definisi
bahwa “kosakata adalah pembendaharaan atau kekayaan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa”. Keraf 1991:24 mengemukakan bahwa kosakata atau
pembendaharaan kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa. Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan bahwa
sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa. Menurut Nurgiyantoro 2001:146 kosakata adalah perbendaharaan
kata atau apa saja yang dimiliki oleh suatu bahasa. Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kosakata adalah salah satu komponen bahasa, dan tidak ada bahasa tanpa kata. Kata adalah tanda atau simbol-simbol untuk mengungkapkan ide-ide
atau sebuah gagasan. Kata-kata tersebut adalah alat yang digunakan untuk bertukar pikiran. Semakin banyak kata yang digunakan oleh seseorang
21 semakin banyak pula ide atau gagasan yang ia kuasai, sehingga ia dapat atau
mampu mengkomunikasikan idenya dengan baik dan efektif. Terkait dengan hal tersebut maka kosakata merupakan unsur terpenting yang harus dimiliki
peserta didik dalam pencapaian empat keterampilan berbahasa. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kosakata merupakan salah satu komponen
kebahasaan yang penting dalam mempelajari bahasa Jerman.
2. Kemampuan Penguasaan Kosakata