Pengertian Anak Tunarungu Kajian Tentang Anak Tunarungu

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Anak Tunarungu

1. Pengertian Anak Tunarungu

Terdapat banyak definisi dari para ahli mengenai pengertian anak tunarungu. Tin Suharmini 2009:35 menyatakan tunarungu adalah anak yang mengalami kerusakan pada indera pendengaran, sehingga tidak dapat menangkap dan menerima rangsang suara melalui pendengaran. Menurut Sutjihati Soemantri 2007:94 mengemukakan bahwa tunarungu adalah mereka yang kehilangan pendengaran baik sebagian hard of hearing maupun seluruhnya deaf yang menyebabkan pendengarannya tidak memiliki nilai fungsional di dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Suparno 2001:9 mengemukakan pendapat tentang pengertian anak tunarungu, sebagai berikut; “secara pedagogis tunarungu dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan seseorang dalam mendapatkan informasi secara lisan, sehingga membutuhkan bimbingan dan pelayan khusus dalam belajarnya di sekolah. Pengertian ini lebih menekankan pada upaya pengembangan potensi penyandang tunarungu, melalui proses pendidikan khusus. Dengan begitu penyandang tunarungu dapat mengembangkan dirinya secara optimal dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari- hari” Edja Sadja ’ah 2005:69 juga berpendapat, bahwa anak tunarungu adalah anak yang karena berbagai hal menjadikan pendengarannya mendapatkan gangguan atau mengalami kerusakan sehingga sangat mengganggu aktivitas kehidupannya. Murni Winarsih 2007:23 mengatakan bahwa anak tunarungu adalah seseorang yang mengalami 11 kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sehingga atau seluruhnya sehingga mempengaruhi kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa anak tunarungu adalah seseorang yang mengalami kelainan atau hambatan pendengaran, baik sebagian atau keseluruhan akibat rusaknya organ atau indera pendengaran dan menyebabkan kemampuan berbahasa dan komunikasi anak rendah, sehingga untuk menanggulanginya membutuhkan pendidikan khusus.

2. Karakteristik Anak Tunarungu

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE MULTISENSORI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUCAPAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK TUNARUNGU.

7 41 51

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN UANG PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBELANJA DI KANTIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

0 0 267

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 2 BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 202

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MENGGUNAKAN MEDIA DOMINO CARD WOPIC PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I DI SLB NEGERI 2 BANTUL.

0 1 290

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI METODE PERMAINAN TEKA-TEKI SILANG BERGAMBAR PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 6 SD DI SLB PGRI TRIMULYO JETIS BANTUL.

0 2 204

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BENDA MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR 2 DI SLB BHAKTI KENCANA BERBAH.

0 1 214

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI MEDIA RANTAI HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS 2 DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN.

0 0 233

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MENGGUNAKAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA TUNARUNGU KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN.

12 80 276

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MEDIA KORAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR V DI SEKOLAH LUAR BIASA B KARNNAMANOHARA.

0 4 220