36
6. Penelitian Relevan
a. Penelitian yang dilakukan oleh Irfah Nahariz Zam’ah 2014 dengan
judul “Penggunaan Pendekatan Multisensori dalam Meningkatkan Perbendaharan Kata pada Anak Tunarunggu Kelas II di SD Pandu
Bandung”. Hasil penelitian dapat digambarkan bahwa telah terjadi peningkatan mean level pada aspek mengucapkan kata yaitu dari 20
pada kondisi baseline -1 A-1 berubah menjadi 93,75 pada kondisi intervensi B, dan meningkat lagi sehingga menjadi 100 dalam kondisi
baseline-2 A-2. Pada aspek menunjukkan gambar yaitu 50 pada kondisi baseline-1, meningkat menjadi 93,75 pada kondisi intervensi
B dan meningkat kembali menjadi 100 pada kondisi baseline-2 A-2 dan terakhir aspek menuliskan kata yaitu dari 30 pada baseline -1
menjadi 88,75 dalam kondisi intervensi B dan 100 dalam kondisi baseline-2 A-2. Dengan demikian dapat dikatakan metode multisensori
dapat meningkatkan penguasaan kosakata pada anak tunarungu.
b. Penelitian yang dilakukan Lucky Ade Sessiani 2007 dengan judul
“Pengaruh Metode Multisensori dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan pada Anak Taman Kanak-kanak di TK ABA 52
Semarang”. Hasil penelitian membuktikan ada pengaruh yang signifikan dari metode multisensori dalam meningkatkan kemampuan membaca
permulaan pada anak. Hal ini terbukti dari hasil pengujian hipotesis dengan teknik nonparametrik Wilcoxon Signed Ranks Test menghasilkan
nilai Asymp. Sig sebesar 0,005 yang kurang dari taraf nyata = 0,05.
37 c.
Penelitian yang dilakukan Meilinda S. Bobihu dkk 2014 dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penerapan
Metode Multisensori pada Anak Kelompok B Paud Mutiara Desa Batulayar Kecamatan Bongomeme”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dengan menggunakan metode multisensori dalam pembelajaran, kemampuan membaca permulaan pada anak Kelompok B Paud Mutiara
Desa Batulayar Kecamatan Bongomeme meningkat. Hal ini dapat dilihat dari observasi awal berdasarkan indikator yang diamati sebelum
pelaksanaan tindakan hanya terdapat 8 orang atau 40 anak yang
mampu mengenal bentuk maupun bunyi dari masing-masing huruf,
membaca gabungan huruf dalam suku kata dan menghubungkan tulisan
sederhana dengan simbol yang melambangkannya dengan baik.
d. Peneltian yang dilakukan Jessica Florentina Tutupoly dkk 2013 dengan
judul “Efektivitas Metode Multisensori Terhadap Kecakapan Mengingat Kosakata Bahasa Inggris pada Siswa Kelas I SD
Tembalang Semarang”. Hasil ini menyatakan bahwa metode multisensori efektif untuk
meningkatkan kemampuan mengingat dari kosakata bahasa Inggris pada siswa kelas satu sekolah dasar. Hal ini terbukti dari pengujian hipotesis
menggunakan Paired Sample t-test dan hasil dari Asymp. Sig adalah 0,000 p 0.05. Metode multisensori dapat membantu siswa dengan
metode yang tepat untuk kondisi dan pengembangan yang merangsang kemampuan mengingat yang mempertimbangkan faktor perkembangan
dari anak.
38
7. Kerangka Berpikir