24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. John Elliot Daryanto, 2011: 3 mengatakan bahwa peneltitian tindakan kelas adalah penelitian
tentang keadaan sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya.
Daryanto 2011: 4 mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru kelas melalui refleksi diri yang bertujuan
untuk memperbaiki atau meningkatkan proses atau hasil pembelajaran di
kelas. B.
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Sekolah yang akan menjadi tempat penelitian adalah kelas 3C di SDN Jarakan yang terletak di Jalan Bantul Kilometer 4,5 Kweni, Panggungharjo,
Sewon, Bantul, Yogyakarta. Waktu pelaksanaan siklus I penelitian ini adalah pada akhir bulan Juni dan pelaksanaan siklus II penelitian ini adalah akhir
bulan Agustus.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IIIC SD Negeri Jarakan yang terletak di Jalan Bantul Kilometer 4,5 Kweni, Panggungharjo, Sewon, Bantul,
Yogyakarta. Kelas IIIC SD Negeri Jarakan terletak di sebelah selatan kantor guru dan UKS. Ukuran kelas juga cukup luas yaitu 7x7 m. Di dalam kelas
tersebut terdapat 28 kursi siswa dan 19 meja siswa yang tertata rapi, satu meja
25
siswa untuk dua siswa dan 1 bangku serta 1 meja guru. Sarana dan prasarana juga sudah lengkap, di dalam kelas tersebut juga sudah di sediakan almari
untuk menyimpan buku-buku maupun media pembelajaran. D.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 3C SDN Jarakan yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 17 laki-laki dan 11 perempuan.
Sedangkan obyek dari penelitian ini adalah permainan kartu soal yang digunakan dalam proses pembelajaran matematika pada materi bangun datar.
E. Prosedur Penelitian
Daryanto 2011: 30-31 mengatakan bahwa prosedur penelitian tindakan kelas harusnya melalui beberapa tahap yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan reflekasi yang bersifat daur ulang atau siklus tindakan. Jumlah siklus yang dilakukan tergantung pada
kepuasan peneliti, tetapi harus lebih dari satu siklus dan minimal dua siklus tindakan.
Kemmis dan Mc Taggart Suharsimi Arikunto, 2002: 84 mengatakan bahwa dalam penelitian tindakan kelas terdapat beberapa tahap yaitu tahap
tindakan acting, dan pengamatan observing dan mencermati apa yang sudah terjadi reflecting. Dari terselesaikannya refleksi lalu disusun sebuah
modifikasi yang diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian tindakan dan
pengamatan lagi, dan seterusnya.
Penelitian ini menggunakan model penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart yang digambarkan dalam bagan berikut ini:
26
3 Keterangan:
1 1 Siklus I:
1. Perencana 2.Tindakan dan pengamatan
3. Refleksi 3
1
2
Gambar 1.Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc Taggart.
Dari gambar diatas, dapat dijelaskan rincian kegiatan dalam penelitian sebagai
berikut:
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan tahapan awal dari penelitian tindakan kelas. Peneliti meminta ijin di SD Negeri Jarakan Bantul, untuk melakukan
observasi dan wawancara. Setelah melakukan observasi dan wawancara peneliti
menemukan permasalahan
yang akan
diteliti. Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk melaksanakan pembelajaran matematika
dengan menggunakan permainan kartu soal sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti menjelaskan kepada guru
tentang pembelajaran dengan menggunakan permainan Kartu Soal.
27
Berdasarkan rumusan masalah hasil observasi di lapangan selanjutnya peneliti melakukan perencaan tindakan dengan langkah-
langkah sebagai berikut: a.
Analisis kurikulum dengan tujuan mengembangkan KD menjadi indikator dan tujuan pembelajaran
b. Menetapkan waktu dan materi untuk tiap siklus
c. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dalan
bentuk skenario menerapkan permainan kartu soal dalam pembelajaran matematika.
d. Mengembangkan sumber dan media pembelajaran
e. Mengembangkan alat evaluasi sesuai materi yang diajarkan.
f. Menyiapkan instrumen penelitian.
g. Tes hasil belajar yang digunakan
Tes hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dan hasil belajar siswa dalam bentuk soal-soal yang akan
dikerjakan oleh siswa. Instrumen tes juga dilengkapi dengan kisi- kisinya. Tes hasil belajar digunakan pada akhir siklus.
2. Tahap Pelakasanaan dan Pengamatan
a. Tahap Pelaksanaan
Tahap-tahap pelaksanaan dalam tiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:
28
Siklus I Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan penerapan pembelajaran dengan menggunakan permainan kartu soal dalam pembelajaran
matematika dengan materi luas dan keliling persegi dan persegi panjang.
b. Tahap Pengamatan atau Observasi
Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kegiatannya adalah mencatat gejala yang muncul baik yang
mendukung maupun yang menghambat sselama pembelajaran berlangsung selain itu kegiatan yang dilakukan pada saat pengamatan
adalah mengidentifikasi hambatan, kekurangan, dan kegagalan yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung.
3. Tahap Refleksi
Tahap refleksi dilaksanakan pada akhir siklus. Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi segala sesuatu yang menjadi penyebab hambatan
terlaksananya proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan melalui kegiatan menganalisis apa yang telah dilaksanakan, mengulas dan
membahas perbedaaan antara rencana pelaksaan tindakan, menyimpulkan informasi yang telah diperoleh.
Jika kriteria keberhasilan pada siklus I belum tercapai, maka peneliti akan melanjutkan ke siklus II dengan langkah-langkah tindakan
yang sama.
29
F. Metode Pengumpulan Data