34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Negeri Jarakan terletak di jalan Bantul Km 4,5 Kweni, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang terletak
di sebelah selatan jalan raya. SD Negeri Jarakan memiliki 2 bangunan yang terdapat di sebelah utara dan di sebelah selatan.
Sekolah Dasar Negeri Jarakan memilki 23 ruangan yang berada di lantai bawah dan lantai atas, 2 ruang guru, 2 mushola, 2 ruangan UKS, 2 ruangan
komputer, satu perpustakaan, laboratorium, gudang penyimpanan, ruang tamu, kantin sekolah dan kamar mandi untuk siswa dan guru.
2. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas III C SD Negeri Jarakan tahun ajaran 20142015 yang berjumlah 28 siswa. Subjek penelitian ini dapat
dilihat di tabel berikut ini.
Tabel 3.Jumlah Siswa yang Menjadi Subjek dari Penelitian.
No Jenis Kelamin
F Persentase
1. Laki-laki
17 61
2. Perempuan
11 39
Jumlah 28
100
35
3. Deskripsi Sebelum Tindakan.
Data awal berupa hasil belajar siswa sebelum melakukan tindakan diperoleh dari hasil pretes yang dilakukan di kelas 3C SDN Jarakan yang
dilakukan pada hari Selasa, 27 Januari 2015. Nilai siswa sebelum tindakan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.Nilai Siswa Sebelum Tindakan
Jumlah Siswa Persentase
Nilai Rata-
rata Mencapai
KKM Belum
mencapai KKM
Mencapai KKM
Belum mencapai KKM
2 26
7 93
20,32
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 28 siswa yang mengikuti pretes hanya 2 7 siswa yang mencapai KKM dan 26 93 siswa yang belum
mencapai KKM siswa yang belum mencapai KKM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 2.Diagram Hasil Belajar Pra Siklus.
7 93
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Sudah Mencapai KKM
Belum Mencapai KKM
36
4. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan menggunakan Model Kemmis dan Mc Taggart yang dikenal dengan model
spiral. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan dan di setiap akhir siklus diadakan postes untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah proses pembelajaran berlangsung. Siklus II terdiri dari 2 pertemuan sama seperti siklus I. Untuk lebih jelasnya rincian pelaksanaan tindakan dapat dilihat
pada pemaparan berikut ini.
Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan siklus I terdiri dari penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, soal Postes dan pembuatan permainan kartu
soal untuk pelaksanaan tindakan. Pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan dalam waktu 2 x 35
menit. Pada siklus I, pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Juni 2015 pada pukul 08:00-09:10 dan pertemuan kedua langsung dilanjutkan dihari
yang sama pada pukul 09:30-10:30. b.
Pelaksanaan Tindakan Siklus I Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dengan satu RPP yang akan
dijabarkan sebagai berikut.
37
1 Pertemuan I
a Kegiatan awal
Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan salam, berdoa, dan kemudian guru melakukan presensi untuk mengetahui kehadiran siswa
dan mengetahui keadaan siswa serta mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran pada saat itu. Setelah itu dilanjutkan dengan
apersepsi berupa pemberian contoh-contoh nyata dari bangun datar persegi dan persegi panjang yang ada di dalam kelas dan menanyakan
kepada siswa tentang ciri-ciri dari bangun datar tersebut. Setelah itu guru menghubungkan jawaban siswa dengan materi yang akan dipelajari.
b Kegiatan inti
Pada kegiatan inti, guru memulai dengan memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari. Setelah itu guru
membagi siswa menjadi 9 kelompok dan jumlah masing-masing kelompok sebanyak 3 orang. Kemudian guru membagikan permainan
kartu soal kepada masing-masing kelompok. Setelah guru selesai membagikan permainan kartu soal kepada masing-masing kelompok,
siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan dari guru tentang tata cara dan peraturan dalam permainan kartu soal. Sebelum memulai
permainan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang permainan kartu soal yang belum dimengerti. Setelah semua
siswa mengerti tentang aturan permainan kartu soal yang telah
38
disiapkan oleh guru, siswa diberikan kesempatan untuk bermain permainan kartu soal.
Proses permainan diawali dengan masing-masing siswa di setiap kelompok melempar dadu untuk menentukan siapa diantara mereka
yang menjadi orang pertama yang memainkan permainan tersebut, yang berhak menjadi orang pertama adalah siswa yang mendapatkan angka
terbesar yang ditunjukkan oleh dadu. Setelah itu orang pertama melempar dadu lagi untuk menjalankan pionir untuk menentukan soal
mana yang harus dikerjakan siswa, jika siswa bisa menjawab soal yang ada pada kartu soal tersebut maka siswa berhak mendapatkan kartu soal
tersebut dan jika siswa tersebut tidak bisa menjawab soal yang ada pada kartu soal tersebut maka kartu soal tersebut disimpan kembali pada
tempatnya dan permainan dilanjutkan lagi ke orang kedua. Langkah- langkah tersebut dilakukan terus menerus sampai permainan selesai.
Permainan selesai jika semua soal yang ada pada kartu soal yang disiapkan bisa dijawab oleh siswa. Penentuan pemenang dari permainan
adalah kelompok yang paling banyak mendapatkan kartu soal. Setelah siswa selesai bermain permainan kartu soal, guru bersama-
sama siswa membahas tentang soal-soal yang ada di dalam permainan kartu soal tersebut dan siswa juga diberi kesempatan untuk menanyakan
tentang materi yang belum dimengerti dan guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan dari siswa tentang materi yang belum dimengerti.
39
c Penutup
Pada kegiatan penutup, guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari proses pembelajaran. Kesimpulan dari pembelajaran
adalah tentang rumus dari luas dan keliling persegi dan persegi panjang dan cara menyelesaikan soal tentang luas dan keliling persegi dan persegi
panjang. Sebagai kegiatan penutup dari proses pembelajaran, guru mengajak siswa untuk berdoa bersama-sama sebagai ungkapan rasa
syukur mereka kepada Tuhan. 2
Pertemuan II Pertemuan kedua pada siklus I ini adalah Posteslampiran 2, halaman
73. Kegiatan ini dimulai dengan guru menanyakan kembali tentang materi yang dipelajari pada pertemuan pertama. Setelah itu guru
memberikan soal yang harus dikerjakan siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dengan materi pembelajaran tentang luas dan
keliling persegi dan persegi panjang dengan mengunakan permainan kartu soal.
c. Hasil Observasi Siklus I
Hasil pengamatan pembelajaran menggunakan permainan kartu soal yang dilakukan pada siklus I berjalan dengan baik walaupun hasil belajar yang
didapatkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu 70, ada 11 39 siswa yang berhasil mencapai nilai KKM dan 1761 siswa yang belum
mencapai KKM. Karena itu perlu diadakan tindakan berikutnya yaitu siklus II. Kegiatan pengamatan pada penelitian ini dilakukan pada aktivitas guru dan
40
siswa pada proses pembelajaran matematika dengan materi luas dan keliling persegi dan persegi panjang dengan menggunakan permainan kartu soal.
a Aktivitas guru
Observasi aktivitas guru dilakukan pada pertemuan I. Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus I adalah sebagai berikut:
Pada aspek yang pertama adalah aspek tentang bimbingan guru pada waktu pelaksanaan permainan kartu soal kepada siswa mendapatkan skor
3 yang berarti baik. Pada aspek ini guru tidak memberikan batasan waktu kepada siswa untuk menyelesaikan permainan ini sehingga banyak siswa
yang tidak bersungguh-sungguh pada waktu melaksanakan permainan kartu soal. Pada aspek yang kedua tentang penyiapan peralatan yang
mendapatkan skor 4 yang berarti sangat baik, dan pada aspek yang ketiga tentang persiapan tempat guru juga mendapatkan skor 4 yang berarti
sangat baik.
Tabel 5.Hasil Obsevasi Aktivitas Guru Siklus I
Skor Skor Maksimum
Persentase Kategori
10 12
83 Sangat Baik
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan permainan kartu soal sudah sangat baik karena
total skor dari semua aktivitas guru adalah 10 atau 83 dari skor maksimum 12.
41
b Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa Siklus I dilakukan dalam satu pertemuan di siklus I. Pada indikator yang pertama tentang mendengarkan penjelasan guru
tentang penggunaan permainan kartu soal siswa mendapatkan skor 67 atau mencapai persentase 60 yang berarti baik, indikator selanjutnya tentang
aturan permainan siswa mendapatkan skor 56 atau mencapai persentase 50 yang masuk dalam kategori sedang. Hal itu dikarenakan sebagian
siswa yang tidak bertanya tentang aturan permainan yang belum mereka mengerti.
Indikator selanjutnya tentang kerjasama dalam kelompok siswa mendapatkan skor 67 atau mencapai persentase 60 yang dikategorikan
baik, indikator selanjutnya tentang semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran mendaptkan skor 62 atau mencapai persentase 55, hal itu
terlihat pada saat proses pembelajaran menggunakan permainan kartu soal ada beberapa siswa yang tidak bersemangat mengikuti pembelajaran
karena mereka kurang mengerti tentang aturan dalam permainan kartu soal.
Pada indikator selanjutnya tentang kesungguhan dalam melakukan permainan siswa mendapatkan skor 58 atau mencapai persentase 52
yang termasuk dalam kategori baik, hal itu terlihat pada saat siswa melakukan permainan kartu soal siswa bersungguh-sunggu melakukan
permainan kartu soal tersebut, akan tetapi ada beberapa siswa yang kurang bersungguh-sungguh pada saat melakukan permainan kartu soal. Pada
42
indikator selanjutnya tentang waktu pelaksanaan permainan siswa mendapatkan skor 50 atau mencapai persentase 45 yang dikategorikan
sedang karena pada saat melakukan permainan guru belum memberikan batasan waktu dalam permainan sehingga pada saat melakukan permainan
siswa tidak memperhitungkan waktu pada saat menjawab soal yang ada dalam kartu soal. Pada indikator yang terakhir siswa mendapatkan skor 82
atau mencapai persentase 73 yang dikategorikan baik.
Tabel 6.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Indikator yang diamati
Skor Skor
Maksimum Persentase
1. Mendengarkan penjelasan guru tentang
permainan kartu soal. 67
112 60
2. Bertanya tentang aturan
permainan yang belum dimengerti.
56 112
50
3. Secara berkelompok
melakukan permainan kartu soal sesuai dengan
peraturan yang telah diberikan guru.
67 112
60
4. Semangat
dalam mengikuti pembelajaran
menggunakan permaina kartu soal.
62 112
55
5. Kesungguhan dalam
melakukan permainan 58
112 52
43
kartu soal. 6.
Menyelesaikan permainan
kartu soal
sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
50 112
45
7. Menggunakan peralatan
permainan sesuai dengan cara permainannya.
82 112
73
Selain dari aktivitas guru dan aktivitas siswa, keberhasilan dari siklus I dapat dilihat juga pada hasil belajar siswa dari pelaksanaan postes. Hasil postes
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
Jumlah Siswa Persentase
Nilai Rata-rata
Mencapai KKM
Belum mencapai
KKM Mencapai
KKM Belum
mencapai KKM
11 17
39 61
55,53
Berdasarkan tabel 7 dapat disimpulkan bahwa dari 28 siswa yang mengikuti postes sebanyak 11 39 siswa yang berhasil mencapai KKM dan sebanyak 17
61 siswa yang belum berhasil mencapai KKM. Untuk memperjelas dapat dilihat pada diagram dibawah berikut ini.
44
Gambar 3.Diagram Hasil Belajar Siklus I
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 8.Pembandingan Nilai Hasil Belajar dari Pra Siklus ke Siklus I
Nilai rata-rata Ketuntasan
Persentase Pra
Siklus Siklus
I Pra
Siklus Siklus I
Pra Siklus Siklus I
1 2
1 2
1 2
1 2
20,31 55,53
2 26
11 27
7 93
39 61
Keterangan 1
: Sudah Mencapai KKM 2
: Belum Mencapai KKM Untuk memperjelas pemaparan pembandingan hasil belajar siswa pada pra
siklus dan siklus I dapat dilihat pada diagram berikut ini.
39 61
10 20
30 40
50 60
70
Sudah Mencapai KKM
Belum Mencapai KKM
45
Gambar 4. Diagram Pembandingan Hasil Belajar Siswa dari Pra Siklus ke SiklusI
d. Refleksi Siklus I
Refleksi pada siklus I dilakukan untuk membahas hal-hal tentang kekurangan dari proses pembelajaran matematika dengan materi luas dan
keliling persegi dan persegi panjang dengan menggunakan permainan kartu soal yang menjadi kendala pada siklus I. Kendala-kendala yang
terjadi pada siklus I adalah: a.
Masih ada siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran menggunakan permainan kartu soal, hal itu terlihat pada saat proses
permainan dalam kelompok masih ada anak yang belum bisa mengerjakan soal pada kartu soal sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kemungkinan
7 39
93
61
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pra Siklus Siklus I Sudah Mencapai KKM
Belum Mencapai KKM
46
hal itu terjadi karena masih ada siswa yang belum mengerti tentang cara memainkan permainan kartu soal.
b. Guru tidak memberikan batasan waktu dalam permainan kartu soal
sehingga waktu untuk pelaksanaan kegiatan evaluasi pembelajaran tidak cukup yang menyebabkan kegiatan evaluasi belum terlaksana dengan baik.
Siklus II a.
KegiatanPembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini materinya adalah luas dan keliling persegi dan persegi panjang.
1. Perencanaan
Rencana kegiatan pembelajaran pada siklus II hampir sama dengan perencanaan pada siklus I. Pelaksanaan kegiatan pada siklus II akan
disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I. Kendala-kendala pada siklus I diupayakan untuk diperbaiki. Berdasarkan hasil refleksi pada
siklus I maka peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan seperti dibawah ini.
a Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP.
b Peneliti menyusun lembar observasi yang akan dilakukan. Lembar
observasi yang digunakan untuk melihat aktivitas siswa dan guru pada saat proses pembelajaran menggunakan permainan kartu soal.
c Menyusun dan menyiapkan soal evaluasi untuk siswa.
d Mempersiapkan permainan kartu soal. Guru harus memerhatikan lagi
siswanya yang belum mengerti tentang permainan kartu soal.
47
e Guru juga harus memberikan batasan waktu kepada siswa pada saat
memainkan permainan kartu soal. f
Guru harus memastikan bahwa semua siswanya sudah mengerti tentang peraturan dalam permainan kartu soal dan aturan tentang
permainan kartu soal. g
Guru berusaha untuk membuat siswa lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran.
a. Pertemuan Pertama
1. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a Kegiatan Awal
Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan salam, berdoa, setelah berdoa guru melakukan presensi untuk mengetahui kehadiran
siswa dan mengetahui keadaan siswa serta mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran pada saat itu. Setelah itu dilanjutkan
dengan apersepsi memberikan contoh tentang bangun persegi dan persegi panjang dan menanyakan kepada siswa rumus tentang luas
dan keliling persegi dan persegi panjang. b
Kegiatan inti Pada kegiatan inti, guru memulai dengan menyampaikan bahwa
pada hari itu mereka akan melakukan permainan kartu soal dengan materi luas dan keliling persegi dan persegi panjang. Setelah itu guru
membagi siswa ke dalam 9 kelompok. Setelah selesai membuat kelompok guru membagikan peralatan permainan kepada masing-
48
masing kelompok. Guru menjelaskan kepada siswa tentang aturan permainan dan memberikan batasan waktu selama 40 menit kepada
siswa untuk melakukan permainan kartu soal tersebut. Sebelum siswa melakukan permianan guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
tentang aturan
permainan yang
belum dimengerti.Siswa diharuskan menyelesaikan permainan berdasarkan
waktu yang telah ditentukan oleh guru. Proses permainan diawali dengan masing-masing siswa dalam
kelompok melempar dadu untuk menentukan orang pertama yang memainkan permainan tersebut. Orang pertama yang berhak
memainkan permainan adalah orang yang mendapatkan nilai terbesar yang ditunjukkan oleh dadu. Setelah itu orang pertama melempar
dadunya lagi untuk menentukan soal mana yang harus dikerjakan, jika siswa tersebut bisa menjawab soal yang ada pada kartu soal maka
siswa tersebut mendapatkan soal tersebut dan jika siswa tidak bisa menjawab soal yang ada pada kartu soal maka kartu soal tersbut
dikembalikan ketempatnya dan permainan dilanjutkan pada orang kedua. Langkah-langkah tersebut dilakukan terus menerus sampai
waktu yang ditentukan oleh guru untuk menyelesaikan permainan tersebut habis.
Setelah siswa selesai bermain permainan kartu soal, guru bersama-sama siswa membahas tentang soal-soal yang ada di dalam
permainan kartu soal tersebut dan siswa juga diberi kesempatan untuk
49
menanyakan tentang materi yang belum dimengerti kemudian guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan dari siswa tentang materi
yang belum dimengerti. c
Penutup Pada kegiatan penutup, guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan dari proses pembelajaran yaitu tentang rumus-rumus tentang luas dan keliling persegi dan persegi serta cara menyelesaikan
soal tentang luas dan keliling persegi dan persegi panjang, setelah itu guru memberikan beberapa soal yang harus dikerjakan oleh siswa
sebagai latihan untuk penyelesaian soal dari proses pembelajaran yang berlangsung yang menggunakan permainan kartu soal. Sebagai
kegiatan penutup dari proses pembelajaran, guru mengajak siswa untuk berdoa bersama-sama sebagai ungkapan rasa syukur mereka
kepada Tuhan. b.
Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada siklus II ini adalah Postes yang ada pada
lampiran 2 halaman 76.Kegiatan ini dimulai dengan guru menanyakan kembali tentang materi yang dipelajari pada pertemuan pertama.
Setelah itu guru memberikan soal yang harus dikerjakan siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dengan materi pembelajaran
tentang luas dan keliling persegi dan persegi panjang dengan menggunakan permainan kartu soal. Siswa mengerjakan soal yang
dibagikan guru sebanyak 20 soal tentang luas dan keliling persegi dan
50
persegi panjang selama 70 menit. Proses pelaksanaan postes berjalan dengan baik, siswa mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh.
c. Hasil Observasi Siklus II
Hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan materi luas dan keliling persegi dan persegi panjang
sudah berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya.
1 Aktivitas Guru
Observasi aktivitas guru di siklus II dilakukan pada pertemuan pertama. Kegiatan yang diamati meliputi beberapa aspek yang ada pada
lembar observasi. Aspek yang diamati terdiri dari 3 indikator. Aspek yang pertama adalah tentang bimbingan guru pada waktu pelaksanaan, guru
mendapat skor 4 yang dikategorikan sangat baik. Aktivitas yang kedua adalah aktivitas tentang penyiapan peralatan yang mendapatkan skor 3
yang dikategorikan baik karena guru pada saat menyiapkan peralatan dalam permainan guru sangat teliti dan sebelum membagikan peralatan
permainan kepada masing-masing kelompok guru terlebih dahulu memeriksa kelengkapan peralatan dalam permainan tersebut. Aktivitas
yang terakhir adalah aktivitas tentang persiapan tempat, guru memperoleh skor 4 yang berarti baik.
51
Tabel 9.Hasil Obsevasi Aktivitas Guru Siklus II
Skor Skor Maksimum
Persentase Kategori
11 12
92 Sangat Baik
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan permainan kartu soal sudah sangat baik karena
total skor dari semua aktivitas guru adalah 11 atau 92. 2
Aktivitas siswa Aktivitas siswa Siklus II dilakukan dalam satu pertemuan di siklus II.
Pada saat guru menjelaskan tentang penggunaan permainan kartu soal siswa mendapatkan skor 81 atau mencapai persentase 72 yang berarti baik,
indikator selanjutnya siswa bertanya kepada guru tentang aturan permainan mendapatkan skor 72 atau mencapai persentase 64 yang masuk dalam
kategori baik, indikator selanjutnya tentang kerjasama dalam kelompok, siswa mendapatkan skor 81 atau mencapai persentase 72 yang dikategorikan baik.
Pada indikator selanjutnya tentang semangat siswa dalam mengikuti permainan mendapatkan skor 80 atau mencapai persentase 72 yang
dikategorikan baik. Indikator tentang kesungguhan dalam pelaksanaan permainan siswa mendapatkan skor 82 atau mencapai persentase 73 yang
dikategorikan baik. Indikator tentang waktu dalam pelaksanaan permainan siswa mendapatkan skor 80 atau mencapai persentase 72 yang dikategorikan
baik dan indikator yang terakhir tentang penggunaan peralatan dalam permainan, siswa mendapatkan skor 91 atau mencapai persentase 81 yang
dikategorikan sangat baik.
52
Tabel 10.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Indikator yang diamati
Skor Skor
Maksimum Persen
tase 1. Mendengarkan penjelasan guru
tentang permainan kartu soal. 81
112 72
2. Bertanya tentang aturan
permainan yang belum dimengerti.
72 112
64
3. Secara berkelompok melakukan
permainan kartu soal sesuai dengan peraturan yang
telah diberikan guru. 81
112 72
4. Semangat
dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan
permaina kartu soal. 80
112 71
5. Kesungguhan dalam melakukan
permainan kartu soal. 82
112 73
6. Menyelesaikan permainan kartu
soal sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
80 112
72
7. Menggunakan
peralatan permainan sesuai dengan cara
permainannya. 91
112 81
Selain dari aktivitas guru dan aktivitas siswa, keberhasilan dari siklus II dapat dilihat juga pada hasil belajar siswa dari pelaksanaan postes. Hasil postes
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
53
Tabel 11.Hail Belajar Siswa Siklus II
Jumlah Siswa Persentase
Nilai Rata- rata Kelas
Sudah Mencapai
KKM Belum
Mencapai KKM
Sudah Mencapa
KKM Belum
Mencapai KKM
21 7
75 25
78,21 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 28 siswa sebanyak 21
siswa atau 75 siswa yang sudah mencapai KKM dan sebanyak 7 siswa atau 25 siswa yang belum mencapai KKM. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari postes
pada siklus II adalah 78,21. Untuk memperjelas hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Gamabr 5. Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari siklus I ke Siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut ini
75
25 10
20 30
40 50
60 70
80
Sudah Mencapai KKM Belum Mencapai KKM
54
Tabel 12.Pembandingan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II
Ketuntasan Persentase
Nilai Rata-rata Kelas Siklus I
Siklus II Siklus I
Siklus II 1
2 1
2 1
2 1
2 Siklus I Siklus II
11 27
21 7
39 61
75 25
55,53 78,21
Keterangan 1
: Sudah Mencapai KKM 2
: Belum Mencapai KKM Untuk memperjelas pemaparan peningkatan hasil belajar siklus I dan siklus II
dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Gambar 6.Diagram Pembandingan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II.
d. Refleksi Tindakan
Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II menunjukkan bahwa siswa lebih antusias, aktif, dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran menggunakan permainan kartu soal. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II mengalami kemajuan dan terlihat lebih baik dari
39 75
61
25 10
20 30
40 50
60 70
80
Siklus I Siklus II
Sudah Mencapai KKM Belum Mencapai KKM
55
pada siklus I, hal itu terlihat pada peningkatan hasil belajar siswa pada postes di akhir siklus II. Untuk mengetahui lebih jelasnya peningkatan hasil belajar
dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini.
Tabel 13. Daftar Pembandingan Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Ketuntasan Nilai Rata-rata Kelas
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Pra
Siklus Siklus
I Siklus
II 1
2 1
2 1
2 2
26 11
27 21
7 20,31
55,53 78,21
Keterangan 1
: Sudah Mencapai KKM 2
: Belum Mencapai KKM Untuk memperjelas pemaparan tentang peningkatan hasil pretes, siklus I
dan siklus II dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Gambar 7.Diagram Pembandingan Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
2 11
21 26
17
7 5
10 15
20 25
30
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Sudah Mencapai KKM
Belum Mencapai KKM
56
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar, hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas. Dari pra siklus ke siklus I,
yaitu dari 20,31 menjadi 55,53 atau sebesar 35,23. Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 22, 67 atau dari 55,53 menjadi 78, 21. Selain dari
itu, peningkatan hasil belajar juga dapat dilihat dari peningkatan jumlah siswa yang mendapatkan KKM 75 dari pra siklus, 27 siswa menjadi 11 39 dan
pada siklus II menjadi 21 atau 75. Berdasarkan data tersebut, maka penelitian ini telah berhasil karena sudah lebih dari 70 siswa mencapai KKM. Untuk
memperjelas pemaparan di atas dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Gambar 8.Diagram Peningkatan Jumlah Siswa yang Sudah Mencapai KKM
2 11
21
5 10
15 20
25
Pra Siklus Siklus I
Siklus II
57
Gambar 9. Diagram Peningkatan Persentase Siswa yang Sudah Mencapai KKM.
B. Pembahasan