Virus
Rotavirus, Adenovirus enteritis
, bakteri atau toksin
Salmonella. E. colli
, dan parasit
Biardia, Lambia
. Beberapa mikroorganisme pathogen ini me nyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau cytotoksin
Penyebab dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut. Penularan gastroenteritis bisa melalui fekal oral dari satu
klien ke klien lainnya. kasus ditemui penyebaran pathogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi Ngastiyah, 2005.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam
rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare. Selain itu
menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan motilitas usus yang
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit dehidrasi yang mengakibatkan gangguan
asam basa asidosis metabolik dan hypokalemia, gangguan gizi intake kurang, output berlebih, hipoglikemia dan gangguan sirkulasi.
2.1.1.7 Epidemiologi Diare
Penyebab diare ditinjau dari
host, agent dan environment,
yang diuraikan sebagai berikut:
1. Host
Menurut Widjaja 2002, bahwa host yaitu dare lebih banyak erjadi pada balita, dimana daya tahan tubuh yang lemahmenurun sistem pencernaan
dalam hal ini adalah lambung tidak dapat menghancurkan makanan dengan baik dan kuman tidak dapat dilumpuhkan dan betah tinggal dalam lambung,
sehingga mudah bagi kuman untuk menginfeksi saluran pencernaan. Terjadi hal demikian, akan timbul berbagai macam penyakit termasuk diare.
2. Agent
Agent merupakan penyebab terjadinya diare, sangatlah jelas disebabkan oleh faktor infeksi karena faktor kuman, malabsorbsi dan faktor makanan.
Aspek yang paling banyak terjadi diare pada balita yaitu infeksi
e.colli, salmonella, vibrio chorela
dan serangan bakteri lain yang jumlahnya berlebih dan patogenik
pseudomonas
Widjaja, 2004
3. Environment
Faktor lingkungan sangat menentukan dalam hubungan interaksi antara penjamu
host
dengan faktor agent. Lingkungan dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu lingkungan biologis flora dan fauna disekitar manusia
yang bersifat biotik: mikroorganisme penyebab penyakit, resevoir penyakit infeksi, vektor pembawa penyakit, tumbuhan dan binatang pembawa sumber
bahan makanan, obat dan lainnya. Dan juga lingkungan fisik, yang bersifat abiotik: yaitu udara, keadaan tanah, geografi, air dan zat kimia. Keadaan
lingkungan yang sehat dapat ditunjang oleh sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan dan kebiasaan masyarakat untuk Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat PHBS. Pencemaran lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan agent yang berdampak pada host sehingga mudah untuk
timbul berbagai macam penyakit, termasuk diare.
2.1.1.8 Penularan Penyakit Diare
Menurut Widoyono 2008:18, penyakit diare sebagian besar disebabkan oleh kuman seperti virus dan bakteri. Penularan penyakit diare melalui
fecal oral
terjadi sebagai berikut: 1
Melalui air yang merupakan media penularan utama Diare dapat terjadi apabila seseorang menggunakan air minum yang sudah
tercemar, baik tercemar dari sumbernya, tercemar selama perjalanan sampai kerumah-rumah atau tercemar pada saat tersimpan dirumah. Pencemaran di
rumah terjadi apabila tempat penyimpanan tidak tertutup atau apabila tangan yang tercemar menyentuh air pada saat mengambil air dari tempat
penyimpanan. 2
Tinja yang sudah terinfeksi mengandung virus atau bakteri dalam jumlah besar. Bila tinja tersebut dihinggapi oleh binatang dan kemudian binatang
tersebut hinggap ke makanan, maka makanan itu dapat menularkan diare ke orang yang memakannya.
2.1.1.9 F aktor-faktor yang Mempengaruhi Diare