Hubungan Antara Sumber Air Minum terhadap Kejadian Diare Hubungan antara Kondisi Jamban terhadap Kejadian Diare dengan

4.2.4.1. Hubungan Antara Sumber Air Minum terhadap Kejadian Diare

dengan Dehidrasi Sedang Pada Balita di wilayah Kerja Puskesmas Mangkang Kota Semarang tahun 2015 Tabel 4.27 Hubungan antara Sumber Air Minum terhadap Kejadian Diare dengan Dehidrasi Sedang Pada Balita Variabel Bebas Variabel Terikat Nilai p Sumber Air Minum Kasus Kontrol N N Sumur 8 32,0 4 16,0 0,185 Air Kemasan PAM 17 68,0 21 84,0 Jumlah 25 100,0 25 100,0 Sumber : Hasil Penelitian 2015 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mangkang Kota Semarang tahun 2015, diperoleh hasil dari 25 kasus terdapat 8 responden menggunakan sumur 32 dan 17 responden menggunakan air kemasanPAM 68. Sedangkan dari 25 kontrol terdapat 4 responden menggunakan sumur 16 dan 21 responden menggunakan air kemasan PAM 84. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-square , diperoleh p value 0,185 karena p value 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel sumber air minum terhadap kejadian diare dengan dehidrasi sedang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Mangkang Kota Semarang tahun 2015.

4.2.4.2. Hubungan antara Kondisi Jamban terhadap Kejadian Diare dengan

Dehidrasi Sedang Pada Balita di wilayah kerja Puskesmas Mangkang Kota Semarang Tahun 2015 Tabel 4.28 Hubungan antara Kondisi Jamban terhadap Kejadian Diare dengan Dehidrasi Sedang Pada Balita Variabel Bebas Variabel Terikat Nilai p OR 95 CI Kondisi Jamban Kasus Kontrol N N Tidak Memenuhi Syarat 15 60,0 8 32,0 0,047 3,188 0,999- 10,171 Memenuhi Syarat 10 40,0 17 68,0 Jumlah 25 100,0 25 100,0 Sumber : Hasil Penelitian 2015 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mangkang Kota Semarang tahun 2015, diperoleh hasil dari 25 kasus terdapat 15 responden kondisi jambannya tidak memenuhi syarat 60 dan 10 responden kondisi jambannya memenuhi syarat 40. Sedangkan dari 25 kontrol terdapat 8 responden kondisi jambannya tidak memenuhi syarat 32 dan 17 responden kondisi jambannya memenuhi syarat 68. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-square , diperoleh p value 0,047 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang bermakna antara variabel kondisi jamban terhadap kejadian diare pada balita dengan dehidrasi sedang di wilayah kerja Puskesmas Mangkang Kota Semarang tahun 2015. Nilai Odd Ratio OR = 3,188 95 CI = 0,999-10,171, menunjukkan bahwa responden yang kondisi jambannya tidak memenuhi syarat mempunyai risiko 3,188 kali lebih besar balitanya menderita penyakit diare dehidrasi sedang daripada responden yang kondisi jambannya memenuhi syarat.

4.2.4.3. Hubungan antara Kondisi Tempat Sampah terhadap Kejadian Diare

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS METATU BENJENG KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015

0 35 22

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Usia 2 Bulan-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Usia 2 Bulan-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

1 7 109

HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH GARAM KOTA SOLOK TAHUN 2014.

0 0 11

HUBUNGAN PENYEDIAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, DAN KEBIASAAN IBU DALAM MENGAWASI KEBERSIHAN TANGAN BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG SEMARANG TAHUN 2016

0 2 62

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEHIDRASI DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJUDAN

0 0 12