2 Faktor malabsorpsi
a Malabsorpsi karbohidrat yaitu terganggunya sistem pencernaan yang
berpengaruh pada penyerapan karbohidrat dalam tubuh. b
Malabsorpsi lemak yaitu terganggunya penyerapan lemak dalam tubuh. c
Malabsorpsi protein yaitu terganggunya penyerapan protein dalam tubuh.
3 Faktor makanan
a Makanan basi, misalnya sisa makanan yang telah menjamur.
b Makanan beracun yaitu terkontaminasi dengan makanan lain.
c Alergi terhadap makanan, misalnya tidak tahan dengan jenis makanan
tertentu. 4
Faktor psikologis Rasa takut dan cemas jarang terjadi pada anak yang lebih besar.
2.1.1.4 Gejala Diare
Menurut Indriasari 2009, gejala diare pada balita yaitu: a.
Frekuensi buang air besar 4x atau lebih dalam sehari. b.
Tinja encer, berlendir ata berdarah. c.
Tinja berawana kehijau-hijauan. e.
Muntah. f.
Lesu. g.
Suhu badan meninggi atau demam. h.
Tidak nafsu makan. i.
Sakit dan kejang perut.
j. Dehidrasi.
2.1.1.5 Patogenesis Diare
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah: Ngastiyah, 2005: 224-225
1 Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul
diare. 2
Gangguan sekresi Akibat ransangan tertentu misalnya toksin pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan rongga usus.
3 Gangguan motilitas usus
Hiperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik
menurun akan meningkatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.
2.1.1.6 Patofisiologi Diare
Pencemaran lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan agent yang berdampak pada host sehingga mudah untuk timbul berbagai macam penyakit,
termasuk diare Widjaja, 2002. Gastroenteritis akut diare adalah masuknya
Virus
Rotavirus, Adenovirus enteritis
, bakteri atau toksin
Salmonella. E. colli
, dan parasit
Biardia, Lambia
. Beberapa mikroorganisme pathogen ini me nyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau cytotoksin
Penyebab dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut. Penularan gastroenteritis bisa melalui fekal oral dari satu
klien ke klien lainnya. kasus ditemui penyebaran pathogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi Ngastiyah, 2005.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam
rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare. Selain itu
menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan motilitas usus yang
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit dehidrasi yang mengakibatkan gangguan
asam basa asidosis metabolik dan hypokalemia, gangguan gizi intake kurang, output berlebih, hipoglikemia dan gangguan sirkulasi.
2.1.1.7 Epidemiologi Diare