Pengertian Diare Klasifikasi Diare Penyebab Diare

15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 Diare

2.1.1.1 Pengertian Diare

Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair Suriadi dan Rita Yuliani, 2010. Menurut Soegijanto 2002: 73, diare dikatakan sebagai keluarnya tinja berbentuk cair sebanyak tiga kali atau lebih dalam dua puluh jam pertama, dengan temperatur rectal diatas 38 o C dan muntah. Sedangkan menurut Widoyono 2008, diare adalah berak-berak yang lebih sering dari biasanya 3 x atau lebih dalam sehari dan berbentuk encer, bahkan dapat berupa seperti air saja, kadang-kadang juga disertai dengan muntah, panas dan lain-lain.

2.1.1.2 Klasifikasi Diare

Menurut Depkes RI 2000 dalam Umiati 2010, jenis diare dibagi menjadi empat yaitu : a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari umumnya kurang dari 7 hari. Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare. b. Disentri, yatu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, kemungkinan terjadinya komplikasi pada mukosa. c. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus menerus. Akibat diare persisten adalah penurunan berat badan dan gangguan metabolisme. d. Diare dengan masalah lain, yaitu anak yang menderta diare diare akut dan diare persisten, mungkin juga disertai dengan penyakit lain, seperti demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya. Menurut Ellis dan Mitchell dalam Suharyono 2008, membagi diare berdasarkan lamanya diare atas: a. Diare akut atau diare karena infeksi usus yang bersifat mendadak. Diare karena infeksi usus dapat terjadi pada setiap umur. b. Diare kronik yang umumnya bersifat menahun; diantara diare akut dan kronik disebut diare subakut.

2.1.1.3 Penyebab Diare

Menurut Suharyono 2008, penyebab diare diantaranya adalah: 1 Faktor infeksi a Infeksi eksternal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yaitu : infeksi bakteri E.Coli, Vibrio, Salmonella , infeksi virus Rotavirus, Adenovirus, Norwalk dan infeksi parasit protozoa, cacing, jamur. b Infeksi parenteral adalah infeksi di luar alat pencernaan makanan yaitu : Bronkopnemonia, Tonsilitis, dan Ensefalitis. 2 Faktor malabsorpsi a Malabsorpsi karbohidrat yaitu terganggunya sistem pencernaan yang berpengaruh pada penyerapan karbohidrat dalam tubuh. b Malabsorpsi lemak yaitu terganggunya penyerapan lemak dalam tubuh. c Malabsorpsi protein yaitu terganggunya penyerapan protein dalam tubuh. 3 Faktor makanan a Makanan basi, misalnya sisa makanan yang telah menjamur. b Makanan beracun yaitu terkontaminasi dengan makanan lain. c Alergi terhadap makanan, misalnya tidak tahan dengan jenis makanan tertentu. 4 Faktor psikologis Rasa takut dan cemas jarang terjadi pada anak yang lebih besar.

2.1.1.4 Gejala Diare

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS METATU BENJENG KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015

0 35 22

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Usia 2 Bulan-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Usia 2 Bulan-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

1 7 109

HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH GARAM KOTA SOLOK TAHUN 2014.

0 0 11

HUBUNGAN PENYEDIAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, DAN KEBIASAAN IBU DALAM MENGAWASI KEBERSIHAN TANGAN BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG SEMARANG TAHUN 2016

0 2 62

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEHIDRASI DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJUDAN

0 0 12