F aktor-faktor yang Mempengaruhi Diare Akibat Diare

2.1.1.8 Penularan Penyakit Diare

Menurut Widoyono 2008:18, penyakit diare sebagian besar disebabkan oleh kuman seperti virus dan bakteri. Penularan penyakit diare melalui fecal oral terjadi sebagai berikut: 1 Melalui air yang merupakan media penularan utama Diare dapat terjadi apabila seseorang menggunakan air minum yang sudah tercemar, baik tercemar dari sumbernya, tercemar selama perjalanan sampai kerumah-rumah atau tercemar pada saat tersimpan dirumah. Pencemaran di rumah terjadi apabila tempat penyimpanan tidak tertutup atau apabila tangan yang tercemar menyentuh air pada saat mengambil air dari tempat penyimpanan. 2 Tinja yang sudah terinfeksi mengandung virus atau bakteri dalam jumlah besar. Bila tinja tersebut dihinggapi oleh binatang dan kemudian binatang tersebut hinggap ke makanan, maka makanan itu dapat menularkan diare ke orang yang memakannya.

2.1.1.9 F aktor-faktor yang Mempengaruhi Diare

1 Status Gizi Keberadaan status gizi sangat berpengaruh terhadap daya tahan tubuh manusia. Orang yang menderita gizi buruk atau gizi kurang akan lebih muda terjangkit penyakit menular atau penyakit infeksi. Apabila gizi kurang, zat gizi yang dibutuhkan tidak akan mencukupi, sehingga tubuh akan mudah sakit. Selain itu, kurang gizi berpengaruh terhadap diare. Semakin buruk gizi seseorang, semakin banyak episode diare yang dialami. 2 Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan yag buruk berpengaruh terhadap kejadian diare. Peranan lingkungan, enterobakteri, parasit usus, virus, jamur dan beberapa zat kimia telah secara klasik dibuktikan pada berbagai penyelidikan epidemiologis sebagai penyebab penyakit diare. 3 Perilaku Pada kasus penyakit diare biasanya selalu dihubungkan dengan aspek personal hygiene . Karena penyakit diare merupakan penyakit saluran pencernaan, yang penyebarannya lebih sering akibat konsumsi makanan maupun minuman yang terkontaminasi, sehingga masyarakat dengan kondisi personal hygiene yang buruk akan berpotensi terkena penyakit diare. 4 Sosial Ekonomi Faktor sosial ekonomi juga berpengaruh terhadap faktor-faktor penyebab diare. Kebanyakan penderita diare berasal dari keluarga yang besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk, tidak punya penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan, pendidikan orang tuanya yang rendah dan sikap serta kebiasaan yang tidak menguntungkan. Karena itu, edukasi dan perbaikan ekonomi sangat berperanan dalam pencegahan dan penanggulangan diare.

2.1.1.10 Akibat Diare

Akibat yang ditimbulkan diare akut maupun kronik antara lain: Ngastiyah, 2005:225; Widjaja, 2002 1. Dehidrasi Dehidrasi akan menyebabkan gangguan keseimbangan metabolisme tubuh. Gangguan ini dapat menyebabkan kematian pada bayi maupun balita. Dehidrasi dibagi menjadi tiga macam, yakni dehidrasi ringan, dehidrasi sedang dan dehidrasi berat. Tabel 2.1 Derajat Dehidrasi Batasan WHO World Health Oganization Tanda dan Gejala Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat Keadaan umum Sakit, gelisah, haus Gelisah, ngantuk, rewel Ngantuk, lemas, dingin, berkeringat, pucat, dapat pingsan Denyut nadi Normal: kurang dari 120 menit Cepat dan lemah: 120-140 menit Cepat, halus, kadang tal teraba Pernapasan Normal Dalam tapi cepat Dalam, cepat Ubun-ubun Normal Cekung Sangat cekung Kelopak mata Ada Cekung Sangat cekung Air mata Ada Tidak ada Sangat kering Elastisitas kulit Jika dicubit, segera kembali normal Untuk kembali normal lambat Untuk kembali normal sangat lambat Air seni Normal Berkurang, berwarna tua Tidak kencing Sumber: Widjaja, 2002 2. Gangguan gizi akibat kelaparan masukan kurang, pengeluaran bertambah 3. Hipoglikemia 4. Gangguan sirkulasi darah

2.1.1.11 Pencegahan Diare

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS METATU BENJENG KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015

0 35 22

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Usia 2 Bulan-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Usia 2 Bulan-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

1 7 109

HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH GARAM KOTA SOLOK TAHUN 2014.

0 0 11

HUBUNGAN PENYEDIAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, DAN KEBIASAAN IBU DALAM MENGAWASI KEBERSIHAN TANGAN BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG SEMARANG TAHUN 2016

0 2 62

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEHIDRASI DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJUDAN

0 0 12