13
2. Prestasi Belajar Matematika
Menurut Syah 2011: 90 belajar adalah proses memperoleh arti- arti dan pemahaman- pemahaman serta cara menafsirkan dunia di sekeliling
siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah- masalah yang
kini dan nanti dihadapi siswa. Pendapat tersebut diperkuat dengan pendapat Sugihartono, dkk 2013: 74 belajar adalah suatu proses memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relative permanent atau menetap karena adanya
interaksi individu dengan lingkungan. Kedua pendapat tersebut juga sejalan dengan pendapat Sardiman 2012: 20 bahwa belajar itu senantiasa
merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan
lain sebagainya. Disimpulkan bahwa belajar adalah proses memperoleh pengetahuan dan pemahaman untuk mengubah tingkah laku kearah yang
lebih baik, sehingga dapat memecahkan masalah yang kini dan nanti dihadapi masalah.
Menurut Syah 2011: 150 prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
dan pondok pesantren dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil test mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu. Hal tersebut diperkuat
dengan pengertian prestasi belajar menurut KBBI dimana prestasi belajar merupakan penguasaan, pengetahuan, atau keterampilan yang dikembangkan
14 oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka nilai
yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar yang berupa pengetahuan dan keterampilan yang dapat diukur dengan tes.
Menurut pendapat Sudjana 2009: 23-34 prestasi belajar terdiri dari 3 ranah yaitu:
a. Ranah Kognitif : berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari beberapa aspek yaitu pengetahuan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Ranah Afektif : sikap nilai berupa lima aspek yaitu penerimaan,
jawaban dan reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi. Pengukuran ranah afektif dapat berubah sewaktu- waktu karena adanya perubahan
tingkah laku anak, sehingga dalam melakukan pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat.
c. Ranah Psikomotor: berkaitan dengan hasil belajar dalam suatu
keterampilan atau kemampuan dalam melakukan suatu tindakan. Pengukuran ranah psikomotorik berupa penampilan.
Prestasi belajar matematika merupakan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika. Pada pembelajaran matematika dapat dikatakan
bahwa prestasi belajar matematika merupakan hasil pencapaian yang diperoleh dari hasil usaha siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dapat
ditunjukkan dengan nilai- nilai. Nilai tersebut menggambarkan suatu pencapaian setiap siswa, yang diperoleh siswa dari segi kognitif, afektif dan
psikomotor ketika melaksanakan proses pembelajaran matematika.
15 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar matematika merupakan hasil belajar atau pencapaian siswa dalam mempelajari materi pelajaran matematika di sekolah yang ditunjukkan
dengan sebuah nilai atau skor yang diperoleh siswa setelah mengerjakan suatu test matematika. Pada penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar
yaitu keberhasilan yang dicapai siswa dari segi penguasaan, pengetahuan, dan keterampilan dengan melihat hasil atau nilai test yang ditunjukkan dengan
angka dari 0 hingga 100 pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
3. Matematika Kelas 4 SD